Kekusaan Penyelenggaraan Pemerintah Kekuasaan Presiden Setelah Perubahan UUD 1945

Pemerintahan Negara” terjadi penambahan 5 pasal. Sebelum perubahan, bab tersebut hanya berjumlah dua belas pasal, yaitu; Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, dan Pasal 15. Setelah perubahan bab tersebut berubah menjadi tujuh belas Pasal, yaitu; Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 6A, Pasal 7, Pasal 7A, Pasal 7B, Pasal 7C, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, dan Pasal 16. Selanjutnya akan dibahas mengenai kekuasaan presiden secara menyeluruh setelah perubahan UUD 1945 di bawah ini.

3.2.1 Kekusaan Penyelenggaraan Pemerintah

“Presiden Republik Indonsia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.” Demikian bunyi Pasal 4 Ayat 1 UUD 1945 yang menjadi dasar presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan. Pasal tersebut sama sekali tidak mengalami perubahan. Menurut Bagir Manan, ditinjau dari teori pembagian kekuasaan, yang dimaksud kekuasaan pemerintahan adalah kekuasaan eksekutif. Sebagai kekuasaan eksekutif, penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan presiden dapat dibedakan antara kekuasaan penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat umum dan kekuasaan penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat khusus. 160 Kekuasaan penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat umum adalah kekuasaan menyelenggarakan administrasi negara. Presiden adalah pimpinan tertinggi penyelenggaraan administrasi negara. Penyelenggaraan administrasi negara meliputi lingkup tugas dan wewenang yang sangat luas, yaitu setiap bentuk perbuatan atau kegiatan administrasi negara. Lingkup tugas dan wewenang ini semakin luas sejalan dengan semakin meluasnya tugas-tugas dan 160 Bagir Manan, Lembaga Kepresidenan, Yogyakarta: FH-UII Press. 2003. hal. 122-123 Universitsa Sumatera Utara wewenang negara atau pemerintah. Tugas-tugas dan wewenang tersebut dapat dikelompokkan ke dalam beberapa golongan:  Tugas dan wewenang administrasi di bidang keamanan dan ketertiban umum. 161  Tugas dan wewenang menyelenggarakan tata usaha pemerintahan mulai dari surat-menyurat sampai kepada dokumentasi, dan lain-lain.  Tugas dan wewenang administrasi negara di bidang pelayanan umum.  Tugas dan wewenang administrasi negara di bidang penyelenggaraan kesejahteraan umum. Sedangkan kekuasaan penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat khusus, menurut Bagir Manan, adalah penyelenggaraan tugas dan wewenang pemerintahan secara konstitusional berada di tangan Presiden pribadi yang memiliki sifat prerogatif di bidang pemerintahan, yaitu; Presiden sebagai pimpinan tertinggi angkatan bersenjata, dalam hubungan dengan luar negeri, dan hak memberi gelar dan tanda jasa. Meskipun kekuasaan tersebut bersifat “prerogatif”, tetapi karena berada dalam lingkungan kekuasaan pemerintahan maka menjadi bagian dari objek administrasi negara. 162

3.2.2 Kekuasaan di Bidang Peraturan Perundang-undangan