Proses semi kimia merupakan kombinasi antara proses mekanis dan proses kimia. Yang termasuk dalam proses ini adalah CTMP Chemi Thermo Mechanical Pulping
dengan memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga akan diperoleh pulp dengan rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik dari pada pulp
dengan proses mekanis.
3. Proses Kimia
Pembuatan pulp secara kimia adalah proses penghilangan lignin sama sekali hingga serat – serat kayu mudah dilepaskan pada pembongkaran dari bejana pemasak
digester atau paling tidak setelah perlakuan mekanik lunak. Hampir semua produksi pulp di dunia saat ini masih didasarkan pada proses – proses sulfit dan sulfat kraft, yang
terakhir yang paling banyak. Proses pembuatan pulp dengan proses kimia dikenal dengan sebutan proses kraft.
Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari proses ini memiliki kekuatan yang lebih tinggi dari pada proses mekanis dan semi kimia, akan tetapi rendemen yang dihasilkan
lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang terdegradasi lebih banyak. Dalam proses kimia, terdapat 2 metode pembuatan pulp, yaitu :
a. Metode Proses Basa
Termasuk dalam proses ini adalah : 1.
Proses Soda 2.
Proses Sulfat Pada proses ini, bahan baku yang telah dipotong – potong kecil dengan mesin
pemotong, dimasukkan kedalam sebuah bejana besar yang disebut digester. Natrium Hidroksida merupakan bahan kimia pemasak utama dalam kedua proses tersebut, sedang
Universitas Sumatera Utara
dalam pembuatan pulp sulfat, natrium sulfida merupakan komponen aktif tambahan. Nama kedua proses diperoleh dari bahan kimia yang dipulihkan yang digunakan untuk
mengimbangi hilangnya natrium hidroksida, masing – masing natrium karbonat dan natrium sulfat.
Saat ini proses sulfat tidak hanya merupakan proses pembuatan pulp alkalis yang utama untuk kayu, tetapi juga merupakan proses pulp yang penting. Pernyataan pertama
terutama didasarkan pada kenyataan bahwa pulp kraft kraft dalam bahasa Jerman dan Swedia berarti kekuatan atau tenaga diperoleh dalam rendemen yang lebih tinggi dan
dengan sifat – sifat yang lebih unggul bila dibandingkan dengan pulp soda. Kedua, ada beberapa alasan yang telah dikenal di dunia cenderung menggunakan pulp kimia selama
50 tahun terakhir dan telah mendudukkan proses sulfat lebih kedepan daripada pembuatan pulp secara sulfit.
Keuntungan – keuntungan utama pembuatan pulp secara sulfat, dalam daftar di bawah memberikan karakteristik pertama dari proses dan pulp yang dihasilkan :
1. waktu pemasakan yang pendek
2. pengolahan cairan limbah pemasak yang telah mantap, termasuk pemulihan bahan
– bahan kimia dalam pembuatan pulp. 3.
sifat – sifat kekuatan pulp yang sangat baik. Kekurangan – kekurangan utama dari pembuatan pulp sulfat adalah persoalan
bau, rendemen yang lebih rendah daripada pembuatan pulp sulfit biasanya 45 – 50, warna yang gelap dari pulp yang tidak dikelantang, dan akhirnya biaya yang besar untuk
pemasakan pabrik baru.
Universitas Sumatera Utara
b. Metode Proses Asam
Metode proses asam disebut juga dengan proses sulfit. Secara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap – tahap yang sama dengan proses basa, tetapi larutan yang
dipakai adalah SO
2
, CaHSO
3 2
, dan MgHSO
3 2
sebagai larutan pemasak. Harga – harga derajat putih pulp sulfit yang tidak dikelantang umumnya lebih
tinggi daripada pulp kraft, meskipun pada rendemen tinggi. Pulp sulfit mempunyai sifat – sifat kekuatan yang rendah. Fengel,D dan Wegener,G.,1995
Tabel 2.2 Proses Pembuatan Pulp Proses Mekanis
Tidak menggunakan bahan – bahan kimia, tetapi bahan baku digiling dengan menggunakan mesin sehingga selulosa
terpisah dari zat – zat lain Proses Semi Kimia
Dilakukan seperti proses mekanis, tetapi dibantu dengan bahan kimia untuk melunakkan, sehingga serat – serat
selulosa mudah terpisah dan tidak rusak. Proses Kimia
Bahan baku dimasak dengan bahan kimia tertentu untuk menghilangkan zat – zat lain yang tidak perlu dari serat –
serat selulosa. Dengan proses ini dapat diperoleh selulosa yang murni dan tidak rusak.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Natrium Sulfida Na