Dengan membuka diri Jepang terhadap dunia luar dan diharuskan menandatangani perjanjian untuk tidak membebani tarif dalam awal periode
Meiji, maka persaingan yang dihasilkan membawanya kepada alokasi sumber daya yang lebih baik. Dengan devisa yang dihasilkan dari ekspor sutera baku yang
besar, Jepang kemudian dapat mengimpor bahan dan peralatan yang diperlukan untuk industrialisasi.
3.3.2 Semangat Kerja Orang Jepang
Arti dari kehidupan kelompok di Jepang sangat kuat. Secara umum boleh dikatakan bahwa sekalipun individu dihargai sebagai nilai penting, tetapi nilai
kelompok lebih tinggi daripada individu. Karena itu individu menenggelamkan dirinya dalam kelompok, maka ia merasakan bahwa arti dan harga dirinya banyak
dipengaruhi oleh kelompoknya. Seorang pemimpin pada hakikatnya juga individu, meskipun fungsinya berbeda dari anggota-anggota kelompok. Karena
pemimpin juga adalah individu, maka ia pun menempatkan dirinya di bawah kelompok dan tidak sama tinggi, apalagi di atasnya.
Itu sebabnya seorang pemimpin perusahaan besar di Jepang tidak mudah memberhentikan buruh perusahaannya seperti yang dilakukan oleh kapitalis di AS
atau Eropa Barat bila perusahaannya mengalami kesulitan. Pada umumnya orang Jepang yang sudah bekerja akan malu untuk pulang
kerumahnya dalam keadaan hari masih siang. Mereka juga akan setia dengan perusahaan tempatnya bekerja, terus bekerja di tempat itu sampai pensiun, dan
tidak mau pindah-pindah ke perusahaan lain hanya untuk mengejar gaji yang lebih
Universitas Sumatera Utara
tinggi Tahiro, 2003: 57. Lagipula perbedaan gaji yang diberikan perusahaan besar dan kecil di Jepang sebenarnya tak jauh berbeda. Kalaupun ada perbedaan,
itu terletak pada pemberian bonus, yang besarnya didasarkan pada keuntungan yang didapat perusahaan.
Pada perusahaan kecil atau sedang, biasanya memberikan bonus dua kali setahun, yakni pada musim panas dan tahun baru. Sementara itu bagi perusahaan
besar serta mapan, biasanya memperoleh keuntungan yang lebih besar, karena itu memberikan bonus empat bulan gaji, sehingga karyawannya mendapatkan 16
bulan gaji dalam setahun. Dengan adanya perangsang perbedaan bonus ini, karyawan lebih
memikirkan untuk rajin bekerja guna membesarkan perusahaan tempatnya bekerja daripada pindah bekerja di perusahaan lain. Dengan kerja keras, perusahaan akan
menjadi besar dan keuntungannya akan kembali kepada karyawan. Dengan tidak pindah-pindah bekerja, maka masa kerja mereka menjadi panjang pula dan ini
amat mempengaruhi besarnya nilai pensiun yang akan mereka peroleh nantinya. Di samping itu, dengan tidak berpindah-pindah kerja, akan memperlihatkan
bahwa dedikasinya sebagai seorang karyawan tetap baik, setia pada perusahaan dan tidak pernah membuat kesalahan.
3.4 Industrialisasi di Jepang