36 dialami oleh sel maka kekebalan tubuh akan menurun dan kerentanan individu
terahadap infeksi meningkat
.
Jawetz E dkk 2006
4.3.1. Pengaruh Makanan dan Minuman terhadap Penyakit Tifoid
Masalah makanan mempunyai khas tersendiri, sering ditemukan penjaja makanan, baik yang menetap warung ataupun yang berkeliling kampong gerobak
makanan, disamping kebanyakan dari masyarakat Indonesia memang senang jajan. Susanna D, 2000
Penyakit tifoid titularkan secara fecal oral, dimana sangat berhubungan dengan tingkat kebersihan, kemungkinan laki
– laki lebih banyak mendrita tifoid dikarenakan kebersihan laki - laki kurang dibandingkan dengan perempuan.
Makanan dapat terkontaminasi mikroba karena beberapa hal : Mengelola makanan atau makan dengan tangan kotor
Memasak sambil bermain dengan hewan peliharaan Menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja, perabotan bersih dan
lain – lainnya
Dapur, alat masak dan makan kotor Maka n yang jatuh ketanah masih dimakan
Makanan disimpan tanpa tutup sehingga serangga dan tikus dapat menjangkaunya
Makanan matang dan mentah disimpan bersama – sama Makanan dicuci denngan air kotor
Makanan terkontaminasi kotoran akibat hewan yang berkeliaran disekitarnya
37 Sayuran dan buah ditanam ditanah yang terkontaminasi
Memakan sayuran dan buah – buahan yang terkontaminasi Pengolah makanan yang sakit atau carier penyakit
Pencegahan penyakit bawaan makanan : Pemilihan bahan baku yang sehat, tidak busuk dan warna yang segar
Penyimpanan bahan baku jangan sampai terkena serangga, tikus atau jangan sampai membusuk
Pengolahan makanan yang higienis serta prosesnya dapat mematikan penyebab penyakit, peraltan masak harus bersih
Pengelola makanan bukan carier penyakit dan tidak sakit Penyajian makanan tidak terkena lalat , debu, dan udara kotor, peralatan
makan yang higienis Penyaji makanan harus mendapat keterangan sehat
Penyimpanan makanan matang jangan sampai terkontaminasi dan membusuk
4.3.2 Pengaruh penyedian air minum yang bersih terhadap penyakit
tifoid
Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air minum seharusnya tidak mengandung kuman patogen dan segala
mahluk yang membahayakan kesehatan , tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh dan merugikan secara ekonomi. Susanna D,2000
peran air dalam terjadinya penyakit menular dapat bermacam – macam
diantarantya :
38 Air sebagai penyebar mikroba patogen
Air sebagai sarang infeksi penyebar penyakit Jumlah air bersih yang tersdia tidak mencukupi
Air sebagai sarang hospes sementara penyakit
Penyakit yang disebarkan oleh air secara langsung dinyatakan sebagai penyakit bawaan air atau water born disease. Penyakit ini hanya dapat menyebar, apabila
mikroba penyebabnya dapat masuk kedalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari
– hari. Mikroba yang dapat menyebar lewat air sangat banyak macamnya diantaranya adalah bakteri salmonella thypi.
Untuk mencegah terjadinya penyakit bawaan air dilakukan pengelolaan air minum dan air buangan terpadu.
Air dapat berperan sebagai sarang insekta yang menyebarkan penyakit bagi masyrakat. Insekta disebut juga vektor penyakit.
Pengaruh vektor terhadap kesehatan dapat bermacam – macam, selain sebagai
vektor secara langsung dapat menyebabkan entomophobia, gangguan ketenangan, dan dapat menjadi penyebab penyakit. Secara tidak langsung dapat menjadi
reservoir agent penyakit , memusnahkan panen dan menjadi parasit pada tubuh manusia. Susanna D,2000
Tindakan untuk mencegah penyebaran vektor antara lain : Intensifikasi pemberantasan sarang seperti perbaikan saluran drainase,
kebersihan saluran dan reservoir air , menghilangkan genangan, mencegah pembusukan sampah
Mobilisasi masyrakat untuk berperan serta dalam pemberantasan dengan memelihara kebersihan lingkungan masing - masing
39 Melakukan penyemprotan insektisida terhadap vector dewasa didahului
dengan uji
4.3.3 Pengaruh Persampahan terhadap penyakit tifoid