undangan yang baik atau pembatasan teknis lainnya.
171
Karena PP ditetapkan untuk melaksanakan Undang-Undang, maka materinya jangan sampai
berseberangan dengn materi muatan UU.
3.2.3 Kekuasaan di Bidang Yudisial
Menurut ketentuan Pasal 14 UUD 1945 sebelum perubahan, presiden mempunayi kewenangan untuk memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi.
Namun, setelah perubahan UUD 1945 yang pertama, ketentuan tersebut sedikit mengalami perubahan dalam hal memberi grasi dan rehabilitasi, presiden
memerhatikan pertimbangan Mahkamah Agung,
172
dan dalam hal memberi amnesti dan abolisi presiden memerhatikan pertimbangan DPR.
173
3.2.4 Kekuasaan Dalam Hubungan dengan Luar Negeri
Menurut Bagir Manan, hubungan dengan luar negeri adalah masuk dalam keuasaan asli eksekutif. Hanya Eksekutif mempunyai kekuasaan untuk melakukan
setiap bentuk atau inisiatif hubungan luar negeri, mengadakan atau tidak mengadakan perjanjian atau hubungan dengan luar negeri, kekuasaan untuk
mengadakan perdamaian atau menyatakan perang dengan negara lain.
174
a. Kekuasaan Mengadakan Perjanjian dengan Negara lain
Terdapat perubahan dalam ketentuan Pasal 11 UUD 1945 yang mengatur mengenai perjanjian Internasional, peubahan tersebut berupa penambahan dua
ayat sehingga menjadi 3 ayat. Sebelum pasal 11 ayat 3 muncul tahun 2001, dpr
171
Bagir Manan, Lembaga… Op.cit. hal.153.
172
Pasal 14 Ayat 1 UUD 1945 setelah perubahan.
173
Pasal 14 Ayat 2 UUD 1945 setelah perubahan.
174
Bagir Manan, Op.cit..hal.164-165.
Universitsa Sumatera Utara
dan presiden telah menegluarkan UU No.24 Tahun 2000 tentang perjanjian internasional. Menurut pasal 9 ayat 2 pengesahan perjanjian internasional
dilakukan dengan undang-undang atau keputusan presiden. Pasal 10 berbunyi engesahan perjanjian internaional dilakukan dengan undang-undang apabila
berkenaan dengan: a masalah politik, perdamaian, pertahanan, dan keamanan negara, b perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah negara Rpublik
Indonesia, c kedaulatan atau hak berdaulat negar, d hak asasi manusia dan lingkungan hidup, e pembentukan kaidah hukum baru, f penjaman danatau
hibah luar negeri.”
175
b. Kekuasaan Menyatakan Perang dengan Negara Lain
Presiden sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Pasal 11 UUD 1945, baik sebelum dan sesudah diadakan amandemen mempunyai kewenangan
menyatakan perang dengan negara lain, melaui persetujuan DPR. Adalah wajar jika perang mmerlukan persetujuan DPR karena membawa konsekuensi yang
sangat besar bagi kehidupan bangsa dan negara, baik dari segi ketatanegaraan, politik, ekonomi, maupun pertahanan keamanan.
c. Kekuasaan Mengadakan Perdamaian dengan Negara lain
Sesuai dengan pasal 11 UUD 1945, presiden mempunyai kekuasaan untuk membuat perdamaian dengan negara lain. Dalam hal membuat perdamaian,
presiden wajib meminta persetujuan DPR. d.
Kekuasaan Mengangkat dan Menerima Duta dan Konsul Pasal 13 UUD 1945 yang menjadi dasar kewenangan presiden dalam
mengangkatduta dan konsul serta menerima duta dan konsul negara lain sedikit
175
Pasal 10 UU No.24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional.
Universitsa Sumatera Utara
mengalami perubahan. Ebelum perubahan UUD 1945, kewenangan tersebut dilakukan sepenuhnya oleh presiden tanpa adanya pertimbangan dari lembaga
negara lainnya. Namun setelah perubahan pertama, presiden diharuskan memperhatikan pertimbangan DPR.
3.2.5 Kekuasaan Menyatakan Keadaan Bahaya