Hasil Uji Instrumen Penelitian

Tabel 4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman kerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 3 tahun 55 80.9 80.9 80.9 3-7 tahun 13 19.1 19.1 100.0 Valid Total 68 100.0 100.0 Sumber: data primer yang diolah Tabel 4.7 dibawah ini menjelaskan pengalaman kerja auditor di kantor akuntan publik yaitu 80,9 atau sekitar 55 auditor yang memiliki pengalaman bekerja kurang dari 3 tahun, 19,1 atau sekitar 13 auditor yang memiliki pengalaman kerja antara 3 sampai 7 tahun.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi profesionalisme, etika profesi dan pertimbangan tingkat materialitas akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tprof 68 89 128 103.56 8.454 Tetp 68 23 40 32.57 3.316 Tmat 68 40 85 67.65 5.994 Valid N listwise 68 Sumber: data primer yang diolah Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel profesionalisme jawaban minimum responden sebesar 89 dan maksimum sebesar 128, dengan rata- rata total jawaban 103,56 dan standar deviasi sebesar 8,454. Pada variabel etika profesi minimum jawaban responden sebesar 23 dan maksimum sebesar 40, dengan rata-rata total jawaban 32,57 dan standar deviasi sebesar 3,3316. Variabel materialitas minimum jawaban responden sebesar 40 dan maksimum sebesar 85, dengan rata-rata total jawaban 67,65 dan standar deviasi sebesar 5,994. 2. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation , pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari tiga variabel dengan 68 sampel responden. Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig 2-Tailed Keterangan Pertanyaan 1 0,345 0,004 Valid Pertanyaan 2 0,488 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,579 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,546 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,684 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,593 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,537 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,574 Valid Pertanyaan 9 0,296 0,014 Valid Pertanyaan 10 0,402 0,001 Valid Pertanyaan 11 0,500 0,000 Valid Pertanyaan 12 0,533 0,000 Valid Pertanyaan 13 0,291 0,016 Valid Pertanyaan 14 0,454 0,000 Valid Pertanyaan 15 0,525 0,000 Valid Pertanyaan 16 0,546 0.000 Valid Pertanyaan 17 0,351 0,003 Valid Pertanyaan 18 0,353 0,003 Valid Pertanyaan 19 0.440 0,000 Valid Pertanyaan 20 0,244 0,045 Valid Pertanyaan 21 0,428 0,000 Valid Pertanyaan 22 0,523 0,000 Valid Pertanyaan 23 0,463 0,000 Valid Pertanyaan 24 0,333 0,003 Valid Pertanyaan 25 0,320 0,008 Valid Pertanyaan 26 0,352 0,003 Valid Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.9 menunjukkan variabel profesionalisme mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Etika Profesi Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig 2-Tailed Keterangan Pertanyaan 1 0,463 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,758 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,585 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,763 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,639 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,630 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,559 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,627 0,000 Valid Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.10 menunjukkan variabel etika profesi mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas materialitas Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig 2-Tailed Keterangan Pertanyaan 1 0,206 0,092 Tidak Valid Pertanyaan 2 0,222 0,069 Tidak Valid Pertanyaan 3 0,357 0,003 Valid Pertanyaan 4 0,078 0,525 Tidak Valid Pertanyaan 5 0,213 0,082 Tidak Valid Pertanyaan 6 0,425 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,499 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,605 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,566 0,000 Valid Pertanyaan 10 0,724 0,000 Valid Pertanyaan 11 0,527 0,000 Valid Pertanyaan 12 0,628 0,005 Valid Pertanyaan 13 0,676 0,000 Valid Pertanyaan 14 0,341 0,004 Valid Pertanyaan 15 0,423 0,000 Valid Pertanyaan 16 0,714 0,000 Valid Pertanyaan 17 0,497 0,000 Valid Pertanyaan 18 0,463 0,000 Valid Sumber: data primer yang diolah Tabel 4.11 menunjukkan variabel materialitas mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, terkecuali empat pertanyaan dari variabel materialitas yaitu pertanyaan 1,2,4 dan 5 yang dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai signifikansi diatas 0,05, sehingga harus dikeluarkan dan tidak diikutsertakan dalam pengujian data selanjutnya. Adapun hasil pertanyaan yang tidak valid kemungkinan disebabkan oleh kesibukan responden dan waktu. Pengujian dilakukan kembali berdasarkan pertanyaan 1,2,4 dan 5 yang sudah dikeluarkan. Hasil pengujian berdasarkan pertanyaan yang sudah dikeluarkan dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Setelah pertanyaan 1,2,4 dan5 Dikeluarkan Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig 2-Tailed Keterangan Pertanyaan 3 0,375 0,002 Valid Pertanyaan 6 0,536 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,598 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,636 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,616 0,000 Valid Pertanyaan 10 0,636 0,000 Valid Pertanyaan 11 0,486 0,000 Valid Pertanyaan 12 0,626 0,000 Valid Pertanyaan 13 0,684 0,000 Valid Pertanyaan 14 0,422 0,021 Valid Pertanyaan 15 0,423 0,000 Valid Pertanyaan 16 0,639 0,000 Valid Pertanyaan 17 0,492 0,000 Valid Pertanyaan 18 0,522 0,000 Valid Sumber: data primer yang diolah Tabel 4.12 menunjukkan variabel materialitas mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. b. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensinya dari instrumen penelitian, instrument dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha diatas 0,6. Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Profesionalisme Sumber: data primer yang diolah Tabel 4.13 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel profesionalisme sebesar 0,839, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .839 .856 26 Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Etika Profesi Sumber: data primer yang diolah Tabel 4.14 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel etika profesi sebesar 0,750, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel materialitas Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .788 .831 14 Sumber: data primer yang diolah Tabel 4.15 menunjukkan nilai croanbach’s alpha atas variabel materialitas sebesar 0,788, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .750 .791 8 Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. 