Jenis Penelitian Sasaran dan Penentuan Informan Penelitian

19 BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Fenomenologi diartikan sebagai 1 pengalaman subjektif atau pengalaman fenomenologikal, 2 suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang. Menurut moleong dalam Angraeni 2011, peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa-persitiwa dan kaitannya terhadap orang-orang yang berada pada situasi tertentu. Fenomenologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengethaui arti sesuatu bagi orang-orang yang sedang diteliti oleh mereka. Inkuiri fenomenologis memulai dengan diam. Diam merupakan tindakan untuk menangkap pengertian sesuatu yang diteliti.

3.2 Sasaran dan Penentuan Informan Penelitian

3.2.1 Sasaran Penelitian Sasaran penelitian menurut Notoadmodjo 2005 adalah sebagaian atau seluruh anggota yang diambil dari seluruh objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sasaran penelitian yang digunakan adalah Dakocan dan Lingkungan sosial di sekitarnya di Kabupaten Jember. 3.2.2 Penentuan Informan Penelitian Dalam Suyanto 2005 informan penelitian adalah subjek penelitian yang dapat memberikan informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi beberapa macam, antara lain : a. Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi informan Dakocan dan Lingkungan sosial di sekitarnya. b. Informan tambahan adalah mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan tambahan adalah pemilik warung kopi, angkringan Jogja, dan manajer kafe yang menjadi tempat ‘Dakocan’ bekerja Penentuan informan menurut Mulyono 2004 diawali dengan menentukan seseorang atau beberapa informan terlebih dahulu baik secara kebetulan maupun melalui cara lain. Kemudian peneliti dapat meminta sejumlah informan lain yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, melalui informan tersebut peneliti dapat menentukan lebih banyak lagi informan lainnya atau dengan kata lain penentuan informan penelitian dilaksanakan secara purposive sampling. Pengumpulan data di lapangan dikumpulkan sejauh dianggap cukup guna membuat gambaran maksimal yang diinginkan. Ukuran kecukupan tersebut ditunjukkan dengan adanya gejala split over of information, artinya pertanyaan yang sama diulang dan memperoleh jawaban yang sama pula Rahman, 1995.Informasi dianggap cukup atau telah jenuh apabila koleksi data yang diperoleh dianggap cukup. Namun apabila terdapat data yang dianggap kurang pada saat melakukan analisis data, maka peneliti dapat kembali lagi ke lapangan untuk memperoleh tambahan data yang dianggap perlu dan mengolahnya kembali Suyanto,2005. Menurut Sugiyono 2009 penentuan sampel atau informan dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum karena itu orang yang dijadikan sampel atau informan utama sebaiknya memenuhi syarat sebagai berikut : 1 Dakocan di Warung Kopi yang masih aktif di Kabupaten Jember 2 Tokoh Masyarakat yang ada di wilayah “Dakocan” 3 Tokoh Agama yang ada di wilayah “Dakocan” 4 Budayawan yang ada di Kabupaten Jember dan memahami tentyang Dakocan 5 Bersedia menjadi informan penelitian

3.3 Fokus Penelitian