Pengukuran Kepuasan Aspek-aspek yang Mempengaruhi Kepuasan

kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya sedangkan ketidakpuasan pasien timbul karena terjadinya kesenjangan antara harapan pasien dengan kinerja layanan kesehatan yang dirasaknnya sewaktu menggunakan layanan kesehatan Imbalo, 2006 . Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal ini pasien adalah hal penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas merupakan sesuatu yang sangat berharga karena apabila pasien puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan kepada orang lain tentang pengalaman buruknya. Untuk menciptakan kepuasan pasien suatu sarana kesehatan seperti rumah sakit harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pasiennya Kotler, 2000

2. Pengukuran Kepuasan

Perubahan dari sistem layanan kesehatan yang ingin dilakukan tidak akan dapat berhasil tanpa melakukan pengukuran kepuasan pasien. Karena hasil pengukuran pasien akan digunakan sebagai dasar untuk mendukung sistem layanan kesehatan yang harus handal dan dapat dipercaya. Imbalo, 2006 Pengukuran kepuasan atau tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan apabila kinerja dibawah harapan maka klien akan kecewa bila kinerja sesuai dengan harapan klien akan sangat puas. Klien yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang pelayanan jasa yang diterimanya Sugito, 2005. Universitas Sumatera Utara Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, efisien dan lebih efektif. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor penting yang mengembangkan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap keluhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap pasien Imbalo, 2006. Tingkat kepuasan yang akurat sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan mutu layanan kesehatan. Oleh sebab itu pengukuran tingkat kepuasan perlu dilakukan secara berkala, teratur, akurat dan berkesinambungan, salah satu cara mengukur kepuasan dengan menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh pelanggan Imbalo, 2006.

3. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Kepuasan

Menurut Parasuraman 1997, dalam Purwanto, 2007 aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan adalah sebagai berikut: 1 Kenyataan, meliputi fasilitas fisik, peralatan dan penampilan petugas, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan, kesiapan dan kebersihan alat. Pelanggan akan menggunakan indra penglihatan menilai kualitas pelayanan seperti menilai gedung, peralatan, seragam atau hal-hal yang menimbulkan kenikmatan bila dilihat. Dalam pelayanan KB kepuasan dinilai dari ketersediaan sarana dan fasilitas yang dapat langsung dirasakan oleh akseptor KB dan kenyamanan ruangan. 2 Kehandalan, yaitu kemampuan petugas memberikan pelayanan dengan segera, tepat waktu dan benar, misalnya penerimaan pasien yang cepat, pelayanan pemeriksaan dan perawatan yang cepat dan tepat. Kehandalan juga merupakan kemampuan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan yang akurat atau tidak ada kesalahan. Pada Universitas Sumatera Utara pelayanan KB kepuasan diukur pada kemampuan bidan dalam memberikan pelayanan KB kepada akseptor. 3 Ketanggapan, yaitu kemampuan petugas dalam menanggapi keluhan klien termasuk kemampuan petugas untuk cepat tanggap dalam menyelesaikan keluhan dan tindakan cepat pada saat dibutuhkan. Pada pelayanan KB kepuasan dinilai dari kemampuan bidan dalam menanggapi dan menyelesaikan keluhan yang timbul dari akseptor. 4 Jaminan, yaitu kepercayaan pasien terhadap jaminan kesembuhan dan keamanan sehingga akibat pelayanan yang diberikan termasuk pengetahuan petugas kesehatan dalam memberikan tindakan pelayanan. Jaminan juga mencakup kesopanan dan sifat dipercaya yang dimiliki oleh petugas, bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan. Dalam pelayanan KB kepuasan diukur dari kemampuan bidan memberikan pelayanan pada akseptor sehingga timbul kepercayaan dari akseptor dimana bidan mampu memenuhi kebutuhannya. 5 Konseling, yaitu pertemuan tatap muka antara dua pihak, dimana satu pihak membantu pihak lain untuk mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya sendiri dan kemudian bertindak sesuai keinginannaya. Dalam pelayanan KB kepuasan diukur dari kemampuan bidan dalam membina hubungan dengan akseptor dalam melakukan komunikasi dan konseling.

B. Pelayanan KB 1. Pengertian