Pelacuran atau dunia protitusi ini, sangat berdampak pada semakin bobroknya moralitas pada masyarakat yang dimiliki oleh bangsa ini, dimana begitu banyaknya
kehadiran pengunjung dan ramainya penduduk sekitar tempat hiburan malam tersebut. Dalam hal ini dapat dilihat, telah terjadi hal-hal yang sangat bertentangan dengan nilai-
nilai ketuhanan yang sangat menjunjung nilai-nilai, etika, norma kesopanan dan kesusilaan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti persoalan tentang praktek prostitusi sebagai bentuk penyalahgunaan fungsi tempat wisata yang bisa
menimbulkan pergeseran nilai budaya yang berdampak pada perubahan perilaku. Maka, penulis ingin mengkaji lebih lanjut tentang praktek prostitusi sebagai bentuk
penyalahgunaan fungsi tempat wisata yang terjadi pada tempat hiburan malam di kawasan tempat wisata Lumban Silintong Balige.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di latar belakang masalah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini
adalah: Bagaimana praktek prostitusi sebagai salah satu bentuk penyalahgunaan fungsi
tempat wisata di Lumban Silintong Balige?
1.3 Tujuan Penelitian
Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui bahwa praktek prostitusi sebagai salah satu bentuk penyalahgunaan fungsi tempat wisata di kawasan tempat wisata Lumban
Silintong Balige. 2. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya praktek prostitusi sebagai bentuk
penyalahgunaan fungsi tempat wisata di kawasan tempat wisata Lumban Silintong Balige.
1.4. Manfaat Penelitian
Setelah mengadakan penelitian ini, diharapkan manfaat penelitian ini berupa: 1.4.1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sebuah hasil kajian ilmiah yang akurat, sehingga dapat memberi sumbangan pemikiran bagi kalangan akademisi dalam bidang
pendidikan khususnya, dan bagi masyarakat. 1.4.2. Manfaat Praktis
Yang menjadi manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk menambah referensi dari hasil penelitian dan dapat juga dijadikan sebagai bahan rujukan bagi
peneliti berikutnya yang ingin mengetahui lebih dalam lagi terkait dengan penelitian sebelumnya.
1.4.3. Manfaat Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta
wawasan penulis mengenai fenomena yang ada dalam masyarakat dan sebagai wadah latihan serta pembentukan pola pikir yang rasional dalam menghadapi segala macam
persoalan yang terjadi di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Defenisi konsep
Untuk melakukan penelitian digunakan beberapa defenisi konsep untuk mempermudah suatu penelitian. Konsep adalah istilah yang terdiri dari satu kata atau
lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide gagasan untuk memperjelas suatu keadaan suatu penelitian Iqbal Hasan 2002;17. Untuk menjelaskan
maksud dan pengertian konsep-konsep yang terdapat dalam proposal penelitian ini, maka dibuat batasan-batasan konsep yang dipakai sebagai berikut:
1. Tempat Wisata Tempat dimana orang bepergian sementara waktu untuk menikmati sesuatu untuk
menghibur dirinya dan bersifat sementara. 2. Fungsi
Kegunaan yang meliputi sesuatu yang dibutuhkan karena itulah sesuatu disebabkan berfungsi.
Batasan fungsi tempat wisata adalah menikmati daerah tempat wisata. 3. Tempat hiburan malam
Tempat dimana para pengunjung menikmati hiburan yang tersedia, dan hanya buka dimalam hari saja.
Tempat Hiburan malam yang dimaksud tersebut bisa berupa diskotik ataupun karaoke.
4. Penyalahgunaan Suatu tindakan yang dilakukan perorangan atau kelompok diluar yang melawan
kaidah sosial yang berlaku di masyarakat Hendropuspito 1989. Tindakan yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan perorangan atau kelompok diluar atau melawan kaidah sosial yang berlaku di masyarakat itu dengan adanya pacaran dan bisnis seks di tempat itu.
4. Seks Hubungan kelamin antara pria dan wanita disebut hubungan seks Peter Salim
Yenny Salim 2002. Pengertian seks secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara hubungan
intim antara laki-laki dengan perempuan 5. Prostitusi
Usaha komersil yang bekerja didalam hal yang berkaitan dengan seks dengan cara tidak resmi dan dilarang oleh setiap agama. Praktek prostitusi dalam hal ini adalah
Bisnis seks yang terjadi di dalam kawasan tempat wisata Lumban Silintong tersebut, dan selanjutnya pelayanan seks tersebut dilakukan atau diberikan para pelacur pada
pelanggannya di hotel-hotel. Walaupun demikian ada sebagian kecil pelanggan tersebut yang menerima pelayanan di café tersebut, namun hanya sebatas kencan, dengan
menemani makan minum sambil ngobrol, pegangan tangan, bahkan sampai dengan adegan ciuman.
6. Mangkal Suatu kegiatan iseng bagi seseorang, membuang waktu percuma, yang ditandai
seperti perilaku duduk, atau sekedar obrolan kosong yang dilakukan pada tempat hiburan malam.
7. Penyalahgunaan fungsi tempat wisata Suatu tindakan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok dengan
melanggar kaidah sosial yang berlaku dimasyarakat dengan terjadinya perubahan nilai,
Universitas Sumatera Utara
dari nilai yang ideal kepada nilai yang disfungsional. Dimana fungsi tempat wisata sebenarnya adalah untuk menikmati tempat wisata, namun nilai ideal ini mengalami
perubahan kepada nilai yang disfungsional, yakni maraknya praktek prostitusi di tempat wisata.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA