22
2.2 Faktor Resiko Demam Tifoid
Demam tifoid pada masyarakat dengan standar hidup dan kebersihan rendah, cenderung meningkat dan terjadi secara endemis. Demam tifoid
merupakan salah satu penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang, sehingga dapat menimbulkan wabah. Walaupun demam tifoid tercantum
dalam undang-undang wabah dan wajib dilaporkan, namun data yang lengkap belum ada, sehingga gambaran epidemiologisnya belum diketahui secara pasti. Di
Indonesia demam tifoid jarang dijumpai secara epidemik, tetapi lebih sering bersifat sporadik, terpencar-pencar disuatu daerah. Soewondo,2002 dan
Simanjuntak, dkk, 1987 Didaerah endemik transmisi terjadi melalui air ataupun makanan yang
tercemar. Makanan yang tercemar oleh carrier merupakan sumber penularan yang paling sering di daerah nonendemik. Carrier adalah orang yang sembuh dari
demam tifoid dan masih terus mengekskresi S.typhi dalam feses dan urin selama lebih dari satu tahun. Soewondo,2002 dan Simanjuntak, dkk, 1987
Demam tifoid ditularkan melalui oral-fekal makanan dan kotoran, maka pencegahan utama dengan cara memutuskan rantai tersebut dengan meningkatkan
kebersihan perorangan dan lingkungan, seperti mencuci tangan sebelum makan, penyediaan air bersih. Soewondo,2002 dan Simanjuntak, dkk, 1987
Cara penyebarannya melalui muntahan, urin, dan feses dari penderita yang kemudian secara pasif terbawa oleh lalat . Lalat itu mengkontaminasi makanan,
minuman, sayuran, maupun buah-buahan segar. Jika demikian keadaannya, feses dan urin penderita bisa mengandung bakteri S.typhi yang siap menginfeksi
23 manusia lain melalui makanan atau pun minuman yang tercemar.
Soewondo,2002 dan Simanjuntak, dkk, 1987
2.3 Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
24
2.4 Definisi Operasional
Tabel 2.1. Definisi operasional
No .
Variabel Definisi
Cara Ukur
Alat Ukur
Skala Hasil Ukur
1. Data
Rekam Medik
Data pasien yang
terdiagnosis pasti demam
tifoid dan tinggal di
wilayah Tangerang
Selatan Data
rekam medik
Data rekam
medik
Ordinal 1. Pasien
yang menderita
demam tifoid di wilayah
Tangerang Selatan
2. Pasien
yang menderita
demam tifoid di luar wilayah
Tangerang Selatan
2. Rekam
Medik Berkas yang
berisi catatan di dokumen
mengenai identitas
pasien, hasil Data
rekam medik
Data rekam
medik
Ordinal 1. Pasien
yang menderita
demam tifoid 2.
Pasien yang tidak
25 pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan
pelayanan lainnya yang
diterima pasien pada
sarana kesehatan,
baik rawat jalan maupun
rawat inap menderita
demam tifoid
3. Prevalensi Angka
kejadian kasus lama
dan kasus baru
Data rekam
medik Data
rekam
medik
Rasio 1.
Sebelum Bulan Juli
2008 2.
Bulan juli 2008-2009
3. Sesudah
Bulan Juli 2009
4. Demam
Tifoid Penyakit
sistemik akut yang
disebabkan Data
rekam medik
Data rekam
medik
Ordinal 3. Pasien
yang menderita
demam tifoid
26 oleh infeksi
kuman Salmonella
typhi 4.
Pasien yang tidak
menderita demam tifoid
5. Umur
Semua pasien penderita
demam tifoid dan tidak
dibatasi oleh umur
Data rekam
medik Data
rekam
medik
Nomina l
1. Anak
2. Dewasa
3. Orang
tua
27
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian