Abdul Ghani Salleh Basaria Talarosha
59
Peta sepanjang Jl. SM Raja
menghitung rasio konsistensi CR di mana jika nilai rasio konsistensinya ≤ 0,1 maka jawaban
responden terhadap kuesioner yang diajukan dapat digunakan untuk analisa selanjutnya.
Pembobotan prioritas kriteria perhitungannya sama dengan perhitungan bobot otoritas komponen
hanya responden yang diwawancarai lebih banyak karena menyangkut komponen penumpang,
komponen operator, dan komponen pemerintah, dan yang diwawancarai merupakan kriteria-kriteria
faktor-faktor yang menyebabkan tidak efektifnya terminal meliputi kriteria tingkat pelayanan jalan,
aksesibilitas, kenyamanan lingkungan, keamanan lingkungan dan fasilitas terminal.
Penentuan prioritas lokal merupakan penilaian urutan kriteria-kriteriafaktor-faktor yang
menyebabkan tidak efektifnya Terminal Amplas. Penilaian ini dilakukan dengan mengalikan nilai
bobot otoritas komponen dan nilai bobot kriteria selanjutnya dibagi dengan jumlah resoponden
yang diwawancarai. 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1 Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian
Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian di Kecamatan Medan Amplas
Gambar 6.
Peta sepanjang Jl. SM Raja dan Persimpangan Amplas
Gambar
7. Jarak Lokasi Terminal Amplas dan
Persimpangan Amplas ± 500 m
5.2 Analisis Kriteria Efektivitas Analisis kriteria efektivitas ini merupakan
penilaian kriteria yang diperoleh dari tinjauan pustaka serta diperkuat dengan peninjauan
lapangan dokumentasi dan kriteria yang menjadi instrumen wawancara pada formulir wawancara.
Berdasarkan hasil penilaian maka diperoleh kriteria-kriteria yang mempengaruhi efektivitas
fungsi terminal meliputi kriteria tingkat pelayanan jalan, aksesibilitas, manajemen dan fasilitas
terminal, keamanan terminal dan kenyamanan terminal. Pengaruh kriteria-kriteria tersebut dapat
dilihat pada Gambar 9.
Universitas Sumatera Utara
60 Gambar 8. Gambaran Kriteria Tingkat Pelayanan Jalan
Gambar 9. Gambaran Kriteria Aksesibilitas
Universitas Sumatera Utara
Abdul Ghani Salleh Basaria Talarosha
61 Gambar 10. Gambaran Kriteria Fasilitas dan Manajemen Terminal
Gambar 11. Gambaran Kriteria Kenyamanan
Universitas Sumatera Utara
62
5.3 Analisis Penentuan Responden Penentuan responden yang terlibat dan banyaknya
jumlah responden yang diwawancarai terkait langsung dengan pihak-pihak yang mengalami
langsung di lapangan serta pihak-pihak yang dapat mempengaruhi kebijakan atau yang
memberi masukan terhadap efektivitas fungsi Terminal Amplas. Penentuan ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat kepentingan tiap-tiap komponen terminal yang terdiri dari: komponen pemerintah,
komponen operator, dan komponen penumpang, untuk mengetahui tingkat otoritas masing-masing
komponen tersebut terhadap kriteria-kriteria penentu efektivitas Terminal Amplas.
5.4 Analisis Pembobotan Otoritas Komponen Penilaian pembobotan yang digunakan dalam
analisis yaitu skor 9 berarti sangat lebih penting sekali, skor 7 berarti sangat lebih penting, skor 5
berarti lebih penting, skor 3 berarti sedikit lebih penting, skor 1 berarti sama penting, skor 13
berarti sedikit kurang penting, skor 15 berarti kurang penting, skor 17 berarti sangat kurang
penting, skor 9 berarti sangat kurang penting sekali.
Analisis bobot otoritas komponen pemerintah berdasarkan data yang diberikan oleh responden
pertama dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Penilaian relatif responden untuk mendapatkan
tingkat kepentingan masing-masing komponen
.
Tabel 3. Matriks otoritas komponen perbandingan
berpasangan
b. Menghitung bobot masing-masing komponen dengan cara mengalikan nilai tiap elemen
matriks perbandingan berpasangan tersebut pada baris yang sama, kemudian hasil
perkaliannya diakarkan dengan jumlah baris Gambar 12. Pool Kantor Administrasi Angkutan dan Persimpangan Menjadi Terminal
Universitas Sumatera Utara
Abdul Ghani Salleh Basaria Talarosha
63 yang ada sehingga menghasilkan sebuah nilai.
Selanjutnya bobot masing-masing komponen yang didapat dari hasil normalisasi yaitu nilai
akar pangkat n dibagi dengan total jumlah nilai akar pangkat n. Hasil bobot prioritas untuk
masing-masing komponen yaitu penumpang 0,695, operator 0,185, dan pemerintah 0,156.
c. Mencari eigenvalue maksimum didapatkan dengan cara mengalikan koefisien pada
matriks resiprokal dengan bobot. Hasil operasi matriks tersebut dijumlahkan maka didapatkan
eigenvalue maksimumnya λ
maks
.
d. Menghitung Indeks Konsistensi CI = 0,01 e. Menghitung Rasio Konsistensi CR = 0,03 →
OK. Selanjutnya diperoleh rata-rata bobot otoritas
komponen seluruh responden pemerintah dengan ketentuan nilai yang diambil adalah bobot
komponen dengan rasio konsistensi CR 0,1. Tabel
4. Rekapitulasi bobot otoritas komponen pemerintah
5.5 Analisis Bobot Prioritas Kriteria Perhitungan yang sama seperti yang dilakukan