Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (1970-1989)
PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(1970-1989)
SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN
O L E H
NAMA : HALASSON MARGANDA TUA SITOMPUL
NIM : 050706002
DEPARTEMEN SEJARAH
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi
PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(1970-1989)
O L E H
NAMA : HALASSON MARGANDA TUA SITOMPUL
NIM : 050706002
Pembimbing
Dra. Fitriaty Harahap, SU.
NIP 195406031983032001
Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Sastra USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra dalam bidang Ilmu Sejarah
DEPARTEMEN SEJARAH
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(3)
Lembar Persetujuan Ujian Skripsi
PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(1970-1989)
Yang diajukan oleh:
Nama: HALASSON MARGANDA TUA SITOMPUL NIM: 050706002
Telah disetujui untuk diujikan dalam ujian skripsi oleh:
Pembimbing
Dra. Fitriaty Harahap, S.U tanggal…… Desember 2010
NIP 195406031983032001
Ketua Departemen Sejarah
Dra. Fitriaty Harahap, S.U tanggal…… Desember 2010
NIP 195406031983032001
DEPARTEMEN SEJARAH
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(4)
Lembar Persetujuan Ketua Departemen Disetujui oleh:
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
DEPARTEMEN SEJARAH Ketua Departemen
Dra. Fitriaty Harahap, S.U NIP 195406031983032001
(5)
Lembar Pengesahan Skripsi Oleh Dekan dan Panitia Ujian
PENGESAHAN
Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra Dalam Ilmu Sejarah pada Fakultas Sastra USU Medan
Pada : Tanggal :
Hari :
Fakultas Sastra USU Dekan
Dr. Syahron Lubis, M.A NIP
Panitia Ujian
No Nama Tanda Tangan
1 ( )
2 ( )
3 ( )
4 ( )
(6)
ABSTRAK
Perpustakaan merupakan tempat untuk menyimpan hasil pemikiran manusia. Hasil pemikiran tersebut berupa harta benda yang tersimpan dari masa lampau dalam bentuk buah pikiran manusia untuk dijadikan sumber informasi. Oleh karena itu, perpustakaan bertugas menghimpun, mengolah dan menyajikan informasi kepada masyarakat. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salahsatu tempat untuk mendapatkan informasi. Perpustakaan memberikan peran yang besar terhadap pelaksanaan Tri Dharma pergutuan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian terhadapa masyarakat. Hal ini juga dilakukan oleh perpustakaan suniversitas sumatera utara. Perpustakaan USU merupakan perpustakaan yang berdiri di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) guna menyediakan informasi bagi civitaas akademika USU.
Kehadiran Perpustakaan Universitas Sumatera Utara untuk memfasilitasi masyarakat USU (civitas akademika) dalam pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pada awal berdirinya Perpustakaan USU berada di fakultas masing-masing. Namun seiring dengan bertambahnya kebutuhan terhadap sumber informasi maka didirikanlah Perpustakaan Pusat USU yang terletak di gedung fakultas Sastra. Bertambahnya fakultas dan jurusan yang disediakan USU membuat USU harus menyediakan perpustakaan yang lebih besar. Pada tahun 1988 didirikanlah perpustakaan USU yang terletak di tengah-tengah kampus. Pembangunan gedung ini disertai dengan bergabungnya beberapa perpustakaan fakultas yang berada di lingkungan USU. Perpustakaan Fakultas Hukum, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Ekonomi, MIFA, Pertanian, Kesehatan Masyarakat, ISIP bergabung dengan perpustakaan USU.
Dengan adanya penggabungan perpustakaan ini maka kebutuhan bahan pustaka terpenuhi yang mencakup semua bidang kehidupan. Dengan demikian perpustakaan USU menjadi perpustakaan yang dapat menjawab kebutuhan seluruh civitas akademika.
Topik permasalahan dalam tulisan ini adalah: (1) Latar belakang berdirinya Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (2) Kegiatan yang dilakukan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (3) Peranan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan peranan yang dimiliki Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dalam rangka pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi USU yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode. Metode tersebut mencakup tahapan, Heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber (mengkritisi setiap sumber informasi), interpretasi (penafsiran terhadap sumber) dan Historiografi (Penulisan). Penulisan skripsi ini menggunakan dekskriptif analisis untuk mendapatkan penulisan sejarah yang kritis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Perpustakaan Universitas Sumatera Utara merupakan tempat untuk mendapatkan informasi (2) Perpustakaan Universitas Sumatera Utara berperan untuk melaksanakan program Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat.
(7)
DAFTAR ISI
ABSTRAK...i
UCAPAN TERIMA KASIH...ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I. Pendahuluan...1
1.1 Latar Belakang Masalah...1
1.2 Rumusan Masalah...5
1.3 Tujuan dan Manfaat...5
1.4 Tinjauan Pustaka...6
1.5 Metode Penelitian...8
BAB II. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Universitas Sumatera Utara...10
2.1 Latar Belakang Berdirinya Perpustakaan USU...10
2.2 Visi dan Misi Perpustakaan USU...16
2.3 Faktor-Faktor Berdirinya Perpustakaan USU...26
2.3.1 Kebutuhan Perguruan Tinggi...26
2.3.2 Kebijakan Pemerintah...27
2.4 Komponen Perpustakaan...29
. 2.4.1 Sarana dan Prasarana...29
2.4.2 Tenaga Kerja Perpustakaan USU...35
2.4.3 Anggaran Perpustakaan USU...36
2.4.4 Pengunjung Perpustakaan...36
2.4.5 Koleksi Perpustakaan USU...37
BAB III. Kegiatan Perpustakaan USU...39
3.1 Kegiatan Pengembangan Koleksi ...40
3.1.1 Pengadaan ...21
(8)
3.1.3Perawatan/Pemeliharaan...44
3.2 Tujuan Pengembangan Koleksi Perpustakaan USU...45
3.3. Pemilihan Koleksi...46
3.4 Pelayanan Perpustakaan USU...47
3.4.1 Layanan Teknis... ...47
3.4.2 Layanan Pengguna...47
3.4.2.1 Pelayanan Sirkulasi...47
3.4.2.2Pelayanan Referensi...48
3.4.2.3 Pelayanan Administrasi...50
3.5 Struktur Organisasi...51
BAB IV. Peranan Perpustakaan USU...53
4.1 Menambah Pengetahuan...54
4.2 Tempat Pendidikan dan Pengajaran...55
4.3 Penelitian...57
4.4 Fungsi Umum ...57
4.5 Rekreasi...58
BAB V Kesimpulan dan ...60
5.1 Kesimpulan...60
5.2 Saran ...61
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR INFORMAN LAMPIRAN
(9)
ABSTRAK
Perpustakaan merupakan tempat untuk menyimpan hasil pemikiran manusia. Hasil pemikiran tersebut berupa harta benda yang tersimpan dari masa lampau dalam bentuk buah pikiran manusia untuk dijadikan sumber informasi. Oleh karena itu, perpustakaan bertugas menghimpun, mengolah dan menyajikan informasi kepada masyarakat. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salahsatu tempat untuk mendapatkan informasi. Perpustakaan memberikan peran yang besar terhadap pelaksanaan Tri Dharma pergutuan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian terhadapa masyarakat. Hal ini juga dilakukan oleh perpustakaan suniversitas sumatera utara. Perpustakaan USU merupakan perpustakaan yang berdiri di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) guna menyediakan informasi bagi civitaas akademika USU.
Kehadiran Perpustakaan Universitas Sumatera Utara untuk memfasilitasi masyarakat USU (civitas akademika) dalam pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pada awal berdirinya Perpustakaan USU berada di fakultas masing-masing. Namun seiring dengan bertambahnya kebutuhan terhadap sumber informasi maka didirikanlah Perpustakaan Pusat USU yang terletak di gedung fakultas Sastra. Bertambahnya fakultas dan jurusan yang disediakan USU membuat USU harus menyediakan perpustakaan yang lebih besar. Pada tahun 1988 didirikanlah perpustakaan USU yang terletak di tengah-tengah kampus. Pembangunan gedung ini disertai dengan bergabungnya beberapa perpustakaan fakultas yang berada di lingkungan USU. Perpustakaan Fakultas Hukum, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Ekonomi, MIFA, Pertanian, Kesehatan Masyarakat, ISIP bergabung dengan perpustakaan USU.
Dengan adanya penggabungan perpustakaan ini maka kebutuhan bahan pustaka terpenuhi yang mencakup semua bidang kehidupan. Dengan demikian perpustakaan USU menjadi perpustakaan yang dapat menjawab kebutuhan seluruh civitas akademika.
Topik permasalahan dalam tulisan ini adalah: (1) Latar belakang berdirinya Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (2) Kegiatan yang dilakukan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (3) Peranan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan peranan yang dimiliki Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dalam rangka pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi USU yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode. Metode tersebut mencakup tahapan, Heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber (mengkritisi setiap sumber informasi), interpretasi (penafsiran terhadap sumber) dan Historiografi (Penulisan). Penulisan skripsi ini menggunakan dekskriptif analisis untuk mendapatkan penulisan sejarah yang kritis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Perpustakaan Universitas Sumatera Utara merupakan tempat untuk mendapatkan informasi (2) Perpustakaan Universitas Sumatera Utara berperan untuk melaksanakan program Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat.
(10)
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu.1 Yang direkonstruksi ialah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh manusia. Kehidupan adalah sesuatu proses yang dinamis dan inovatif artinya selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Informasi memberikan sumbangan kepada upaya kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia. Dengan memberikan sumbangan pemikiran tentang cara membebaskan manusia dari hambatan dalam memakai kembali rekaman informasi dan pengetahuan yang telah diciptakan.2 Salah satu tempat penyimpan informasi terekam adalah perpustakaan. Perpustakaan menjadi tempat segala penemuan dan pengetahuan, peristiwa-peristiwa penentu sejarah, terhimpunkan dan terabadikan serta terbagikan sebanyak-banyaknya kepada manusia.3
Perpustakaan menjadi rantai sejarah bagi masa lalu, akar bagi hidup di masa sekarang dan membimbing untuk melangkah ke masa depan. Dengan perpustakaan harta dari masa lalu yang berwujud karya serta buah pikiran dan penemuan, filsafat, teknologi, peristiwa-peristiwa besar sejarah umat manusia dapat dihayati pada masa kini. Perpustakaan merupakan sumbangan besar dalam melestarikan hasil karya manusia sampai hari ini.
1
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah,Yogyakarta:BENTANG, 2005, hlm. 18-19.
2
Sulistyo Basuki, Perpustakaan dan Informasi Dalam Konteks Budaya, Depok: UI, 2006, hlm. 30.
3
Larasti Milburga dkk, Membina Perpustakaan Sekolah, Yogyakarta: Kanisius,1987,
(11)
Informasi adalah kebutuhan manusia modern yang hakiki. Tanpa informasi maka ketinggalan zaman dapat menyebabkan manusia akan terpencil dan terbelakang. Perpustakaan menjadi sumber informasi yang tak habis-habisnya di gali. Lewat perpustakaan orang akan saling bertukar informasi, saling memperkaya, saling menguji pendapat. Perpustakaan sebagai penyedia informasi, diartikan sebagai tempat tersimpannya sejumlah sumber informasi, tempat dimana sejumlah sumber informasi diolah dan tempat dimana sejumlah sumber inforamsi dapat diperoleh.
Sebagai penyedia informasi, akses yang disesiakan tidak hanya kepada sumber yang tersedia dalam gedung perpustakaan.perpustakaan sebagai media penyedia informasi menjadi sumber informasi, tempat dimana sejumlah sumber informasi diolah, tempat dimana sejumlah informasi dapat diperoleh. Akses ini akan lebih dilaksanakan dengan mneggunakan teknologi.
Perpustakaan memberikan bimbingan untuk melangkah ke masa depan.4 Bagi suatu Perguruan Tinggi perpustakaan merupakan sarana yang penting pada program pendidikan dan pengajaran maupun penelitian. Tanpa mempunyai perpustakaan yang baik mustahil perguruan tinggi dapat mennjalankan misinya.5
Berdirinya sebuah perpustakaan dilatarbelakangi oleh adanya sejumlah koleksi, memiliki ruangan, memiliki tenaga kerja dan adanya pemakai yang Koleksi yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan pengguna.
4
Ibid, hlm., 32.
5
Natajumena Rakhmat, Pedoman Umum pengelolaan Koleksi Perguruan Tinggi
Perpustakaan Nasional RI, Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan,
(12)
membutuhkan informasi.6
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara didirikan pada tahun 1970. Awal berdirinya bernama Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara. Selama delapan belas tahun USU mimiliki Pepustakaan Fakultas. Tugas pokok perpustakaan perguruan tinggi adalah menghimpun, menyediakan mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan infromasi dan bahan bacaan. Perpustakaan menurut Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) No 132 Tahun 2003 dinyatakan bahwa perpustakaan adalah unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruangan khusus dan koleksi bahan pustaka sekurang-kurangnya terdiri dari 1000 judul dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis perpustakaan yang bersangkutan dan dikelola menurut sistem tertentu.
Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga perguruan tinggi untuk menunjang pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Berarti perpustakaan perguruan tinggi tidak hanya diarahkan untuk membantu kegiatan pendidikan tetapi juga untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan program penelitian yang dicanangkan dan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang digariskan oleh perguruan tinggi. Pemakainya tidak hanya mahasiswa, dosen, tetapi juga termasuk karyawan dan peneliti yang semuanya disebut Civitas Academica. Perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai unit kelengkapan pendidikan yang bersifat edukatif yang secara langsung menunjang pelaksanaan program Tridharma Perguruan Tinggi.
6
(13)
Untuk melaksanakan tugas-tugas pokok perpustakaan tersebut maka fungsi perpustakaan antara lain: penyajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan pustaka, pengolahan dan penyiapan bahan pustaka, penyimpanan dan pemeliharaan koleksi, penyedian bahan pustaka yang diperlukan melalui pembelian, langganan, hadiah, maupun penerbitan sendiri. Pencapaian fungsi perpustakaan akan terlaksana dengan adanya visi dan misi yang mendukung tugas tersebut.
Visi dan misi perpustakaan merupakan suatu yang harus dipertimbangkan untuk mencapai tujuan. Visi perpustakaan perguruan tinggi tidak terlepas dari proses pelaksanaan Tri dharma perguruan tinggi, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat.
