Manajemen personil. Kebangkitan Ekonomi Jepang Pada Zaman Meiji

3. Manajemen personil.

Pembinaan personil didasarkan pada sistem senioritas dan pengerjaan seumur hidup. Sistem senioritas berarti bahwa kemajuannya dalam organisasi didasarkan pada lamanya bertugas dalam organisasi sebagai faktor pertama dan kecakapan sebagai faktor kedua. Mereka yang menduduki jabatan pimpinan adalah generalis-generalis yang berpengalaman dan juga kecakapannya serta kepemimpinannya telah diseleksi. Pengerjaan seumur hidup berarti bahwa seseorang bekerja dalam lingkungan kementrian atau perusahaan tertentu sampai usia pensiun. Ia tidak akan dikeluarkan dan dipindahkan ke kementrian atau perusahaan lain. Sebab kalau pindah ia kembali pada senioritas rendah. Pembinaan personil yang tertuju kepada para anggota organisasi pada umumnya bersifat penerimaan kerja untuk sepanjang umur hidup life time employment. Maksudnya adalah bahwa anggota organisasi, tetap menjadi anggota organisasi itu hingga masa pensiunnya. Orang yang mendapat pekerjaan dalam perusahaan Jepang pada hakekatnya adalah memasuki suatu kelompok tertentu to join a group. Pada semua anggota ditimbulkan solidaritas kelompok yang kuat. Dan sebaliknya, organisasi juga menunjukkan solidaritasnya kepada anggota. Kebanggaan seseorang pada organisasi atau perusahaannya, mengakibatkan hampir tidak ada orang pindah kerja dari perusahaan yang satu kepada yang lain. Kalau ada yang berbuat demikian, maka di lingkungannya yang baru ia akan diterima dengan kecurigaan, sebab pertama, karena ia berbuat tidak Universitas Sumatera Utara wajar. Kedua, karena ia dianggap pengkhianat terhadap organisasinya semula dan dapat berbuat sama terhadap organisasi yang baru. Sebab itu orang juga segan untuk pindah kerja. Selain itu, pada waktu memasuki organisasi lain, maka ia menjadi junior kembali walaupun ia orang yang berpengalaman. Jika pimpinan organisasinya yang akan melanggar peraturan itu dan memberikan kepadanya status yang lebih senior berdasarkan pengalamannya di tempat lain, maka pimpinan itu akan mengalami tantangan dari anggotanya. Penerimaan kerja yang seumur hidup meliputi juga pencarian kerja bagi mereka yang telah pensiun, apabila mereka menginginkan demikian. Biasanya dicarikan pekerjaan baru dalam lingkungan perusahaan. Pekerjaan tersebut bersifat ringan secara mental dan fisik. Karena pensiun orang dirasakan sudah cukup, juga karena kesederhanaan hidup orang Jepang, maka pekerjaan baru itu hanya bersifat pengisi waktu daripada pencaharian nafkah.

4. Peranan informasi.