Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor

Salah satu faktor utama dari terganggunya kelangsungan hidup di bumi dan isinya adalah pencemaran udara. Pencemaran udara dapat diartikan masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat , energi atau komponen lain ke udara. Menurut PP No.29 tahun1986, pencemaran udara dapat juga diartikan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan kegunaannya. Sumber polusi yang utama berasal dari transportasi, dimana hampir 60 dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbonmonoksida dan sekitar 15 terdiri dari hidrokarbon. Sumber- sumber polusi lainnya misalnya pembakaran, proses industri, pembuangan limbah, dan lain-lain. Polutan yang utama adalah karbon monoksida yang mencapai hampir setengahnya dari seluruh polutan udara yang ada. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1.Toksisitas relatif polutan udara LEVEL TOLERANSI POLUTAN ppm µgm 3 TOKSISITAS RELATIF CO 32.0 40000 1.00 HC - 19300 2.07 SOx 0.50 1430 28.0 NOx 0.25 514 77.8 Partikel _ 375 106.7 Sumber: Manahan,1994 Toksisitas kelima kelompok poluan tersebut berbeda-beda, dan tabel diatas menyajikan toksisitas relatif masing-masing kelompok polutan tersebut. Ternyata polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan adalah partikel-partikel, diikuti berturut-turut dengan NOx, SOx, hidrokarbon, dan yang paling rendah toksisitasnya adalah karbon monoksida. Sejalan dengan pembangunan di sektor industri dan transportasi, pencemaran udara oleh gas-gas hasil pembakaran juga meningkat. Gas berbahaya bagi kesehatan tersebut adalah gas karbon monoksida CO yang merupakan sisa pembakaran dari bahan bakar yang mengandung karbon. Sebagai salah satu penghasil gas CO di udara ialah industri-industri bermesin dan kendaraan bermotor. Selain gas CO gas-gas yang dihasilkan dari emisi gas buang kenderaan bermotor antara lain berupa gas CO, NO, NO 2 , SO 2 dan senyawa hidrokarbon. Jika jumlah gas ini di udara melebihi ambang batas dapat menimbulkan pemanasan global dan pencemaran udara. Pemanasan global salah satu penyebabnya adalah efek rumah kaca. Efek rumah kaca seharusnya merupakan efek yang alamiah untuk menjaga Universitas Sumatera Utara temperatur permukaan bumi berada pada temperatur normal sekitar 30°C. Pada tahun 1850 Tyndall menemukan bahwa tipe-tipe gas yang menjebak panas tersebut terutama adalah gas karbon dioksida CO 2 dan uap airdan molekul-molekul tersebut yang akhirnya dinamai gas rumah kaca. Walaupun penyebab pemanasan global adalah gas CO 2 dan uap air tetapi gas CO juga dapat menimbulkan meningkatnya kadar gas CO 2 di udara , gas CO segera teroksidasi di udara membentuk gas CO 2 . Meningkatnya suhu permukaan bumi sebagai akibat dari pemanasan global akan menimbulkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistim lainnya sehingga mengurangi kemampuan untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya suhu permukaan laut.

2.2. Gas Karbon Monoksida CO