Sedangkan misi perpustakaan perguruan tinggi adalah menciptakan dan memantapkan kebiasaan membaca masyarakat di ligkungan masyarakat perguruan tinggi, mendukung baik pendidikan perorangan secara mandiri maupun pendidikan formal pada semua jenjang, memberikan layanan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai, ikut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.7
7
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Sagung Seto, 2006, hlm. 53.
Penelitian ini difokuskan pada pengkajian terhadap ”Perpustakaan Universitas
Sumatera Utara (1970-1994)”. Adapun periodisasi yang diberikan pada penelitian
ini untuk membatasi penulisan agar tidak terlalu luas. Penelitian diawali pada tahun 1970 yang merupakan awal berdirinya Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang dikenal dengan Perpustakaan Pusat dan pada tahun 1989 menjadi akhir periode
(14)
penelitian karena pada tahun 1989 terjadi penggabungan delapan perpustakan Fakultas dari sepuluh Perpustakaan ke dalam perpustakaan USU.
2. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang di atas maka dibuatlah suatu perumusan mengenai masalah yang hendak diteliti sebagai landasan utama dalam penelitian. Penelitian ini dibuat untuk membahas Sejarah Berdirinya Perpustakaan Universitas Sumatera Utara1970-1994. Untuk mempermudah penulisan dalam upaya menghasilkan penelitian yang objektif, maka pembahasanya dirumuskan terhadap masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apa latar belakang sejarah didirikannya Perpustakaan Univesitas Sumatera Utara
2. Bagaimana perkembangan PerpustakaanUniveritas Sumatera Utara 3. Bagaimana peranan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
3. Tujuan Dan Manfaat
Masa lampau manusia memang tidak dapat ditampilkan kembali dan direkontruksi seutuhnya, namun rekonstruksi kehidupan manusia perlu dipelajari sebagai aktivitas kehidupan manusia pada masa lampau yang diharapkan mampu memberikan pelajaran bagi kehidupan manusia di masa kini dan akan datang karena sejarah memberikan dan menjadi pelajaran bagi manusia untuk tidak melakukan kesalahan yang sama pada masa lampau di masa kini dan akan datang.
(15)
1. Mengetahui latar belakang sejarah berdirinya PerpustakaanUniveristas Sumatera Utara
2. Menjelaskan perkembangan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara 3. Menjelaskan peranan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Di samping tujuan di atas diharapkan akan menghasilkan manfaat sebagai berikut:
1. Menambah wawasan pembaca mengenai sejarah berdirinya Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
2. Menambah literatur dalam penulisan sejarah guna membuka ruang penulisan sejarah yang berikutnya
3. Memberikan motivasi bagi pembaca agar menjadikan Peprustakaan Universitas Sumatera Utara sebagai tempat mendapatkan informasi.
4. Tinjauan Pustaka
Adapun buku yang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian ini antara lain:
Dalam bukunya Sutarno NS yang berjudul ”Perpustakaan dan Masyarakat” menjelaskan perpustakaan sebagai rangkaian catatan sejarah masa lalu yang merupakan hasil budaya umat manusia yang sangat tinggi. Buku ini membantu penulis menjelaskan fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagai pendidikan, penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat.
Dalam buku Larasati Milburga yang berjudul ”Membina Perpustakaan
(16)
sejarah kehidupan manusia. Perpustakaan menjadi rantai sejarah bagi masa lalu, akar bagi hidup masa sekarang dan pembimbing untuk melangkah ke masa depan. Dengan perpustakaan, harta benda dari masa lalu yang berwujud karya sastra, buah pikiran, dan penemuan tersimpan di perpustakaan. Sumbangan yang diberikan perpustakaan antara lain melestarikan hasil karya manusia pada masa lalu untuk bisa dipelajari masa kini. Informasi menjadi kebutuhan manusia modern yang hakiki. Tanpa informasi akan menyebabkan manusia terpencil dan terbelakang. Oleh karena itu perpustakaan menjadi sumber informasi yang tak habis-habisnya untuk digali dan ditimba. Buku ini membantu penulis menjelaskan peranan perpustakaan.
Jonner Hasugian dalam bukunya “Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan
Informasi” menjelaskan bahwa secara logis terdapat rangkaian di antara tulisan, buku
perpustakaan dan ilmu perpustakaan. Sebuah buku merupakan rangkaian tulisan yang berupa pokok pikiran, pengetahuan, gagasan atau imajinasi seseorang. Selanjutnya kumpulan dari sejumlah buku merupakan embrio lahirnya perpustakaan.
Kaitan buku ini dengan penelitian untuk menjelaskan latar belakang berdirinya perpustakaan dengan adanya buku-buku hasil karya manusia sebagai media untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu buku ini juga membantu penulis untuk melihat sumber informasi yang tersedia di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
(17)
5. Metode Penelitian
Penelitian sejarah mempunyai metode tersendiri dengan menggunakan pengamatan. Penggunaan metode sejarah harus dengan hati-hati.8
Tahapan kedua yang dilakukan adalah kritik. Dalam tahapan ini kritik dilakuakan terhadap sumber yang telah terkumpul untuk mencari kesahihan sumber tersebut baik dari segi substansial (isi) yakni dengan cara menganalisis sejumlah sumber tertulis misalnya buku-buku atau dokumen yang berkaitan dengan Perpustakaan perguruan tinggi, kritik ini disebut kritik intern. Dan mengkritik dari segi materialnya untuk mengetahui keaslian atau palsukah sumber tersebut agar diperoleh keautentikannya kritik ini disebut kritik ekstern.
Untuk mendapatkan penulisan sejarah yang deskripsi naratif haruslah melalui tahapan demi tahapan. Tahapan-tahapan itu menurut Kuntowijoyo ada empat sebagai berikut:
Tahap pertama heuristik (pengumpulan sumber) yang sesuai dan mendukung sumber objek yang diteliti. Dalam hal ini dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan/studi literatur dan penelitian lapangan/studi lapangan. Dalam penelitian kepustakaan tersebut dilakukan dengan mengumpulkan beberapa buku, majalah artikel-artikel, skripsi dan karya tulis yang pernah ditulis sebelumnya berkaitan dengan judul yang sedang dikaji. Kemudian penelitian lapangan akan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara terhadap informan-informan yang dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan ini, baik terhadap informan bekerja di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara maupun terhadap Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
8
(18)
Tahapan ketiga adalah interpretasi, dalam tahapan ini data yang diperoleh dianalisa sehingga melahirkan satu analisa yang baru yang sifatnya lebih objektif dan ilmiah dari objek yang diteliti. Objek kajian yang cukup jauh ke belakang serta minimya data dan fakta yang ada membuat interpretasi menjadi sangat vital dan dibutuhkan keakuratan serta analisis yang tajam agar mendapatkan fakta sejarah yang objektif.
