1.4 Metode dan Teknik Penelitian
1.4.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari novel, yaitu : Judul
: Jejak Gelisah Karya
: Akhmad Sekhu Penerbit
: PT. Grasindo Tebal Buku
: 225 halaman Ukuran Buku
: 20 x 14 cm Cetakan
: Pertama Tahun
: 2005 Warna Sampul
: Perpaduan warna cokelat muda, merah maron, dan hitam. Gambar Sampul
: Gambar seorang lelaki dan perempuan terbang menuju atap rumah, berlatar belakang matahari terbenam senja.
Bahagian bawah terdapat nama pengarang Akhmad Sekhu dan judul novel Jejak Gelisah.
Desain Sampul : Hagung Sihag
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode membaca heuristik dan hermeneutik. Menurut Pradopo 2001:84,
Pembacaan heuristik adalah pembacaan berdasarkan struktural kebahasaannya atau secara semiotik adalah berdasarkan konvensi
sistem semiotik tingkat pertama. Pembacaan hermeneutik adalah pembacaan karya sastra berdasarkan sistem semiotik tingkat kedua
atau berdasarkan konvensi sastranya. Pembacaan hermeneutik adalah pembacaan ulang atau retroaktif sesudah pembacaan heuristik
dengan memberikan konvensi sastranya.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, Pradopo 2001:84 juga menjelaskan, “metode membaca heuristik pada cerita rekaan atau novel merupakan metode pembacaan berdasarkan tata
bahasa ceritanya yaitu pembacaan novel dari awal sampai dengan akhir secara berurutan”. Cerita yang memiliki alur sorot balik dapat dibaca secara alur lurus.
Hal ini dipermudah dengan dibuatnya sinopsis cerita dari novel yang dibaca tersebut. Pembacaan heuristik itu adalah penerangan kepada bagian-bagian cerita
secara berurutan. Hasil pembacaan heuristik terhadap novel JG menghasilkan sinopsis cerita
sebagai berikut. Novel ini mengisahkan tentang perjuangan cinta seorang pemuda desa, dia adalah Gilang. Gilang tinggal bersama kedua orangtuanya yaitu Pak
Santosa dan Emak Citra, adik perempuannya Fitri, dan Mbok Tijah. Di samping itu, kisah ini diwarnai oleh kisah-kisah mistis yang masih dipercayai oleh
penduduk desa daerah Gunung Kidul. Salah satunya adalah mitos tentang pulung gantung.
Gilang mempunyai seorang kekasih bernama Mayang. Mayang adalah putri dari Jeng Utari. Hubungan Gilang dan Mayang tidak disetujui oleh ibu Mayang,
alasannya karena Mayang berasal dari keturunan ningrat sedangkan Gilang hanya seorang anak petani biasa. Akhirnya, Gilang dan Mayang berhubungan secara
sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan orang tuanya. Setiap hendak bertemu mereka harus berjuang naik ke atas pohon dan sampai di atap rumah. Malam itu
Mayang melihat ada bola api berekor panjang yang berjalan di angkasa dari satu titik ke titik yang lain biasanya disebut pulung gantung yang melesat dan
dipercaya sebagai pembawa bencana menuju arah rumah Gilang. Hal tersebut merupakan suatu pertanda akan adanya kematian yang tidak wajar, tetapi Gilang
Universitas Sumatera Utara
tidak pernah percaya dengan hal yang seperti itu. Malam setelah Gilang bertemu dengan Mayang, desa Wiwitan gempar karena peristiwa gantung diri pulung
gantung peristiwa gantung diri yang dipercaya penyebabnya adalah pulung gantung yang jatuh ke arah rumah korban dan yang menjadi korban adalah ayah
Gilang, Pak Santosa. Pak Santosa mati bunuh diri dengan menggunakan tali sebagai pengikat dilehernya.Ternyata bola api itu ataupun yang biasa disebut
pulung gantung benar telah membawa kesialan bagi keluarga Gilang. Sejak itu Gilang dikenal sebagai anak korban pulung gantung. Setelah kematian ayahnya
Gilang hijrah ke Jakarta, dia kuliah di sana dan tinggal bersama Pakdenya Ardi, tetapi hanya bertahan sebentar dan Gilang lebih memilih untuk hidup mandiri dan
tinggal di rumah kos. Di kota, Gilang mempunyai sahabat dan mereka adalah Chocky, Gondho, Nana dan Hesti. Nana adalah seorang perempuan yang menaruh
hati pada Gilang sejak pandangan pertama. Gilang bekerja membanting tulang untuk membiayai kuliah, kos, dan biaya hidup sehari-hari. Namun, itu semua
tidak sebanding dengan penghasilan Gilang yang bekerja paruh waktu. Akhirnya, kuliah Gilang berantakan dan ia pun pulang ke desanya.
