BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan secara survei deskriptif dengan pendekatan potong silang. Survey deskriptif dengan pendekatan potong silang dilakukan untuk
mendapatkan gambaran penyebaran kelainan dan penyakit lidah pada pasien pengunjung Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara RSGMP FKG USU periode Februari – Maret 2010 menurut jenis kelamin dan usia .
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RSGMP FKG USU. Waktu penelitian dimulai dari tanggal 1 Februari 2010 sampai 31 Maret 2010.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Populasi penelitian adalah pasien pengunjung RSGMP FKG USU.
3.3.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah pasien pengunjung RSGMP FKG USU
selama 2 bulan yaitu dari tanggal 1 Februari 2010 sampai 31 Maret 2010. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi kelompok sampel pasien : -
Pasien yang berobat di RSGMP FKG USU
Universitas Sumatera Utara
- Pasien yang bersedia diperiksa rongga mulutnya
- Pasien yang dapat membuka mulut dengan baik
Kriteria eksklusi kelompok sampel pasien : -
Pasien yang menolak diperiksa rongga mulutnya -
Pasien yang mengalami kesulitan atau tidak dapat membuka mulut
3.4 Identifikasi Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel bebas : Lidah pasien RSGMP FKG USU
3.4.2 Variabel terikat : Kelainan dan penyakit lidah :
- Hairy tongue - Coated tongue
- Fissured tongue - Bald tongue
- Geographic tongue - Median rhomboid glossitis
- Scalloped tongue - Macroglossia
- Ankyloglossia 3.4.3 Variabel tak terkendali : - Jenis kelamin
- Usia - Kebiasaan
- Penyakit sistemik yang diderita - Obat-obatan yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
3.5 Defenisi Operasional
a. Hairy tongue adalah kelainan lidah yang terjadi apabila panjang papila filiformis lebih dari 3 mm sehingga lidah tampak seperti berambut.
5,6,13
b. Coated tongue merupakan suatu keadaan dimana bagian dorsum lidah dilapisi oleh debris dan sisa makanan yang terlihat seperti selaput berwarna putih atau
warna lain serta panjang papila filiformisnya kurang dari 3 mm.
5,6
c. Fissured tongue adalah satu fisura garis tengah, fisura ganda atau fisura multipel yang meluas pada permukaan dorsal dua pertiga anterior dan lateral lidah
dengan kedalaman 2 mm atau lebih.
5,6,11,13,14
d. Bald tongue adalah kehilangan papila filiformis pada dorsum lidah yang dapat dilihat secara langsung. Atropi biasanya pertama kali muncul pada ujung dan
lateral lidah. Pada kasus yang berat, seluruh permukaan dorsum lidah menjadi licin dan mengilat.
5,6
e. Geographic tongue ditandai oleh bercak-bercak gundul merah muda sampai merah, tunggal atau multipel yang dibatasi atau tidak dibatasi oleh pinggiran putih
yang menimbul.
13
f. Median rhomboid glossitis merupakan atropi papila filiformis yang berwarna merah, gundul, berbentuk romboid atau oval yang terdapat di garis tengah
permukaan dorsum lidah, tepat di sebelah anterior papila sirkumvalata.
12,13
g. Scalloped tongue adalah suatu keadaan yang ditandai dengan lekukan- lekukan pada tepi lateral lidah dimana lidah berkontak erat dengan gigi sehingga
mencetak pola tertentu yang tampak sebagai oval-oval cekung yang dibatasi tepi seperti kerang yang putih dan menimbul.
5,12,13
Universitas Sumatera Utara
h. Macroglossia dijumpai pada pasien bila dalam keadaan istirahat, tepi-tepi lateral lidah menumpuk dengan tonjol lingual gigi-gigi rahang bawah dan tinggi
dorsum lidah lebih tinggi daripada bidang oklusal gigi-gigi rahang bawah karena ukuran lidah melebihi ukuran normal.
5,6,13
i. Ankyloglossia adalah keadaan frenulum lingualis yang melekat sebagian atau seluruhnya pada dasar mulut dari gusi lingual atau ujung ventral lidah sehingga
gerakan lidah menjadi terbatas, tidak bisa dijulurkan ataupun ditarik ke dalam.
5,6,12,13
3.6 Sarana Penelitian
3.6.1 Alat dan bahan Alat yang digunakan untuk melihat adanya kelainan dan penyakit lidah adalah
kaca mulut, probe sebagai alat ukur kedalaman fisur dan panjang papila lidah, sarung tangan, masker serta kamera sebagai alat dokumentasi.
3.6.2 Formulir pencatatan Formulir pencatatan yang digunakan berupa blanko rekam medis yang
mencakup data demografi nama, umur, jenis kelamin, suku dan data klinik subjektif dan objektif pemeriksaan visual pada lidah.
3.7 Cara Pengumpulan Data
3.7.1 Data demografi Data demografi diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung
terhadap pasien pengunjung RSGMP FKG USU dan melalui data sekunder yang diperoleh dari kartu status.
3.7.2 Data klinik
Universitas Sumatera Utara
Data klinik diperoleh melalui pemeriksaan visual pada lidah pasien secara langsung dengan tahapan sebagai berikut :
a. Subjek duduk di dental unit dalam keadaan rileks. Pemeriksa berdiri di
depan subjek. b.
Pemeriksaan klinis dilakukan secara visual. Pemeriksa langsung melihat lidah pasien yang telah membuka mulutnya. Pasien mengikuti instruksi yang
diberikan oleh pemeriksa. c.
Kelainan-kelainan dan penyakit-penyakit yang dijumpai pada lidah pasien dicatat dalam blanko rekam medis. Kriteria diagnosa sesuai dengan kriteria pada
defenisi operasional.
3.8 Pengolahan Data