2.5 Natrium Sulfida Na
2
SO4
Natrium sulfida merupakan padatan kristal berwarna putih susu. Natrium sulfat sebagian besar digunakan untuk pembuatan detergen, dan dalam proses pembuatan pulp
dengan cara kraft. Natrium sulfat secara kimiawi sangat stabil yang tidak reaktif paling terhadap
oksidasi atau reduktor pada suhu normal. http: en.wikipedia.orgwikikraft_process
2.6 Air secara umum
Air merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, yakni demi peradaban manusia. Bahkan dapat dipastikan, tanpa pengembangan sumber daya air
secara konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dapat dinikmati sampai saat ini.
Pengertian “air” adalah semua air yang terdapat pada, di atas, maupun dibawah permukaan tanah. Air dalam pengertian ini termasuk air permukaan, air tanah, air hujan
dan air laut yang dimanfaatkan di darat. Sungai merupakan satu kesatuan antara wadah air dan air yang mengalir, karena
itu kesatuan sungai dan lingkungan merupakan suatu persekutuan mendasar yang tidak terpisahkan. Pemanfaatan lahan sempadan sungai untuk keperluan pemukiman, pertanian
maupun pengolahan pabrik.Sunaryo,T.M., 2004
2.7 Titrasi Asidimetri-Alkalimetri
Universitas Sumatera Utara
Asidimetri dan alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk
menghasilkan air yang bersifat netral. Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara pemberi proton asam dengan penerima proton basa.
Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa – senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam. Sebaliknya alkalimetri
merupakan penetapan kadar senyawa – senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku basa.Sudjadi, 2007
2.8 Pencucian
Sasaran daripada proses pencucian washing process adalah untuk mengeluarkan sebanyak mungkin padatan terlarut dalam black liquor dari pulp dengan memakai air
pencuci sedikit mungkin. Padatan terlarut yang masih tertinggal dalam pulp setelah proses pencucian akan
menjadi beban yang merugikan pada proses pencucian dan pada proses pembuatan kertas dan akan menambah biaya produksi.
Air yang ditambahkan kedalam liquor selama pencucian nantinya harus dipisahkan di bagian evaporator yang dimaksudkan agar liquor dapat terbakar ditungku
pembakaran. Pekerjaan ini merupakan proses yang membutuhkan banyak biaya. Pemakan air pencuci yang sedikit mungkin akan mengurangi harga steam untuk proses
penguapan di evaporator. Pencucian pulp secara efisien sangat penting dilakukan untuk memastikan
kebutuhan maksimal zat kimia dalam proses pulping dan mengurangi jumlah limbah
Universitas Sumatera Utara
organik yang terbawa oleh pulp dalam proses pemutihan. Pulp yang kurang tercuci membutuhkan dosis zat pemutih yang lebih besar.
Tujuan dari pencucian bubur pulp adalah : 1.
Untuk membersihkan memurnikan bubur pulp dari lindi pemasaknya. 2.
Untuk menghemat bahan – bahan kimia pemasak agar dapat dipakai kembali. 3.
Untuk mengumpulkan bahan – bahan yang tidak larut yang tidak dapat dipakai kembali sebagai bahan bakar.
4. Untuk memisahkan serat – serat selulosa dari komponen – komponen lain yang
terdapat dalam bahan – bahan berserat selulosa menjadi individu serat. Pencucian bubur pulp pada mulanya dilakukan dalam sebuah tanki yang disebut
dengan “diffuser” menyebar . Dari percobaan yang telah dilakukan, proses ini sanggat lambat dan tidak effisien, dan cenderung menyebabkan masih banyak lindi hitam yang
tersisa pencucian kurang bersih . Kemudian ditemukan suatu alat yang disebut “rotari vacum cylinder” vakum
silinder putar yang berhasil menggantikan alat diffuser dan tidak terlalu banyak memerlukan tenaga dan ruangan tetapi angka produksinya lebih besar, sekaligus dapat
dilakukan pencucian yang effisien. Alat ini biasanya dilengkapi dengan empat alat pencuci vakum yang dialiri dengan air pencuci.
Tujuan akhir dari proses pencucian pulp ini adalah kadar soda pada washer IV yang harus dijaga, biasanya kadar soda maksimal adalah 7,5 kgton pulp. Selain kadar
soda, hal lain yang juga harus dijaga adalah WBL solid pada washer I, biasanya WBL solid minimun 18 .
Universitas Sumatera Utara
Selama proses pencucian terdapat pengotor yang selain dapat mengganggu proses pencucian tersebut juga dapat mempengaruhi hasil dari pulp itu sendiri. Pengotor tersebut
adalah pembusaan dan adanya picth yang mengakibatkan adanya bintik – bintik pada pulp yang sudah dicetak. Karena itu perlu adanya defoamer dan pitch dispersant untuk
menghilangkan pengotor tersebut. Pada proses pencucian di washing plant dihasilkan sisa air pencucian dari washer
I yang mengandung black liquor yang sangat pekat, sehingga dapat diolah kembali menjadi cairan pemasak dengan cara menambahkan zat kapur.
Mula – mula air sisa air pencucian dari washer I yang mengandung black liquor 15 – 18 solid akan masuk ke evaporator untuk dibakar sehingga menghasilkan HBL
height black liquor sebanyak 68 – 72 solid. Kemudian masuk ke recovery boiler dengan menambahkan Na
2
SO
4
sehingga akan menghasilkan green liquor yang akan di recaustic dengan penambahan CaO, dimana CaO berasal dari hasil pembakaran batu
kapur CaCO
3
.
2.9 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Pencucian