Selama proses pencucian terdapat pengotor yang selain dapat mengganggu proses pencucian tersebut juga dapat mempengaruhi hasil dari pulp itu sendiri. Pengotor tersebut
adalah pembusaan dan adanya picth yang mengakibatkan adanya bintik – bintik pada pulp yang sudah dicetak. Karena itu perlu adanya defoamer dan pitch dispersant untuk
menghilangkan pengotor tersebut. Pada proses pencucian di washing plant dihasilkan sisa air pencucian dari washer
I yang mengandung black liquor yang sangat pekat, sehingga dapat diolah kembali menjadi cairan pemasak dengan cara menambahkan zat kapur.
Mula – mula air sisa air pencucian dari washer I yang mengandung black liquor 15 – 18 solid akan masuk ke evaporator untuk dibakar sehingga menghasilkan HBL
height black liquor sebanyak 68 – 72 solid. Kemudian masuk ke recovery boiler dengan menambahkan Na
2
SO
4
sehingga akan menghasilkan green liquor yang akan di recaustic dengan penambahan CaO, dimana CaO berasal dari hasil pembakaran batu
kapur CaCO
3
.
2.9 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Pencucian
1. Faktor pengenceran
Faktor pengenceran adalah perbedaan antara volume kembali lindi hitam dan lindi hitam asli, yaitu dengan kata lain kualitas lindi hitam setelah
penambahan air pencuci melebihi kualitas dari lindi hitam asli. Faktor pengenceran sering dinyatakan dalam ton atau meter kubik cair per ton pulp.
Faktor pengenceran mempengaruhi jumlah kandungan soda pada bubur pulp. Bilamana faktor pengenceran ditambah, maka hasil yang diperoleh akan
Universitas Sumatera Utara
berkurang namun pada suatu titik akan tidak ekonomis dengan mempergunakan lebih banyak air pencuci karena tingginya biaya evaporasi.
2. Temperatur Air Pencuci
Temperatur air pencuci sangat mempengaruhi keadaan pencucian yang dikehendaki. Pencucian akan kurang baik hasilnya jika pada temperatur dingin,
namun jika pada temperatur yang lebih tinggi akan mengakibatkan terlalu tingginya evolusi uap dari lindi hitam. Temperatur 70
o
C merupakan temperatur yang sempurna, karena pada temperatur tersebut air pencuci dapat melarutkan
padatan yang harus dihilangkan dari bubur pulp dengan baik. 3.
Level pulp washing rate Level air pencuci merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam
proses pencucian. Level harus ditetapkan sehingga dapat mengurangi ketersumbatan dan untuk mengatur jumlah aliran pengencer ataupun putaran
drum. Level yang ditetapkan adalah 68. Jika level terlalu rendah akan menyebabkan bubur pulp tidak melekat pada silinder, sehingga proses vakum
tidak terjadi yang mengakibatkan bubur pulp akan tumpah. 4.
Konsistensi bubur pulp Konsistensi bubur pulp juga merupakan faktor yang mempengaruhi proses
pencucian pulp. Konsistensi yang rendah dapat meningkatkan penyebaran pencucian atau pembentukan sheet pulp, tetapi juga memperbanyak blow back
dan memerlukan putaran drum yang tinggi serta kapasitas pompa resirkulasi lindi yang juga harus tinggi. Anonim, 2003
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Bahan
1. Sampel 2. Aquadest
3. HCl 0,1 N 4. Bubur pulp
5. Air pencuci
3.2 Alat