1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya angka persalinan oleh tenaga kesehatan, faktor apa
yang mempengaruhi ibu dalam pemilihan dukun bayi sebagai penolong persalinan di wilayah Puskesmas Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2009.
1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui Determinan ibu memilih dukun bayi sebagai penolong persalinan di wilayah Puskesmas Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2009.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui predisposing factors pengetahuan, sikap, kepercayaan dan pendapatan, pendidikan, paritas, umur yang mempengaruhi ibu dalam
memilih dukun bayi sebagai penolong persalinan di wilayah Puskesmas Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2009.
2. Mengetahui Enabling factors sarana dan prasarana yang mempengaruhi ibu dalam memilih dukun bayi sebagai penolong persalinan di wilayah
Puskesmas Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2009. 3. Mengetahui Renforcing factors sikap dan perilaku petugas kesehatan,
dukun bayi, reference group yang mempengaruhi ibu dalam memilih dukun bayi sebagai penolong persalinan di wilayah Puskesmas Bangko
Pusako Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2009.
Efi Yuliarti : Determinan Ibu Memilih Dukun Bayi Sebagai Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Bangko Pusako Kabupaten ROKAN Hilir Riau Tahun 2009, 2009.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Dapat memberikan informasi terbaru determinan ibu memilih dukun bayi
sebagai penolong persalinan wilayah Puskesmas Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2009.
2. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Puskesmas Bangko Pusako untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam menolong persalinan.
3. Sebagai upaya untuk perencanaan kesehatan ibu dan anak di Dinas kesehatan Kabupaten Rokan Hilir dalam meningkatkan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan. 4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian
sejenis.
Efi Yuliarti : Determinan Ibu Memilih Dukun Bayi Sebagai Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Bangko Pusako Kabupaten ROKAN Hilir Riau Tahun 2009, 2009.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Batasan Perilaku.
Dari segi biologis menurut Notoatmodjo 2007, Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme mahluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu
dari sudut pandang biologis semua mahluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang, sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai
aktivitas masing-masing. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati
langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Skiner 1938 seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar.
2.2. Determinan Perilaku
Faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit dibatasi karena perilaku merupakan resultan dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
Beberapa teori mengungkapkan determinan perilaku dari analisis faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang berhubungan dengan
kesehatan, antara lain teori Lawrence Green 1980. Green mencoba menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan.
Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, faktor perilaku behaviour causes dan faktor luar perilaku non behav iour causes.
8
Efi Yuliarti : Determinan Ibu Memilih Dukun Bayi Sebagai Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Bangko Pusako Kabupaten ROKAN Hilir Riau Tahun 2009, 2009.