b. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.
Ada beberapa batasan lain tentang sikap yang dapat dikutip sebagai berikut : ”An individual’s social attitude is a syndrome of response consistency wit
regard to social object” compbell, 1950 “A mental and neural state of redness, organized through expertence,
exerting a directive or dynamic influence up on the individual’s response to all objects and situation with which it is related” Allport, 1954.
“Attitudeentalls an existing predis position to response to social objecs which in interaction with situational and other dispositional variables, quide
and direct the overt behavior of the individual”. Cardno, 1955. Dari batasan – batasan diatas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu
tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaian
reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus social.
New Comb dalam buku Soekidjo : Seorang ahli psikologis sosial menyebutkan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak
dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.
Efi Yuliarti : Determinan Ibu Memilih Dukun Bayi Sebagai Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Bangko Pusako Kabupaten ROKAN Hilir Riau Tahun 2009, 2009.
Dalam bagian lain Allport 1954 menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok :
1. Kepercayaan keyakinan, ide, dan konsep terhadap suatu objek. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.
3. Kecendrungan untuk bertindak tend to behave. Dari ketiga komponen ini secara bersamaan membentuk sikap yang utuh total
attitude sama halnya dengan pengetahuan, sikap memiliki beberapa tingkatan : 1. Menerima receiving
Menerima diartikan bahwa orang objek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek.
2. Merespon Responding Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan atau menyelesaikan tugas
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. 3. Menghargai valving
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi dari sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
c. Kepercayaan
Merupakan hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran Jujun S. 2005. Kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek atau
nenek, seseorang dalam menerima kepercayaan berdasarkan keyakinan dan tanpa
Efi Yuliarti : Determinan Ibu Memilih Dukun Bayi Sebagai Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Bangko Pusako Kabupaten ROKAN Hilir Riau Tahun 2009, 2009.
adanya pembuktian terlebih dahulu, dan kepercayaan sering diperoleh dari turun- temurun berdasarkan keyakinan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu Soekidjo,
2007. Kepercayaan terhadap adanya gangguan mahluk halus yang berhubungan
dengan wanita hamil dan bersalin masih ditemukan disebagian besar Indonesia seperti adanya larangan bagi wanita hamil untuk berjalan sendirian kekebun atau
keluar rumah pada malam hari jika memaksa untuk melakukannya ibu membawa gunting, jeruk purut, atau beberapa ramuan yang dibuat dukun bayi pon-pon sebagai
penangkal gangguan mahluk halus, Seorang dukun dapat menghalau roh-roh jahat dengan membacakan mantra-mantra dan doa dan menyemburkannya dengan
menggunakan daun sirih keperut ibu Mutia.F.Swasono, 1998. Kepercayaan masyarakat terhadap ketrampilan dukun bayi berkaitan dengan
sistem budaya masyarakat dan diperlakukan sebagai tokoh masyarakat sehingga dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat setempat yang memiliki potensi dalam
memberikan pelayanan kesehatan Syafrudin, Hamidah, 2009.
d. Pendapatan