mengkatalisis serangkaian reaksi-reaksi kompleks yang dimulai dengan disosiasi adsorbsi yang diikuti dengan penataan ulang kompleks melalui formasi dan
pemutusan ikatan, yang terakhir proses adsorbsi dari produk Hegedus, 1987
2.4.4 Nikel sebagai katalis
Nikel Ni adalah unsur logam transisi yang terdapat pada orbital d pada sistim periodik unsur-unsur, distribusi elektron pada orbital – orbital atom Ni mengikuti
aturan Hund, maka terdapat elektron – elektron yang belum berpasangan dalam orbital d dengan konfigurasi sebagai berikut :
28Ni = 1s
2
, 2s
2
, 2p
6
, 3s
2
, 3P
6
, 4s2 , 3d
8
4s 3d
Unsur Logam Ni mempunyai orbital atom 3d yang belum penuh, maka sesuai aturan Hund terdapat elektron-elektron yang belum berpasangan pada orbital d. Keadaan ini
akan menentukan sifat – sifat nikel, misalnya sifat – sifat magnetik, struktur padatan dan kemampuannya membentuk senyawa komplek Hasanah, 1995. Fenomena ini
menjadikan logam Ni sangat berperan dalam berbagai reaksi katalitik. Logam nikel mudah membentuk ikatan kovalen kordinat, maka pembentukan intermediet pada
permukaan katalisis menjadi lebih mudah. Dari konfigurasi elektron diatas diketahui bahwa Ni adalah bervalensi dua. Nikel bervalensi dua membentuk dua macam bentuk
kompleks utama. Pertama adalah kompleks spin bebas ion atommorbital terluar
yang didalamnya adalah logam H
2
O dan NH
3
, dan lain-lain seperti NiH2O
6 2+
dan Ni NH
3 6
2+
Considine, 1984 Logam nikel dipergunakan secara luas sebagai katalis untuk hidrogenasi atau
pembekuan minyak yang merupakan bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan sabun dan produk-produk makanan, untuk pembuatan hidrogen dari gas alam atau gas
buangan yang dihasilkan dari pemurnian dan pemecahan minyak bumi. Proses yang menggunakan nikel dalam jumlah besar sebagai katalis adalah hidrogenasi dari minyak,
seperti : biji kapas, biji rami, kacang kedelai, biji tumbuhan, ikan paus, ikan gembung. Hal ini ditetapkan sebagai salah satu cara yang efektif untuk menghilangkan bau amis
ikan dari minyak ikan, dan kemudian minyak ini dijernihkan sehingga dapat digunakan untuk dikonsumsi.
Nikel Raney adalah sejenis katalis padat yang terdiri dari butiran halus aloi nikel-
alumunium yang digunakan dalam berbagai proses industri. Ia dikembangkan pada tahun 1926 oleh insinyur Amerika Murray Raney sebagai katalis alternatif untuk
hidrogenasi minyak nabati pada berbagai proses industri. Baru-baru ini, ia digunakan sebagai katalis heterogen pada berbagai macam sintesis organik, umumnya untuk
reaksi hidrogenasi.
Nikel Raney dihasilkan ketika aloi nikel-aluminium diberikan natrium hidroksida pekat. Perlakuan yang disebut aktivasi ini melarutkan keluar kebanyakan
aluminium dalam aloi tersebut. Struktur berpori-pori yang ditinggalkan mempunyai
luas permukaan yang besar, menyebabkan tingginya aktivitas katalitik katalis ini. Katalis ini pada umumnya mengandung 85 nikel berdasarkan massa,
berkorespondensi dengan dua atom nikel untuk setiap atom aluminium. Aluminium membantu menjaga stuktur pori katalis ini secara keseluruhan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini digunakan alat-alat dan bahan-bahan kimia antara lain :
3.1 Alat-Alat