Metode Pembuatan Pulp KESIMPULAN DAN SARAN 28

Ekstraktif – ekstraktif menempati tempat – tempat morfologi tertentu di dalam struktur kayu. Sebagai contoh, asam – asam resin yang terdapat dalam saluran resin, sedangkan lemak dan lilin terdapat dalam se – sel parenkim.

2.4 Metode Pembuatan Pulp

Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat kayu maupun non kayu melalui berbagai proses pembuatannya. Pulp terdiri dari serat – serat yang terdiri dari selulosa dan hemiselulosa sebagai bahan baku kertas. Tujuan dari pembuatan pulp adalah untuk memisahkan serat – serat selulosa dan hemiselulosa dari komponen – komponen lain yang terdapat dalam bahan baku berserat menjadi inividu – individu serat. Proses pembuatan pulp dilakukan dengan proses mekanis, kimia dan semikimia.

1. Proses Mekanis

Proses pengasahan kayu dimana kayu gelondong yang dikuliti diperlakukan dalam batu asah yang berputar dengan diberi semprotan air merupakan dasar pembuatan pulp mekanis. Disamping serat yang utuh, bahan kayu dirobek – robek dalam bentuk bagian – bagian serat yang kurang lebih rusak. Kerusakan serat secara fisik ini sulit dihindari dan karena itu kekuatan kertas yang dibuat dari pulp – pulp mekanik agak rendah. Kelemahan – kelemahan lain dari pembuatan pulp mekanik adalah pemakaian energi yang tinggi dan praktis hanya kayu – kayu lunak, terutama spruce, yang berguna sebagai bahan baku. Proses mekanis yang dikenal diantaranya PGW Pine Groundwood dan SGW Semi Groundwood. Sjostrom,E., 1995

2. Proses Semi Kimia

Universitas Sumatera Utara Proses semi kimia merupakan kombinasi antara proses mekanis dan proses kimia. Yang termasuk dalam proses ini adalah CTMP Chemi Thermo Mechanical Pulping dengan memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga akan diperoleh pulp dengan rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik dari pada pulp dengan proses mekanis.

3. Proses Kimia

Pembuatan pulp secara kimia adalah proses penghilangan lignin sama sekali hingga serat – serat kayu mudah dilepaskan pada pembongkaran dari bejana pemasak digester atau paling tidak setelah perlakuan mekanik lunak. Hampir semua produksi pulp di dunia saat ini masih didasarkan pada proses – proses sulfit dan sulfat kraft, yang terakhir yang paling banyak. Proses pembuatan pulp dengan proses kimia dikenal dengan sebutan proses kraft. Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari proses ini memiliki kekuatan yang lebih tinggi dari pada proses mekanis dan semi kimia, akan tetapi rendemen yang dihasilkan lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang terdegradasi lebih banyak. Dalam proses kimia, terdapat 2 metode pembuatan pulp, yaitu :

a. Metode Proses Basa