Pengertian dan Kriteria Lokasi Terminal Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

52 masing-masing komponen yang terlibat dalam penentuan efektivitas fungsi Terminal Amplas dan menyusunnya dalam bentuk hierarki kriteria efektivitas terminal, selain itu juga mengidentifikasi besarnya pengaruh tingkat kepentingan komponen-komponen terminal yang mempengaruhi efektivitas fungsi Terminal Amplas terhadap pelayanan angkutan umum. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas fungsi Terminal Amplas serta untuk menyusun hierarki faktor- faktor tersebut maka perlu dilakukan analisis lokasi penelitian, analisis kriteria efektivitas, analisis penentuan responden, analisis pembobotan otoritas komponen, analisis bobot prioritas kriteria, dan analisis prioritas lokal untuk setiap komponen dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas fungsi Terminal Amplas. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Pengukuran Efektivitas Menurut Krishnomo 1998, efektivitas pelayanan umum dapat dinilai berdasarkan tujuan penyediaan fasilitas pelayanan umum tersebut. Langkah-langkah pengukuran efektivitas adalah menentukan tujuan, menentukan kriteria penilaian, memberikan bobot angka relatif dari penjabaran yang dilakukan, baik pada hierarki yang mempresentasikan sistem maupun kriteria ataupun kontribusinya terhadap tujuan, mengevaluasi setiap nilai efektivitas berdasarkan kriteria yang dipilih dan menghitung nilai efektivitas total.

2.2 Pengertian dan Kriteria Lokasi Terminal Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

1995, terminal angkutan penumpang merupakan salah satu agian dari sistem transportasi, tempat kendaraan umum mengambil dan menurunkan penumpang dari satu moda ke moda transportasi lainnya, juga merupakan prasarana angkutan penumpang dan menjadi unsur ruang yang mempunyai peran penting bagi efisiensi kehidupan wilayah. Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995 tentang Prasarana Lalulintas Jalan mengatakan bahwa terminal penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intraatau antar-moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan penumpang umum. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 dan Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995 menyatakan bahwa penentuan lokasi terminal penumpang dan barang dilakukan dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari rencana umum tata ruang, kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal, keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar-moda, kondisi topografi lokasi terminal, dan kelestarian lingkungan. 2.3 Tipe dan Fungsi Terminal Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana Lalulintas Jalan mengklasifikasikan terminal penumpang menjadi 3 tiga yaitu terminal penumpang tipe A berfungsi melayani angkutan antarkota antarprovinsi AKAP, danatau angkutan lintas batas negara, angkutan antarkota dalam provinsi AKDP, angkutan kota AK dan angkutan perdesaan ADES. Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani angkutan antarkota dalam provinsi AKDP, angkutan kota AK dan angkutan perdesaan ADES dan terminal penumpang tipe C berfungsi melayani angkutan perdesaan ADES. Menurut Warpani S. 1990 sebuah terminal mempunyai 4 empat fungsi pokok, yaitu menyediakan akses ke kendaraan yang bergerak pada jalur khusus, menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan moda angkutan dari yang bergerak pada jalur khusus ke moda angkutan lain, menyediakan tempat menyimpan kendaraan, dan menyediakan sarana simpul lalu lintas, tempat konsolidasi lalu lintas. Wright dan Ashford 1989 menyebutkan bahwa terdapat 4 empat fungsi terminal yaitu titik konsentrasi traffic concentration lalu lintas, titik dispersi, titik tempat berganti moda angkutan traffic interchange dan pusat layanan penumpang service availability. Universitas Sumatera Utara Abdul Ghani Salleh Basaria Talarosha 53 Morlok 1985 menyatakan bahwa fungsi terminal transportasi antara lain memuat penumpangbarang ke atas kendaraan transpor serta membongkar dan menurunkannya, menampung penumpangbarang dari waktu tiba sampai waktu berangkat, kemungkinan untuk memproses barang, membungkus untuk diangkut, menyediakan kenyamanan penumpang misal pelayanan makanan, menyiapkan dokumen perjalanan, menimbang muatan, menyiapkan rekening, memilih rute, menjual tiket penumpang, memeriksa pesanan tempat, menyimpan kendaraan dan komponen lainnya, memelihara dan menentukan tugas selanjutnya, mengumpulkan penumpang dan barang di dalam grup-grup berukuran ekonomis untuk diangkut misalnya untuk memenuhi kereta apipesawat udara dan menurunkan mereka sesudah tiba di tempat tujuan. Menurut Direktorat Bina Sistem Prasarana 1998, fungsi utama terminal antara lain sebagai traffic concentration, prosessing, classification and sorting, loading and unloading, storage, traffic interchange, service availability, dan maintenance, servicing and emergency.

2.4 Fasilitas Terminal Penumpang Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No