Tahap terakhir adalah historiografi, yakni penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya tersebut menjadi satu kisah atau kajian yang menarik dan selalu berusaha memperhatikan aspek kronologisnya. Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah deskriptif analitis. Yaitu dengan menganalisis setiap data dan fakta yang ada untuk mendapatkan penulisan sejarah yang kritis dan ilmiah mengenai Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
(19)
BAB II
SEJARAH BERDIRINYA PERPUSTAKAAN USU 2.1. Latar Belakang Berdirinya Perpustakaan USU
Perpustakaan merupakan unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara kontiniu oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Oleh karena itu berdirinya Perpustakaan USU mencakup lima unsur yaitu:
1. Tempat mengumpulkan, menyimpan dan memilih koleksi bahan pustaka. Mengumpulkan berarti ada usaha dari perpustakaan untuk mengadakan koleksi bahan pustaka tertentu. Hal ini dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat USU dalam bidang informasi. Koleksi bahan pustaka digunakan untuk menunjukkan bahwa yang dikumpulkan, disimpan dan dipelihara dalam perpustakaan itu tidak hanya buku tetapi juga semua bahan yang memuat informasi yang berhubungan dengan proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian terhaadap masyarakat. Bahan pustaka dapat berupa rekaman kaset atau piringan hitam, gambar-gambar, film, maupun jenis publikasi lainya.
2. Koleksi bahan pustaka diatur secara sistematis dengan cara tertentu.
Sebuah perpustakaan yang baik harus memiliki sistem tertentu yang dipegang untuk mengolah dan mengelola koleksi itu. Perpustakaan USU menggunakan sistem untuk mengolah dan menyajikan informasi kepada seluruh civitas akademika. Sebab koleksi yang banyak dan tidak diatur akan menyulitkan dalam menemukan bahan
(20)
informasi yang dicari. Sistem pengaturan bisa dipergunakan adalah sistem klasifikasi (pengelompokan).
3. Digunakan secara terus-menerus oleh pemakainya
Koleksi yang ada di Perpustakaan USU dimaksudkan untuk digunakan bagi pemakainya. Perpustakaan USU menyediakan bahan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Karena hal ini berpengaruh terhadap selera pemakai untuk berkunjung ke perpustakaan.
4. Sebagai sumber informasi.
Pendirian Perpustakaan USU dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna. Perpustakaan sebagai sumber informasi harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna. Untuk memperoleh informasi pengguna dapat memakai berbagai cara mulai membaca di perpustakaan, meminjam dan membawa pulang bahan bacaan.
5. Merupakan suatu unit kerja.
Perpustakaan USU setelah berdiri memiliki unit kerja. Unit kerja akan memperlancar jalanya kinerja perpustakaan. Sebagai unit kerja Perpustakaan USU memiliki tiga komponen yang mendukung pelaksanaan program perpustakaan yaitu petugas, sarana dan biaya.9
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula konsep perpustakaan. Dengan mengingat situasi perkembanganglobal membuka pintu terhadap masuknya kemajuan. Oleh karena itu perpustakaan perlu
9
Nurhadi Muljani, Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia, Yogyakarta : Andi Offset, 1983. hlm. 6.
(21)
menyesuaikan diri bukan hanya menangani koleksi sumber belajar dalam bentuk media audiovisual, dan kemungkinan masuknya fungsi-fungsi yang lain. Perpustakaan menjadi pusat sumber belajar. Pusat sumber belajar adalah perpaduan antara fungsi perpustakaan dan pusat multi media untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar dalam suatu lembaga pendidikan.10
Kehadiran Perpustakaan USU tidak hanya dirasakan sebagai tempat melestarikan pengetahuan tetapi juga untuk mengembangkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Oleh karena itu, dari berbagai unit fasilitas yang harus tersedia dalam rangka pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan di Perguruan Tinggi USU adalah perpustakaan. Tugas pokok Perpustakaan USU adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka,
Lembaga perpustakaan menjadi solusi untuk menambah ilmu pengetahuan. Pusat belajar bersama tidak hanya bermanfaatr untuk membantu proses pendidikan dan pembelajaran sekolah dan lembaga tetapi juga lembaga-lembaga lain sepanjang bersangkutan degna proses pendidikan dan pembelajaran maupun di masyarakat pada umumnya. Tujuan utama pusat sumber belajar adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar melalui pengembangan instruksional. Pengembangan instruksional adalah proses yang sistematis dan berkelanjutan yang membantu guru, dosen, instruktur merencanakan kegiatan belajar-mengajar pada lembga pendidkan.
10
Kontak Ginting, Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar, Medan: USU PRESS, 2002, hlm. 9.
(22)
menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.
Perpustakaan USU adalah salah satu unsur penunjang bagi kegiatan akademik di lingkungan USU yang berbentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT).11
Seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan informasi secara luas maka USU membangun perpustakaan baru yang dikenal dengan perpustakaan pusat USU. Gedung baru ini berlantai empat yang luasnya lebih kurang 6000 meter bujur
Penyelenggaraan perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu keharusan dan amat penting dalam pendidikan. Pendidikan Tinggi tidak mungkin dapat terselenggara dengan baik jika para dosen dan para mahasiswa tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Perpustakaan menjadi salahsatu sarana yang sangat penting dalam dunia pendidikan, terutama bagi perguruan tinggi.
Dimana dengan berdirinya perpustakaan ini telah banyak membantu para mahasiswa juga para dosen, serta para karyawan-karyawan yang ada di perpustakaan. Perpustakaan USU pada awalnya berdiri di tiap-tiap fakultas yang ada di dalam lingkungan USU dalam bentuk wadah yang sederhana. Hal ni disebabkkan karena beberapa fakultas sebagai cikal bakal USU yang berdiri sendiri, seperti fakultas Kedokteran, Perpustakaan Fakultas Hukum, perpustakaan fakultas teknik, perpustakaan fakultas sastra, fakultas Ilmu social, perpustakan fakultas MIPA, Fakultas Pertanian dan perpustakaan kesehatan masyarakat yang berada di fakultas masing-masing.
11
(23)
sangkar. Dgedung ini digunakan untuk ruangan kerja, ruangan referensruang stock, ruang majalah dan ruang ilmiah. Lantai satu menyediakan ruang baca. Untuk melaksanakan tugas prepustakaan, maka karyawan perpustakaan fakultas di pindahkan atau diutasikan ke perpustakaan pusat USU. Awalnya perpustakaan pusat usu memiliki karyawan berjumlah 54 orang.12
Data terrsebut juga dikirmkan ke dikti untuk diteruskan ke unit koordinasi kegiatan perpustakaan untuk mendukung sistem jaringan perpustakaan PTN.
Pelayanan perpustakaan pada awal berdirinya masih mengalami kendala termasuk lambat. Hal ini disebabakan proses peminjaman dan peminjaman di perpustakaan masih menggunakan sistem manual. Saat itu ibu Ramla Sari selaku pimpinan perpustakan menyarankan suatu penggunaan computer agar kegiatan kerja di bagian sirkulasi berjalam cepat dan lancer. Dimana dengan penggunaan komputer perpustakaan dapat melacak siapa yang meminjamkan buku dan apakah seseorang dapat memberikan suarat keternagan bebas pinjaman bila masih mempunyai buku.
Sebab universitas mewajibkan universitas wajib untuk mengambil surat keterangan bebas pinjam. Perpustakaan mulai mengadakan pengolahan manual ke computer agar pelayanan-pelayanan dapat dibutuhkan dapat dilaksanakan secara terattur berkesinambungan. Pengalihan tersebut direncanakan secara bertahap mengingat besarnya jumlah reKcor yang harus dialihkan ke dalam media computer. Untuk tahap pertama, perpustakaan telah memasukkan data disertasi, tersis dan laporan penelitian ke dalam computer CDS/ISIS sesuai dengan yang direncanakan rekomendasikan oleh dikti.
12
(24)
Perpustakaan memperhatikan kemudahan bagi pemakaian perpustakaan dan keadaan karyawan perpustakaan. Perpustakaan mulai mengadakan kerjasama dengan pihak swasta, dimana layanan kerjasama ini dalam bentuk pengadaan fotocopy perpustakaan yang ditangani oleh pihak swasta di gedung perpustakaan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada pemakai untuk membuat kopi bahan pustaka yang tidak bisa dibawa pulang, misalnya jurnal dan buletin.
Fasilitas ini juga dapat menghindarkan bahan pustaka dari kerusakan jika difotokopi diluar gedung perpustakaan. Perpustakaan memperhatikan keadaaan karyawan baik itu dalam bentuk peningktan pengetahuan maupun peningkatan kesejahteraan karyawan perpustakaan, memeberikan kesempatan untuk mengikuti kursus computer kepada dua staf untuk meningkatkan pengetahuan.
Pada tahun ajaran baru 1992/1993 mulai Oktober 1992 perpustakaan mulai mempergunakan sistem komputer dalam pembuatan kartu tanda anggota sebanyak 2900 buah.13 Namun pada penanganan administrasi keanggotaan masih menggunakan dua sistem manual dan komputer. Dengan banyaknya pertambahan buku yaitu buku-buku yang selesai diproses dan tersedianya rak-rak buku, maka perpustakaan harus melakukan reorganisasi tata letak dan tata ruang meliputi pekerjaan perancangan, pemindahan buku, rak dan perabot lainya serta penyusunan kembali bahan pustaka. Disamping perubahan tata letak koleksi dilakukan pembuatan ruangan baru untuk ruang kerja pelayanan antara lain:
13
(25)
2.2 Visi dan Misi Perpustakaan USU
Perpustakan sebagai sebuah unit kerja, baik yang berdiri sendiri maupun yang tergabung kepada unit organisasi yang membawahinya, sebaiknya perlu menetapkan visi dan misi, tugas dan fungsinya. Hal-hal tersebut merupakan pedoman, arah dan tuntutan untuk mencapai tujuan akhir. Oleh karena itu visi, misi, tugas dan fungsi perpustakaan disesuaikan dengan kebijakan dan keinginan lembaga induknya.
Visi adalah cara memandang tentang kondisi dan situasi di masa depan. Visi juga dapat diartikan sebagai suatu mimpi tentang masa depan tetapi menjadi kenyataan. Visi perpustakaan perguruan tinggi tidak terlepas dari proses pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat. Perpustakaan perguruan tinggi dapat dikembangkan sebagai perpustakaan penelitian.
Misi merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi. Misi untuk setiap perpustakaan berbeda sesuai dengan tugas yang dikerjakan. Perpustakaan merupakan suatu unit perangkat penunjang dalam kegiatan akademis yang berfungsi sebagai sumber informasi dan menunjang akademis yang berfungsi sebagai sumber informasi dan menunjang akademis penelitian. Maka Perpustakaan USU harus dapat berfungsi: Jantung dari semua program pendidikan fakultas, yaitu harus mampu membantu dan menjadi pusat dari semua perpustakaan.
Perpustakaan Pusat USU memiliki Visi dan Misi. Visi perpustakaan USU adalah menjadi perpustakaan pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia dalam
(26)
pelayanan penggunanya.14
1) Mendukung fungsi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat USU dengan mengidentifikasi, memilih, mengatalog, memproses dan menjadikan bahan pustaka yang tersedia dengan memperhatikan faktor relevansi, kemutakhiran, keseimbangan dan pemeliharaan koleksi.
Misi dari perpustakaan USU adalah :menyediakan akses terhadap informasi dan layanan informasi secara tepat waktu, tepat guna dan efektif untuk mendukung fungsi Tri Dharma USU melalui pengadaan dan penyediakan bahan pustaka baik cetak maupun elektronik dan membantu mahasiswa dan dosen sehingga menjadi terampil dalam menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka. Untuk itu perpustakaan USU memiliki tujuan sesuai dengan tugas, visi dan misi yang dimiliki perpustakaan. Tujuan Perpustakaan Pusat USU antara lain:
2) Menyediakan fasilitas yang memudahkan penggunaan koleksi dan pelayanan perpustakaan
3) Mengupayakan perencanaan keuangan yang efektif untuk pengembangan perpustakaan
4) Merencanakan, mempromosikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi kegiatan. Perpustakaan dalam kerangka proses penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di lingkungan USU.
14
Panduan Tentang Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Medan: USU Press, 2004, hlm. 1.
(27)
5) Mengupayakan agar pelayanan perpustakaan disediakan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikaasi.
6) Mengupayakan manajemen dan struktur organisasi yang tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran perpustakaan.
7) Menciptakan suatu lingkungan, peluang, kondisi yang tepat untuk memungkinkan staf dapat mencapai kerja yang baik dan meningkatkan karier.15
8) Menyediakan suatu lingkungann fisik tepat untuk memenuhi kebutuhan koleksi pengguna dan staf yang berbeda.
9) Menciptakan dan memelihara komunikaasi dua arah yang efektif baik di dalam maupun diluar perpustakaan.
10) Mengevaluasi perkembangan proses rencana strategis perpustakaan.16
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sebagai Perpustakaan Akademik telah dan terus memainkan peran yang sangat penting dalam pencapaian Tri Dharma Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, Perpustakaan Pusat USU sangat diperlukan untuk penelitian, pendidikan dan pengajaran dan pengabdian terhadap masyarakat.
15
Ibid., hlm 2
16
Pra Studi Kelayakan Peningkatan Prasarana dan Sarana Perpustakaan USU, Medan: USU,1997, hlm. 11.
(28)
Perpustakaan Pusat USU mencakup 3 bagian: pertama pembentukan perpustakaan, pengelolahan dan pembinaan perpustakaan.17
Sebuah perpustakaan yang dibangun oleh suatu lembaga didasarkan atas berbagai pertimbangan, alasan, dan kebutuhan yang berkaitan dengan tugas pokok lembaga yang bersangkutan. Lembaga dapat mempunyai pengertian meliputi Instansi Pemerintah, Departemen, Badan, Kantor, Perusahaan Swasta, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Komunitas di dalam masyarakat. Di dalam pembentukan perpustakaan dibutuhkan sumber daya manusia. Sumber daya manusia tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pemimpin, Pustakawan, Pegawai Peklaksana Teknis, Pegawai Administrasi.
Pertama, Pembentukan Perpustakaan.
18
1) Pada lembaga tersebut memang harus dibentuk sebuah perpustakaan.
Alasan pentingnya pembentukan perpustakaan bagi suatu lembaga harus memiliki kategori sebagai berikut:
2) Organisasi tersebut telah disusun suatu rencana tentang pembentukan perpustakaan bagi organisasi yang bersangkutan.
3) Adanya kebijakan dari pimpinan lembaga sebagai dasar untuk membentuk perpustakaan untuk memperlancar kegiatannya.
4) Untuk meningkatkan layanan publik. 5) Telah tersedia anggaran yang dibutuhkan.
17
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Sagung Seto, hlm. 77.
18
(29)
Sebuah perpustakaan yang akan dibentuk atau didirikan akan berwujud suatu lembaga atau badan yang merupakan unsur-unsur:
a. Surat Keputusan Organisasi b. Gedung dan ruangan c. Koleksi bahan pustaka
d. Pengadaan perlengkapan dan perabot e. Pengadaan sistem atau metode
f. Pengadaan mata anggaran
g. Pengangkatan kepala perpustakaan pustakawan, dan tenaga kerja lain.
Pembentukan sebuah perpustakaan tidak terlepas dari ketujuh unsur diatas sebagai wujud perpustakaan baru.
Kedua, Pengelolaan Perpustakaan
Setelah perpustakaan didirikan atau dibangun selanjutnya perpustakaan itu akan beroperasi melaksanakan tugas dan fungsinya. Pameran utama pelaksanaan tugas dan fungsi perpustakaan adalah pimpinan. Pemimpin perpustakaan ini yang mengelola seluruh kegiatan yang berlangsung di perpustakaan. Tugas mengelola perpustakaan adalah yang berhubungan dengan hal-hal teknis operasional sebuah perpustakaan yang dimulai dari proses perencanaan atas seluruh kegiatan, termasuk peralatan, waktu, sumber daya manusia, biaya dan sebagainya.
Bagi suatu perguruan tinggi perpustakaan merupakan sarana yang penting pada setiap program pendidikan dan pengajaran maupun penelitian serta pengabdian terhadap masyarakat. Tanpa mempunyai perpustakaan mustahil perguruan tinggi
(30)
dapat menjalankan misinya. Oleh karena itu, koleksinya harus sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Ketiga, Pembinaan Perpustakaan.
Pembinaan adalah suatu usaha atau tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Pembinaan perpustakaan merupakan kelanjutan setelah pembentukan atau pendirian perpustakan. Pembinaan perpustakaan bermaksud agar perpustkaaan mampu menampung perkembangan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecenderungan kebutuhan pemakai. Pembinaan perpustakaan mencakup koleksi bahan pustaka, sumber daya manusia, gedung, sarana dan prasarana, anggaran, dan layanan perpustakaan. Pembinaan perpustakaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus agar segala sesuatunya berjalan pada jalur yang benar sehingga dapat mengikuti perkembangan yang terjadi disekitarnya. Pembinaan perpustakaan mencakup: gedung, sarana dan prasarana, ketenagaan, koleksi, layanan, anggaran, penelitian dan pengembangan. Pembinaan perpustakaan dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan yang dihadapi.
Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang berada dalam suatu Perguruan Tinggi dan merupakan unit yang menunjang Perguruan Tinggi yang bersangkutan dalam mencapai tujuannya. Perpustakaan Perguruan Tinggi didirikan untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai denganTri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah untuk menyusun
(31)
kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah dan merawat bahan pustaka serta mendayagunakannya baik bagi civitas akademika maupun masyarakat kampus.19
Pendirian Perpustakaan Pusat USU sesuai dengan Instruksi Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 9 Tahun 1962 Tentang Perpustakaan
.
Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi dapat dirinci:
1. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran.
2. Menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya.
3. Mengikuti perkembangan mengenai program penelitian yang diselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan peneliti.
4. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang diperlukan baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak.
5. Menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna mengakses perpustakaan lain maupun pangkalan-pangkalan data melalui jaringan lokal (internet maupun global dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi yang diperlukan.
Perpustakaan perguruan tinggi bertujuan mendukung lembaga induknya dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mengembangkan berbagai bidang studi, berupa segala kebutuhan informasi dengan cepat, baik untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
19
(32)
Pusat pada Universitas Negeri.20
Perpustakaaan ini diresmikan pemakaiannya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 1 Juli 1970 dan sebagai Direkturnya ditunjuk Bapak Prof. Adham Nasution seorang Sarjana Sosiologi Politik yang mempuyai pendidikan tambahan tentang buku di Amerika dan bukan seorang pustakawan. Dalam menjalankan visi dan misi perpustakaan, Adham Nasution di bantu oleh beberapa tenaga berpengalaman. Kemudian atas bantuan Konsulat Amerika di Medan bekerja sama dengan United Stated Information Srvice (USIS), beberapa orang tenaga perpustakaan dilatih untuk mengelola buku yang ada di perpustakaan pusat USU selama 4 bulan.
Pada pelita pertama tahun anggaran 1969/1970, Universitas Sumatera Utara mendapat jatah dari pemerintah pusat melalui biaya APBN untuk membangun sebuah perpustakaan. Gedung Perpustakaan Pusat USU yang pertama terletak di Fakultas Sastra terletak di ruang Tata Usaha Sastra.
21
Pada tahun 1974 direktur perpustakaan USU diganti oleh Rustam Effendi,M.A, adalah seorang yang mendapat pendidikan perpustakaan di Amerika. Tidak lama kemudian jabatan direktur perpustakaan dijabat kembali oleh Adham Nasution karena Rustam Effendi mendapat tugas belajar ke Amerika. Jumlah bahan pustaka pada waktu peresmian Perpustakaan Pusat USU sebanyak 3.360 Eksemplar yang merupakan sumbangan dari The Asia Foundation, kemudian atas bantuan Konsulat Amerika di Medan bekerja sama dengan USIS Medan. Seiring berjalannya waktu, koleksi perpustakaan USU semakin bertambah, baik melalui pembelian
20
Dahlia Sembiring, Pemanfaatan Koleksi perpustakaan Pusat USU guna peningkatan Mutu
Ilmiah, Medan: Fakultas Sastra, 1984, hlm. 8. 21
(33)
maupun hadiah. Pada tahun 1977 koleksi Perpustakaan Pusat USU berjumlah 11.000 eksemplar, sehingga diadakan penambahan gedung yang berdampingan dengan gedung induk.22
Perkembangan koleksi perpustakaan membutuhkan ruangan yang lebih luas. Dengan menggunakan dana APBN Sumatera utara 1977/1978 dibangunlah Gedung baru perpustakaan berlantai dua yang juga terletak di lokasi Fakultas sastra. Luas gedung ini 1050 Meter persegi. Walaupun semua Fakultas pindah ke Padang Bulan dan Perpustakaan Pusat telah berdiri, Perpustakaan-Perpustakaan Fakultas masih
Karena gedung perpustakaan tidak terencana, maka sesuai dengan pertimbangan perlu adanya gedung perpustakaan yang baru.
Oleh sebab itu, pada tahun 1977 atas bantuan Gubernur Sumatera Utara Marah Halim dibangunlah gedung baru perpustakaan USU. Anggaran pembangunan gedung tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara( APBN) sebesar Rp.3.000.000. gedung perpustakan bertingkat dua yang pembangunannya dikerjakan oleh PT.Sederhana Lestari Medan. Pemakaian gedung tersebut baru dilaksanakan pada awal tahun 1979 dan bangunan lama atas kebijakan Rektor diserahkan pamakainya kepada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Pada tahun 1980 USU membuka fakultas baru ilmu sosial dimana pimpinan diserahkan kepada Adham Nasution. Akibatnya jabatan Direktur perpustakaan harus dilepaskan. Sejak tahun 1981 Direktur perpustakaan Pusat USU diserahkan pimpinanya kepada Ibu Ramla Sari dari perpustakaan Fakultas Hukum USU dimana Ramla Sari juga alumni Fakultas Sastra Jurusan Ilmu perpustakaan.
22
Wawancara dengan Nurdi Salmy sebagai Kepala Bidang di Perpustakaan USU, 27 Agustus 2010.
(34)
tetap berada di Fakultas masing-masing. Pada waktu itu terdapat tujuh perpustakaan Fakultas yang merupakan unit-unit dari fakultas-fakutas dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan masing-masing. Ketujuh perpustakaan fakultas tersebut adalah Hukum, Kedokteran, MIPA, FKM, Pertanian, Ekonomi, dan Kedokteran Gigi. Unit-unit tersebut masing-masing berdiri sendiri dan tidak ada hubungan organisasi antara Perpustakaan Pusat USU dengan perpustakaan-perpustakaan Fakultas.
Mengingat adanya penambahan buku yang semakin banyak, tentu menambah ruang baca, maka pada tanggal 2 Nopember 1987 oleh Menteri Pendidikan Prof.Dr. Fuad Hasan, maka diresmikanlah gedung baru Perpustakaan pusat USU berlantai empat yang terletak di tengah-tengah kampus dan mempunyai luas 6.090 Meter persegi. Perpustakaan Pusat menempati gedung baru ini sejak tanggal 1 Juli 1988.
Sebelum tahun 1988 Perputakaan USU masih disebut dengan nama Perpustakaan Pusat USU karena pada saat itu tiap-tiap fakultas mempunyai perpustakaan fakultas masing-masing. Maka pengadaan koleksi langsung ditangani oleh masing-masing fakultas tanpa adanya koordinasi atau kerjasama antara Perpustakaan Fakultas. Hal ini membuat adanya duplikasi koleksi (koleksi yang judulnya sama dan jumlahnya sama).
Sasaran didirikannya Perpustakaan USU adalah masyarakat Perguruan Tinggi yang terdiri dari para staf pengajar (dosen), mahasiswa, peneliti dan setiap orang yang terlibat dalam kegiatan akademik (civitas akademika). Penyelenggara perpustakaan USU adalah lembaga pendidikan tinggi USU.
(35)
2.3 Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Berdirinya Perpustakaan USU
2.3.1 Kebutuhan Civitas Akademika
Salah satu faktor pendorong berdirinya perpustakaan adalah adanya pengguna. Perpustakaan didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna.23 Perpustakaan perguruan tinggi didirikan untuk mendukung proses pembelajaran. Pengguna adalah orang atau badan yang akan menggunakan perpustakan. Civitas Akademika adalah seluruh lapisan masyarakat yang ada di lingkungan perguruan tinggi, mahasiswa, staf pengajar dan karyawan perpustakaan tentu membutuhkan keberadaan perpustakaan, memiliki hak, akses memperoleh layanan informasi secara cepat dan tepat dalam rangka memenuhi kebutuhannya.24
Perpustakaan USU didirikan karena adanya masyarakat yang memerlukan bahan bacaan dan informasi.
Pendirian perpustakaan USU tidak hanya menyimpan informasi tetapi menyajikannya untuk publik sebagai tugas yang diemban. Masyarakat yang sejak awal ditargetkan untuk menjadi pelanggan, konsumen informasi dan pemakai terus diperbaiki agar tertarik, berminat dan terbiasa berkunjung ke perpustakaan. Salah satu faktor pendukung didirikannya Perpustakaan USU adalah kebutuhan masyarakat.
25
23
Rachman Hermawan, Op.cit., hlm. 13.
24
Suryawan, Pengaruh Jabatan Fungsional Pustakawan terhadap Kinerja Pustakawan pada
BAPERSDA, Medan : USU, 2009, hlm.155. 25
Rachman Hermawan, Op. cit., hlm.10.
Masyarakat yang dimaksud yaitu orang yang ada disekitar perguruan tinggi USU yang akan menggunakan perpustakaan. Seiring perkembangan teknologi dan informasi tidak bisa dipungkiri civitas akademika sangat
(36)
membutuhkan bahan informasi untuk mengetahui perkembangan zaman.26
Kebijakan yang digariskan perpustakaan merupakan dasar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi, sehingga keberadaan perpustakaan akan menjadi satu kesatuan di dalam organisasi.
Hal ini merupakan salah satu bagian dari latar belakang berdirinya Perpustakaan USU. Perpustakaan USU juga dibutuhkan perguruan tinggi USU memenuhi program perguruan tinggi.
2.3.2 Kebijakan Pemerintah
Perpustakaan sebagai sebuah lembaga menyangkut berbagai aspek dan komponen antara lain sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber finansial, sumber informasi dan sumber daya lain yang diperlukan. Adapun pertimbangan yang paling mendasar adalah keputusan yang ditetapkan oleh pejabat atau orang-orang yang berwewenang secara sah dan legal. Kebijakan biasanya berbentuk dasar hukum seperti undang-undang, keputusan pejabat, pedoman, peraturan perundang-undangan dan rencana strategis serta arah untuk mencapai tujuan tertentu.
27
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan di bidang perpustakaan baik tingkat pusat/nasional maupun tingkat daerah atau wilayah. Kebijakan pemerintah tersebut Peran pemerintah di bidang perpustakaan sangat besar, dapat dikatakan bahwa perkembangan perpustakaan perguruan tinggi sangat bergantung kepada pemerintah. Pembinaan dan pengembangan perpustakaan tidak dapat dilepaskan dari peran pemerintah.
26
Ibid., hlm. 15.
27
(37)
tertuang dalam peraturan perundang-undangan, Keputusan Presiden (Keppres), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Menteri (Permen), Peraturan Daerah (Perda) dan Keputusan pejabat lain.28
a. Pertimbangan dan alasan tentang dibangunnya perpustakaan dan tindak lanjut. Masing-masing tersebut merupakan dasar, regulasi, kebijakan, pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis yang secara berjenjang menurut ruang lingkup wewenang dan tanggung jawabnya yaitu, dari yang paling tinggi sampai paling rendah.
Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan landasan hukum, petunjuk ataupun pegangan dalam pembentukan, pengelolaan dan pembinaan perpustakaan. Oleh karena itu, baik secara langsung maupun tidak, kebijakan pemerintah di bidang perpustakaan merupakan salah satu peluang yang memberikan motivasi dan inovasi dalam rangka dan upaya pengembangan perpustakaan perguruan tinggi.