3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolonieritas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Tprof .960 1.042 1 Tetp .960 1.042 a. Dependent Variable: Tmat Sumber: data primer yang diolah Pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor VIF disekitar angka 1. Dimana profesionalisme dan etika profesi mempunyai nilai tolerance 0,960 dan mempunyai nilai VIF 1,042. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat problem multiko. b. Hasil Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas P-Plot Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Histogram Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asusmsi normalitas. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Gambar 4.3 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 nol pada sumbu Y. Ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi pertimbangan tingkat materialitas berdasarkan masukan atas variabel profesionalisme dan etika profesi 4. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model analisis regresi berganda multiple regression analysis, yaitu: a. Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .907 a .822 .817 .390 a. Predictors: Constant, Tetp, Tprof Sumber: data primer yang diolah Tabel 4.17 menunjukkan nilai R sebesar 0,907 atau 90,7. Hal ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara pertimbangan tingkat materialitas dengan profesionalisme dan etika profesi adalah sangat kuat karena berada dikisaran 0,80-0,999 Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2007:62. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,817 atau 81,7, ini menunjukkan bahwa variabel pertimbangan tingkat materialitas yang dapat dijelaskan oleh variabel profesionalisme dan etika profesi adalah sebesar 81,7, sedangkan sisanya sebesar 0,183 atau 18,3 1-0,817 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini. b. Hasil Uji Statistik t Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.18, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka H a diterima dan menolak H 0, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan menolak H a. Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant .654 .696 .939 .351 Tprof -.449 .141 -.487 -3.191 .002 1 Tetp 3.379 .372 1.385 9.076 .000 a. Dependent Variable: Tmat Sumber: data primer yang diolah Hipotesis 1: Pengaruh profesionalisme terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.18, variabel profesionalisme mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,002. Hal ini berarti menerima H a1 sehingga dapat dikatakan bahwa profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel profesionalisme lebih kecil dari 0,05. Hipotesis 2: Pengaruh etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.18, variabel etika profesi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti menerima H a2 sehingga dapat dikatakan bahwa etika profesi berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel etika profesi lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan tabel 4.18, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut Dimana: Y = Pertimbangan tingkat materialitas X 1 = Profesionalisme X 2 = Etika Profesi e = Error Pada persamaan regresi diatas menunjukkan nilai konstanta sebesar 0,654. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel profesionalisme dan etika profesi dianggap konstan, maka pertimbangan tingkat materialitas akan konstan sebesar 0,654. Koefisien regresi pada variabel profesionalisme sebesar -0,449, hal ini berarti jika variabel profesionalisme bertambah satu satuan maka variabel pertimbangan tingkat materialitas akan berkurang sebesar 0,449. Meskipun memiliki tingkat signifikansi dibawah 0,05 hal ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Hastuti dkk.2003 dan Arleen Herawaty dan Yulius Kurnia Susanto 2006 dimana koefisien korelasi bernilai positif, namun hal ini dapat dipahami mengingat 63 responden merupakan auditor junior dengan tingkat pengalaman dibawah tiga tahun sehingga tingkat profesionalismenya sudah tentu berbeda dengan auditor yang memiliki Y = 0,654 - 0,449X 1 + 3,379X 2 + e tingkat pengalaman kerja yang lebih lama. Koefisien regresi pada variabel etika profesi sebesar 3,379, hal ini berarti jika variabel etika profesi bertambah satu satuan maka variabel pertimbangan tingkat materialitas akan bertambah sebesar 3,379. Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 50.260 2 25.130 212.289 .000 a Residual 7.694 65 .118 1 Total 57.954 67 a. Predictors: Constant, Tetp, Tprof b. Dependent Variable: Tmat Hipotesis 3: Pengaruh profesionalisme dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas. Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.19 nilai F diperoleh sebesar 212,289 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H a3 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa profesionalisme dan etika profesi berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

8 63 121

Pengaruh profesionalisme auditor dan etika profesi terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses pengauditan laporan keuangan: studi empiris KAP di DKI Jakarta

3 18 99

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI, PENGALAMAN AUDITOR, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN).

1 6 26

PENGARUH PROFESIONALISME, PENGETAHUAN MENDETEKSI KEKELIRUAN, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP PERTIMBANGAN Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan, Dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik (Studi Empiris P

0 3 18

Pengaruh Profesionalism Auditor dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung.

1 7 32

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK SE- JAWA TENGAH)

0 0 13

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 27

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 12

Analisis Pengaruh Profesionalisme, Kompetensi, Etika Profesi, dan Akuntabilitas Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas di Kantor Akuntan Publik Semarang - Unika Repository

0 0 15

PENGARUH PROFESIONALISME, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN KERJA AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada KAP di Semarang) - Unika Repository

0 0 18