Sementara itu di desa, Mayang kekasihnya Gilang telah dijodohkan Jeng Utari dengan Tony. Dia adalah anak seorang rentenir di desa tersebut, ibu Mayang
bangkrut bisnisnya dan berhutang banyak pada Pak Drajat. Sesampainya Gilang di desa, ia membuat janji untuk bertemu dengan Mayang melalui Jarot sepupu
Mayang, meskipun pertemuan tersebut sempat gagal yang pertama dan akhirnya mereka bisa juga bertemu dan seperti biasa di atap rumah. Pertemuan malam itu
sudah sangat lama dinantikan baik oleh Mayang maupun Gilang. Di sana mereka melepas rindu karena telah lama tidak bertemu.
Universitas Sumatera Utara
Ketika malam Gilang dan Mayang pacaran di atap rumah, mereka tidak menyadari bahwa ibu Mayang sedang gelisah di bawah sana dan pikirannya kacau
dengan segala permasalahan yang dihadapinya. Jeng Utari stres berat. Esok harinya desa Wiwitan digemparkan dengan peristiwa gantung diri dan juga
dikarenakan pulung gantung untuk kedua kalinya dan korbannya adalah ibu Mayang, Jeng Utari. Mayang tidak menyangka kejadian ini akan menimpa
dirinya. Beberapa hari sebelumnya, rumah Jeng Utari kejatuhan pulung gantung. Bola api yang melesat jatuh tepat ke arah rumah Jeng Utari. Ibu Mayang bunuh
diri dengan menggunakan setagen tali pengikat pinggang yang biasa digunakannya. Tinggallah Mayang hidup sebatangkara, hanya ditemani oleh
sepupunya Jarot. Rumah Jeng Utari telah dikuasai Tony dan Mayang sendiri terusir dari rumahnya. Sebelum kejadian yang menimpa ibunya, Mayang telah
mengembalikan cincin pertunangan kepada ayah Tony, Pak Drajat. Setelah kejadian itu, untuk sementara Mayang tinggal di rumah Gilang. Teman-teman
Gilang turut berduka cita atas kematian ibu Mayang, terutama Nana yang sangat mencintai Gilang. Ia sudah bisa menerima kalau Gilang telah mempunyai seorang
Mayang yang sangat dicintainya, Nana pun mengalah. Nana mempunyai sahabat baru yaitu Mayang.
Teman-teman Gilang turut serta membantu Mayang, khususnya Nana. Nana meminta bantuan kepada ayahnya, Pak Darmadi untuk datang ke daerah Gunung
Kidul dan menyelesaikan semua permasalahan yang sedang dihadapi Mayang. Gilang sempat bertengkar dengan Tony karena Tony menuduh Gilang menculik
Mayang calon istrinya dan akhirnya Gilang ditahan di kantor polisi malam itu
Universitas Sumatera Utara
juga. Di sel, Gilang sempat dicelakai oleh orang suruhan Tony, tetapi untungnya cepat ketahuan sipir penjara dan perusuh itu pun dipindahkan selnya.
Kedatangan Pak Darmadi yang pada akhirnya dapat menyelesaikan segala permasalahan, tidak hanya pada Mayang, tetapi juga masalah yang selama ini
mengganggu desa Wiwitan daerah Gunung Kidul. Gilang pun bebas, sementara itu Tony ditangkap polisi dan dibawa ke rumah tahanan karena selama ini dia
adalah biang perusuh juga perusak pemuda di kampung tersebut. Tony adalah pengguna sekaligus pengedar narkoba di desa Wiwitan. Desa Wiwitan selama ini
bermasalah dengan koperasinya, untuk itu Jarot sebagai wakil dari pemuda setempat ikut membangun desa tersebut dengan bantuan Pak Darmadi. Kesulitan
ekonomilah yang sebenarnya menjadi permasalahan di desa Wiwitan. Lepas dari semua permasalahan itu, Pak Darmadi mengangkat Mayang sebagai anaknya dan
Mayang menjadi saudara perempuan Nana. Begitu juga dengan Gilang, Gilang kembali ke Jakarta untuk meneruskan kuliahnya di sana dan untuk melupakan
segala peristiwa yang telah dialaminya. Khususnya mengenai pulung gantung. Akhirnya Gilang dan Mayang pun bersatu, sangat berat perjuangan cinta
mereka. Mereka berdua adalah anak korban pulung gantung. Lain halnya dengan Penduduk desa Wiwitan daerah Gunung Kidul, sebagian besar masih percaya
dengan adanya mitos pulung gantung yang menjadi pembawa bencana bagi mereka, meskipun sebenarnya bahwa kesulitan ekonomi yang melanda kehidupan
di desa itu. Metode membaca heuristik harus diulang kembali dengan bacaan retroaktif
dan ditafsirkan secara hermeneutik sehingga pada sistem semiotik tingkat kedua
Universitas Sumatera Utara
isi cerita rekaan atau novel dapat memberikan pemahaman serta penafsiran makna cerita keseluruhan dari novel yang dibahas.
Selanjutnya penafsiran tersebut dicatat pada kartu data. Ukuran kartu data adalah 10 x 15 cm. Penafsiran tersebut dicatat berdasarkan masalah yang
berhubungan dengan deskripsi mitos pulung gantung dalam novel JG pada kartu data yang berbeda.
1.4.2 Metode dan Teknik Analisis Data