34
4.2.2 Reaksi metil palmitat dengan NH
3
Selanjutnya metil palmitat 25,3 g ; 0,094 mol yang terbentuk di amidasi dengan mereaksikan gas amoniak dari cylinder NH
3
dan menggunakan katalis nikel terbentuklah heksadekanamida 18,6 g ; 0,073 mol padatan warna putih 77,65 dengan
titik lebur 107 C.
Reaksinya sebagai berikut :
O O
Katalis Ni 180
C metil palmitat
heksadekanamida
CH
3
– CH
2 14
– C – OCH
3
+ NH
3
CH
3
– CH
2 14
– C – NH
2
+ CH
3
OH
4.2.2.1 Spektrum FT-IR heksadekanamida
Spektrum FT-IR Gambar4.2 dari produk Heksadekanamida menunjukkan pita serapan pada bilangan gelombang 3362,36 cm
-1
;3195,14 cm
-1
2955,01 cm
-1
; 2915,01 cm
-1
; 1662,72 cm
-1
; 1634,01 cm
-1
; 1472,06 cm
-1
;1423,97 cm
-1
; 719,25 cm
-1
dan 703,01 cm
-1
. Dari spektrum diatas bahwa pita serapan pada bilangan gelombang 3362,36 cm
-1
dan 3195,14 cm
-1
merupakan uluran N –H asimetrik dan simetrik dari amida primer.
Adanya serapan pada bilangan gelombang 1662,72 cm
-1
dan 1634,01 cm
-1
menunjukkan uluran gugus C=O amida.Sedangkan uluran C-N asimetrik dan simetrik pada bilangan gelombang 1472,06 cm
-1
dan 1423,97 cm
-1
. Pita serapan pada bilangan gelombang 719,25 cm
-1
merupakan vibrasi rocking dari gugus –CH
2
rantai panjang Pavia, 1979; Silverstein, 1986.
35
Spektrum IR dari heksadekanamida padatan putih menunjukkan adanya frekuensi bilangan gelombang 3362,36 cm
-1
dan 3195,14 cm
-1
yang spesifik untuk amida primer.
Dapat dijelaskan bahwa spektrum FT-IR senyawa Heksadekanamida menunjukkan perbedaan yang nyata dengan spektrum FT-IR senyawa metil palmitat dimana pada
metil palmitat terdapat pita serapan karbonil C=O pada 1742,01 cm
-1
yang spesifik untuk ester sedangkan pada palmitamida frekuensi bilangan gelombang 3362,36 cm
-1
dan 3195,14 cm
-1
yang spesifik untuk amida primer. Dari hasil spektrum FT-IR palmitamida diatas dapat dilihat bahwa spektrum tersebut
identik dengan spektrum FT-IR palmitamida yang diperoleh dari SDBS Spectral Data Base System dapat dilihat dalam lampiran 4.
O CH
3
─ CH
2 14
─ C ─NH
2
Gambar 4.2 Spektrum FT-IR Heksadekanamida.
37
4.2.2.2 Spektrum
1
H – NMR heksadekanamida Spektrum
1
H – NMR gambar 4.3 dalam pelarut CDCl
3
menunjukkan empat kelompok sinyal pergeseran kimia, yaitu
δ 5,4 ppm; δ 2,19 ppm; δ 1,5 ppm; dan δ 0,9 ppm. Pergeseran kimia pada
δ 5,4 ppm menunjukkan adanya proton NH
2
, pada spektrum ini puncak proton N – H menjadi sangat melebar broad karena terjadi proton exchange
yaitu molekul pada NH
2
berubah menjadi ND
2.
Proton -CH
2
terlihat berada pada pergeseran kimia
δ 2,19 ppm lebih downfield dari CH
2
lainnya disebabkan karena CH
2
ini terikat langsung pada karbonil amida. Pergeseran kimia pada
δ 1,5 ppm menunjukkan proton –CH
2
dan pergeseran kimia pada δ 0,9 ppm menunjukkan proton –CH
3
Biemann, 1983; Pavia, 1979; Silverstein, 1986.
Dari hasil spektrum
1
H – NMR dapat dilihat bahwa spektrum tersebut identik dengan spektrum
1
H – NMR palmitamida yang diperoleh dari SDBS lampiran 5.
38
Spektrum
1
H – NMR gambar 4.3 dalam pelarut CDCl
3
menunjukkan empa
O CH
3
– CH
2 13
– CH
2
– C – NH
2
D C B A
A B
C
D
Gambar 4.3 Spektrum
1
H – NMR Heksadekanamida.
39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan