Informan Biasa Profil Informan 1.Informan kunci

Masyarakat terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan terkesan acuh terhadap lingkungannya. Hal tersebut didukung juga dengan praktek tersebut disusun dengan rapi, sehingga sebagian masyarakat tidak terusik dengan keberadaan tempat hiburan malam dengan praktek prostitusi yang ada didalamnya.

4.5.2 Informan Biasa

Profil informan biasa dalam penelitian ini terdiri dari penduduk sekitar kawasan tempat wisata Lumban Silintong dan pengunjung yang tidak menginginkan pelayanan seks. Profil informan 1: masyarakat sekitar Lumban Silintong 1. B.B pr, 52 tahun B.B adalah seorang perempuan yang berusia 42 tahun, yang merupakan kelahiran dari Desa Hinalang yang berdekatan dengan Desa Lumban Silintong. Informan berpendidikan SMP dan bermata pencaharian sebagai petani. Informan adalah istri dari penduduk asli Desa Lumban Silintong dan telah memiliki 6 orang anak. Suami dari informan sudah meninggal 5 tahun yang lalu akibat penyakit stroke yang diderita sejak 2 tahun sebelum suami informan meninggal dunia. Informan sebenarnya sudah tahu dengan praktek prostitusi yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya. Informan juga kurang setuju dengan praktek tersebut terjadi, karena tempat wisata Lumban Silintong adalah tempat untuk menikmati potensi Danau Toba. Akan tetapi informan tidak mau tahu dengan praktek tersebut, karena informan hanya masyarakat kecil yang lebih memikirkan kelangsungan hidupnya. B.B juga sering menasehati anaknya supaya tidak pernah berkunjung ke tempat hiburan malam tersebut, karena takut anaknya terjerumus kedalam praktek tersebut. Harapan informan adalah Universitas Sumatera Utara pemerintah lebih sering melakukan razia dan terus dikoordinir, Karena praktek tersebut sangat menimbulkan citra buruk terhadap Desa Lumban Silintong 2. T.R lk, 42 tahun T.R adalah seorang pria yang sudah berkeluarga dan memiliki dua orang anak. Pekerjaan informan selain sebagai seorang petani adalah membuka usaha kafe kecil di sekitar tempat wisata Lumban Silintong. T.R sebelum menikah adalah seorang yang berprofesi sebagai seorang supir pengangkut barang dari Medan ke Lampung. Semenjak anak-anak informan lahir, informan pun berhenti menjadi supir dan beralih menjadi seorang petani. Selain karena pengunjung yang datang ke daerah tempat tinggal informan, alasan lain informan membuka usaha kafe adalah untuk mengisi kesibukan isri informan yang pengangguran. T.R memaparkan bahwa tempat wisata Lumban silintong adalah objek wisata yang bisa dikonsumsi masyarakat siapa saja. Danau Toba adalah anugrah yang bisa digunakan manusia untuk melakukan tujuan wisatanya yang sesuai dengan fungsi tempat wisata Lumban Silintong yaitu menikmati panorama Danau Toba. Masyarakat juga berkesempatan memanfaatkan Danau Toba untuk mendapatkan keuntungan yang diperoleh dari pengunjung dengan barang dan jasa yang disediakan. Akan tetapi informan melihat adanya yang dilakukan oleh sebagian pihak usaha yang bisa meresahkan sebagian masyarakat. Usaha hiburan malam dengan praktek prostitusi yang ada didalamnya yang dilakukan pihak tanpa memperhatikan norma yang berlaku dalam masyarakat hanya demi keuntungan yang diperolehnya. Informan hanya berharap praktek tersebut lebih ditempatkan pada posisinya. Universitas Sumatera Utara Profil informan 2: Pengunjung yang tidak menginginkan pelayanan seks 1. I.M Pr,19 tahun Informan I.M sebenarnya informan yang jarang berkunjung ke tempat hiburan malam tersebut. Alasan informan berkunjung ketempat ini hanya karena merasa bosan di rumah dan juga atas bujukan kawannya yang sangat ingin bermain-main ketempat ini. Informan baru saja tamat dari salah satu SMA di Kec.Balige dan sedang mencari pekerjaan. Ditanya tentang keinginannya untuk melanjutkan sekolah, tapi dia memilih untuk mencari pekerjaan dikarenakan biaya yang tidak ada. Sebenarnya informan bukan penduduk asli dari Desa Lumban Silintong, tapi warga desa dari salah satu desa di Kec.Porsea. Makanya informan I.M tidak takut dengan hal-hal yang bisa membuat dirinya pernah berkunjung ketempat hiburan malam tersebut, karena takut akan kesan negatif yang dilekatkan pada dirinya. Ditanya masalah tentang praktek prostitusi yang ada di tempat malam tersebut, informan mengakui kalau dia banyak tahu tentang praktek-paktek adanya bisnis seks yang ada dalam tempat hiburan malam tersebut. Menurut infoman para wanita-wanita malam selalu berkeliaran ditempat hiburan malam dan biasanya berpakaian seksi dengan rok pendek serta tingkah laku mereka yang terkesan dengan binal. Walau sering berkunjung ketempat hiburan malam tersebut, jika ditanya sebenarnya infoman kurang setuju dengan penyediaan bisnis yang mengarah pada prostitusi. Dan mereka merasa risih dan takut karena dianggap menjadi salah satu pekerja seks. Makanya informan dan kawannya biasanya bawa teman pria untuk menjaga mereka. Informan mengakui kalau mereka tidak mau melewatkan irama musik-musik disco ditepi danau hanya karena keberadaan wanita-wanita pekerja seks.. Universitas Sumatera Utara 2.A.S 28 tahun A.S adalah informan yang sangat dikenali oleh hampir seluruh pengunjung tempat hiburan malam. Itu dikarenakan informan A.S merupakan seorang bencong yang gaul dan bisa menghibur suasana. Hampir tiap malam informan menghabiskan malamnya disini dikarenakan ketertarikan informan dalam menikmati musik-musik disco yang disuguhkan oleh kafé tempat hiburan malam tersebut. Sebenarnya informan adalah penduduk asli kota Pematang Siantar. Oleh ajakan kawannya, informan sempat bekerja di salah satu salon Kota Balige yang akhirnya menjadi pelayan salah satu restoran yang berada di sepanjang jalan Kota Balige. Menjadi pelayan restoran yang buka dari siang sampai jam 10 malam adalah pekerjaan yang sangat membosankan bagi informan A.S. Untuk mencari hiburan, hampir setiap malam informan menghabiskan malamnya di tempat hiburan di lokasi tempat wisata tersebut. Informan juga banyak tahu tentang adanya praktek prostitusi yang ada di tempat hiburan malam sekitar wilayah tempat wisata Lumban Silintong. Informan menceritakan begitu banyaknya pekerja seks di tempat hiburan tersebut. Hampir tiap malam para pekerja seks tersebut menginap di hotel-hotel yang ada di kawasan tempat wisata Lumban silintong dan bahkan menginap di luar kota. A.S adalah informan yang mendukung sekali adanya praktek bisnis seks yang ada dalam tempat hiburan malam tersebut. Alasan informan adalah untuk menghindari tindak kriminal pemerkosaan yang kerap terjadi. Tapi yang kurang berkenan pada informan adalah maunya tempat hiburan malam tersebut dibuka agak larut, sehingga menunggu para penduduk setempat yang banyak anak-anak tidur dan tidak ikut untuk mengetahui praktek prostitusi yang ada di kawasan tempat wisata Lumban silintong. Universitas Sumatera Utara 4.6. Hasil Interpretasi Data 4.6.1. Analisa Fungsi Manifes Tempat Wisata Lumban Silintong