Sikap Informan .1 Sikap informan terhadap pantangan-pantangan yang dianjurkan dukun
5.1.6 Sikap Informan 5.1.6.1 Sikap informan terhadap pantangan-pantangan yang dianjurkan dukun
bayi saat hamil, persalinan dan nifas
Adapun hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada informan tentang sikap informan terhadap pantangan-pantangan yang dianjurkan dukun bayi saat hamil,
persalinan dan nifas dan hasil penelitian bahwa sikap seluruh informan setuju dengan anjuran dukun bayi seperti pernyataan berikut :
”Aku setuju saja, karena takut bahaya-bahaya akan datang, takut susah melahirkan nanti…”
Pernyataan informan tersebut sesuai dengan pendapat Syafrudin dan Hamidah bahwa dalam lingkungannya dukun bayi merupakan tenaga terpercaya dalam segala
hal yang bersangkutan dengan reproduksi. Dukun bayi juga diminta pula pertimbangannya pada masa kehamilan persalinan dan nifas. Menurut Manuaba
2002, bahwa pengetahuan dukun bayi tentang fisiologi dan phatologi dalam kehamilan persalinan dan nifas sangat terbatas dan tidak menyadari tindakan yang
dilakukan dapat menimbulkan komplikasi, dan Mamon 2009 mengatakan bahwa tingginya dorongan untuk sehat yang ada dalam diri mengakibatkan seseorang dapat
mengabaikan masalah lainnya, karena dukun bayi berpengaruh besar menjadi panutan masyarakat.
Hal ini didukung dengan tidak adanya informasi yang diterima informan dari petugas kesehatan tentang hal tersebut. Menurut Notoatmojdo pengetahuan yang ada
pada individu mempengaruhinya untuk bersikap dan bertindak, hal ini sesuai dengan
Efi Yuliarti : Determinan Ibu Memilih Dukun Bayi Sebagai Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Bangko Pusako Kabupaten ROKAN Hilir Riau Tahun 2009, 2009.
Green yang menyatakan bahwa sikap menjadi faktor predisposisi seseorang dalam melakukan tindakan.