resmi berada pada tingkat sosial terendah. Para pedagang pun tahu, bahwa pengaruh itu hanya bermanfaat kalau mereka tidak menonjolkan diri dalam
politik. Sebab itu pengaruh tersebut digunakan secara tidak langsung melalui para samurai yang berhubungan dengan mereka. Dengan cara itu para pedagang
berkembang, bahkan diantara mereka ada yang diberi status samurai. Jadi, perekonomian Jepang tidak hanya dimulai pada Restorasi Meiji,
melainkan sudah ada dasarnya pada masa Tokugawa. Namun bagaimanapun juga, perekonomian di masa Tokugawa masih sangat terbatas, dan pada hakekatnya
hanya bersifat perdagangan antar daerah melaui laut pedalaman. Ini dipengaruhi oleh sikap samurai yang memandang rendah kepada perdagangan dan segala hal
yang bersangkutan dengan uang. Selain itu, ada larangan yang dikeluarkan pemerintah Tokugawa untuk mengadakan hubungan dengan luar negeri.
3.2 Lahirnya Zaibatsu
Sistem pemasaran Jepang mulai diperkenalkan pada tahun 1960 oleh anggota Mitsui yang tinggal di Edo Tokyo sekarang. Ia membuka gedung
pertama yang menjadi penanam modal untuk para pelanggan. Ia menentukan produk yang mereka perlukan dan memilih produk untuk mereka. Saat ia
memperkenalkan sistem pemasaran tersebut, Jepang diperintah oleh Tokugawa yang menerapkan sistem tertutup, dimana semua pintu masuk tertutup untuk
orang asing. Namun, kegiatan perdagangan masih tetap berkembang pesat dan banyak pusat perdagangan muncul di Osaka. Kemudian para pedagang
mendirikan organisasi-organisasi besar dan pelan-pelan mengembangkan sistem
Universitas Sumatera Utara
perdagangan yang kompleks dan meliputi tata cara pedagang membentuk gabungan untuk melindungi kepentingan mereka.
Pada masa itu, seluruh sistem perdagangan dikuasai para pedagang besar yang memainkan peran sebagai orang ketiga. Mereka juga bertindak sebagai
perantara dalam wilayah sistem pengelolaan dan urusan perdagangan di Jepang. Perdagangan hanya terbatas di dalam negeri. Sistem tertutup yang diterapkan
pemerintahan Tokugawa menyebabkan Jepang hidup dalam keadaan terasing dan terpencil. Hubungan perdagangan Jepang dengan negara-negara lain sangat
minim. Namun, hal itu berubah ketika Jepang terpaksa membuka pintu kepada pihak Inggris yang membantunya menjatuhkan pemerintahan Tokugawa dan
menaikkan pemerintahan baru di bawah kekuasaan Meiji. Kaisar Meiji melakukan berbagai perubahan dalam pemerintahan dan
menerapkan sistem luar. Ia ingin merubah Jepang menjadi negara yang kuat secara ekonomi dan militer. Dengan kekuatan itu, ia ingin melindungi negaranya
dari pengaruh dan penjajahan Barat yang sudah lama ingin menduduki Jepang. Pemerintahan Meiji menggalakkan perindustrian dalam skala besar seperti besi,
baja dan tekstil. Saat itu, perusahaan jasa tidak diperhatikan. Segala perhatian diberikan pada bidang pengeluaran, sedangkan peredaran tidak diperhatikan. Para
pedagang besar atau yang disebut pengusaha kota membentuk kelompok produsen dan perdagangan yang disebut Zaibatsu.
Zaibatsu adalah kelompok-kelompok perusahaan monopolistik dalam bidang-bidang penentu perbankan, perniagaan, pertambangan, perkapalan dan
industri berat yang dikuasai oleh keluarga-keluarga tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Empat Zaibatsu terbesar pada masa sebelum Perang Dunia II adalah Mitsui, Mitsubishi, Sumitomo, dan Yasuda Kunio,1983:131.
Zaibatsu menjadi kelompok pedagang yang cukup berkuasa dan menguasai hampir keseluruhan kegiatan perdagangan. Mereka masih menerapkan
pendekatan dari gaya tradisional para pedagang pada zaman Tokugawa. Kelompok pedagang itu tidak dipengaruhi oleh corak dan pemikiran pemasaran
Barat. Namun, keadaan mulai berubah pada era 1930-an. Saat itu, pendekatan pemasaran Amerika Serikat diterapkan dalam sektor konsumen. Hal itu
berangsur-angsur mempengaruhi perdagangan di Jepang. Pemerintah memberi dorongan pada industri yang dianggap penting untuk memulihkan perekonomian.
Salah satu dampak pelaksanaan sistem pembaharuan ekonomi itu adalah munculnya konsumen dalam jumlah besar. Golongan itu membantu
perkembangan perekonomian dengan cepat. Imbasnya, Jepang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan pendapatan perkapita tertinggi. Taraf
hidup mereka semakin baik, dan mendorong peningkatan penggunaan dan permintaan barang serta keperluan lainnya. Industri produk konsumen
berkembang dengan pesat. Tidak heran banyak perusahaan Jepang ikut berubah haluan dan memasuki bidang industri yang mementingkan konsumen.
Keadaan tersebut menimbulkan persaingan ketat antara perusahaan- perusahaan Jepang untuk merebut pasaran. Akibatnya, timbul kesadaran yang
berkaitan dengan pemasaran, buku-buku pemasaran menjadi populer. Banyak buku diimpor dari barat dan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang, sehingga
bangsa Jepang dapat mempelajari segala teori, praktik, dan aspek pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu, sistem perdagangan dan pemasaran Jepang banyak dipengaruhi oleh Barat, khususnya Amerika Serikat. Tim pengusaha Jepang
dikirim ke Amerika untuk mempelajari teknik-teknik dalam berbagai bidang perdagangan dan pemasaran.
3.3 Kemajuan Ekonomi Jepang Sejak Restorasi Meiji 3.3.1 Perdagangan dengan Luar Negeri