masing-masing pertanyaan untuk setiap variabel. Analisa data menggunakan regresi berganda multiple regresion untuk menguji pengaruh variabel-
variabel independen terhadap variabel dependen. Kemudian dilakukan pengecekan dengan melakukan plot data untuk melihat adanya data linier atau
tidak linier. Persamaan regresi yang digunakan adalah:
Keterangan: Y
= Pertimbangan tingkat materialitas b
1
,b
2
= Koefisien regresi X
1
= Profesionalisme X
2
= Etika profesi e
= Galat error terms
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi Imam Ghozali, 2005:19.
2. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji reliabilitas dan validitas.
a. Uji Reliabilitas Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+
e
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1 Repeated Measure atau pengukuran ulang.
2 One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa .
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alfa
0,60. Sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliabel Imam Ghozali, 2005:41-42.
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada keusioner mampu
mengungkapakan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan
cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan- pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di
bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid Imam Ghozali, 2005:45.
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik data atas data primer ini, maka peneliti
melakukan uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas
Menguji dalam sebuah model regresi yaitu variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat melihat grafik Normal P- P
plot of regression standardized residual . Deteksi dengan melihat
penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik Santoso, 2000:214.
Dasar pengambil keputusan antara lain 1 jika data menyebar di sekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas, serta 2 jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas menyatakan hubungan antara sesama variabel independen. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Santoso 2000:206 menyatakan bahwa deteksi adanya multikolinearitas dibagi menjadi dua yaitu a besaran VIF
variance inflation factor dan tolerance. Pedoman suatu model regresi bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF disekitar
angka 1 dan mempunyai nilai tolerance mendekati 1, serta b besaran korelasi antar variabel independen.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas terjadi jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain terjadi ketidaksamaan. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat melihat grafik scatterplot. Deteksinya
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual yang
telah di studendized Santoso,2000:210. Dasar pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut: a jika ada
pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur
bergelombang, melebar, maka telah terjadi heteroskedastisitas dan b jika tidak ada pola yang jelas, serta titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi. Gujarati 1995:187 menyatakan “deteksi heterokedastisitas
dapat menggunakan uji glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan variabel independen dengan residual. Jika hasil uji
Glejser signifikan maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika hasil uji Glejser tidak signifikan, maka model regresi tersebut
bebas heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar
variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya Singgih Santoso, 2000:163. Model regresi
berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran
interval atau rasio dalam suatu persamaan linier Nur Indriantoro dan Supomo, 2002:211
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui: a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Imam Ghozali, 2005: 83.
b. Uji Statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05
Imam Ghozali, 2005:84. Menurut Singgih Santoso 2000:168 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau
H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat. c. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 Imam
Ghozali, 2005:84.
Menurut Singgih Santoso 2000:120 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau
H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat.
E. Operasional Variabel Penelitian 1. Profesionalisme
Profesionalisme merupakan suatu atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak kalbers dan
fogarty, 1995:72. Sehingga auditor memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya kepada publik baik dalam bentuk pribadi maupun terikat
konteks pekerjaan. Seorang eksternal auditor yang telah dianggap profesional harus memiliki 1 pengabdian pada profesi, 2 kewajiban
sosial, 3 kemandirian, 4 keyakinan pada profesi, 5 hubungan dengan sesama profesi. Instrumen yang digunakan adalah instrumen yang