Kebijakan biasanya dikeluarkan oleh pihak yang memiliki otoritas dan kewenangan untuk bagian hukum. Adakalanya kebijakan ini bersifat situasional dan untuk mengatasi atau menyelesaikan hal-hal yang bersifat mendesak. Contoh, kebijakan dalam bidang perpustakaan perguruan tinggi, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0122/0/1983 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sumatera Utara, Surat Keputusan Tentang Pembentukan Perpustakaan antara lain:
b. Tugas perpustakaan c. Fungsi perpustakaan
28
Dindiny Rossy, Faktor Penghambat Pustakawan BAPERSDA Propinsi Sumatera Utara
(38)
d. Syarat Kepala Perpustakaan dan pejabat lainya e. Tanggung jawab dan kewenangan
f. Struktur organisasi
g. Anggaran dan pembebanannya h. Kewajiban membuat laporan.29
Oleh karena itu, setiap peraturan perundang-undangan dan kebijakan merupakan salah satu sumber daya bagi perpustakaan. Semua peraturan dan ketentuan tersebut bersifat regulator atau pengaturan agar semua aktivitas perpustakaan dapat berjalan lancar dan tidak terjadi perbenturan dan kesalahan prosedur.
2.4 Komponen Perpustakaan 2.4.1 Sarana dan Prasarana
Keberhasilan perpustakaan dalam menjalankan tugasnya sangat tergantung dengan dipenuhinya beberapa syarat yang mencakup perkembangan koleksi, tenaga pustakawan yang mampu, anggaran biaya yang sesuai dengan kebutuhan dan gedung serta peralatan kerja yang memadai. Gedung Perpustakaan Universitas Sumatera Utara terletak di tengah-tengah kampus USU. Letak gedung Perpustakaan USU sangat strategis karena jaraknya tidak jauh dari fakultas yang ada di USU sehingga memungkinkan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di lingkungan USU untuk berkunjung, belajar bahkan menjadi anggota. Setiap tahun pengunjung
29
(39)
perputakaan pusat USU rata-rata berjumlah 13.000 orang sedangkan pengunjung tetap (anggota perpustakaan) pada tahun 1988-1989 berjumlah 1767 orang.30
1. Ruangan baca dengan ukuran 20 X 15 m
Gedung Perpustakaan USU terdiri atas dua lantai,
Lantai I
Terdiri dari lima ruangan yaitu:
2. Ruangan Direktur dan Kepala Tata Usaha dengan ukuran 5 X 5 m 3. Ruangan Tata Usaha dengan ukuran 4 X 4 m
4. Ruangan Shalat 5. WC
Lantai II
Terdiri atas lima ruanganyaitu:
1. Ruangan Koleksi dengan ukuran 20 X 10 m 2. Ruangan Referensi dengan ukuran 20 X 5 m
3. Ruangan Processing (pengolahan) dengan ukuran 10 X 5 m 4. Ruangan Sirkulasi dengan ukuran 4 X 5 m
5. Ruangan khusus majalah dan surat kabar dengan ukuran 10 X 5 m
Perpustakaan ini memiliki peralatan yang cukup memadai, walaupun masih kurang lengkap apabila memakai patokan syarat-syarat perpustakan, rak-rak buku, meja, lemari dan kursi baca yang tersedia.
30
(40)
Jam kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam melayani masyarakat yang dilayaninya. Sebagai tempat pusat belajar dan penyediaan sumber informasi, jam buka suatu perpustakaan hendaknya dapat memuaskan para pemakai jasa perpustakaan. Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara, sebagai Unit Pelakasana Teknis pada pagi hari mempunyai jam kerja yang sama dengan badan induknya. Tapi pada sore harinya perpustakaan USU jam buka yang kusus.
Untuk jelasnya jam buka Perpustakan USU sebagai berikut: Senin s/d Kamis : pukul 07.00-14.30.00 WIB Jumat : pukul 07.00- 11.30 wib Sabtu : pukul 07.30-13.00 WIB Pada sore hari
Senin s/d Kamis : pukul 16.00-21.00 WIB. Jumat : pukul 15.00-18.00 WIB Hari Sabtu : tutup31
Fasilitas yang disediakan pada sore hari hanya penyediaan ruang baca untuk belajar pada lantai I. Sedangkan kegiatan lainya seperti peminjaman, pengembalian dan pelayanan lain ditiadakan.
32
Gedung atau ruangan Perpustakaan Pusat USU merupakan salah satu syarat mutlak dalam memberikan pelayanan pengguna. Karena perpustakaan harus memiliki tempat khusus dan tidak digabungkan dengan unit-unit kerja yang lain di satu ruangan. Oleh karena itu, Perpustakaan Pusat USU menempati ruangan tersendiri,
31
Basmi Sembiring, Suatu Tinjauan Terhadap Klasifikasi dan Katalogisasi Koleksi
Perpustakaan USU, Medan: USU PRESS, 1985, hlm. 6. 32
(41)
yang harus didesain dan ditata sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan yang diperlukan.
Gedung Perpustakaan USU berada di tengah-tengah kampus Universitas Sumatera Utara. Pada awal berdirinya gedung perpustakaan ini berlantai dua dengan luas halaman yang cukup memadai. Setelah gedung baru perpustakaan USU berdiri nama perpustakaan Pusat tidak dipakai lagi. Nama perpustakaan pusat digunakan karena perpustakaan dipusatkan di fakultas Sastra mengingat adanya beberapa fakultas yang memiliki perpustakaan sendiri. Pada masing-masing lantai memiliki ruangan dengan luas ukuran yaitu:
Lantai I
Ruang baca dengan ukuran 4 X 4 m W.C masing-masing untuk pria dan wanita Ruang Shalat
Lantai II
Ruangan Tata usaha dengan ukuran 20 X 10 m Ruangan Referensi dengan ukuran 10 X 5 m Ruangan Sirkulasi dengan ukuran 4 X 5 m
Ruangan Koleksi khusus dengan ukuran 10 X 5 m
Gedung perpustakaan ini memiliki jendela di sekeliling dengan agak terbuka ruangan sehingga udara bebas ke seluruh ruangan. 33
33
Wawancara dengan Nurdi Salmy sebagai Kepala Bagian Pelayanan di Perpustakaan USU, 26 Agustus 2010.
Sarana dan prasarana yang lengkap akan memudahkan dalam memberikan pelayanan dan suasana kerja yang
(42)
memadai. Perpustakaan juga dituntut untuk memperhatikan dan mempertimbangkan semua aspek, baik konstruksi, bentuk, kekuatan, lokasi dan daya tampung koleksi dan perlengkapan yang akan dipergunakan, lingkungan, keamanan, keindahan, kenyamanan, kemudahan akses bagi pengunjung atau pengguna perpustakaan.
Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua barang, perlengkapan dan perabot maupun inventaris yang harus disediakan perpustakaan. Sarana dan prasarana terdiri dari perlengakapan, perabot, dan peralatan.34 Pengadaan peralatan dan perabot harus memperhatikan model, tipe mutu, ukuran, jumlah, jenis, warna dan lainya yang berhubungan dengan kegiatan perpustakaan. Dalam tahun 1988-1989, Perpustakaan USU memperoleh perabot dan peralatan yang dibiayai anggaran pembangunan DIP P2T dengan perician:
34
(43)
TABEL SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN USU
Jenis Peralatan Jumlah (Buah)
1. Rak buku
2. Gantungan Koran 3. Kursi
4. Meja 5. Lemari 6. Stabilisator 7. Pesawat Televisi 8. Tape Recorder 9. Amflifier 10.Microfon 11.Speaker
12.Antena Parabola
13.Ceiling Fan & Kipas angin dinding
14.Jam dinding 15.Mesin Tik 16.Pesawat Telepon 17.Racun Api 18.Tangga Besi 19.Komputer 624 8 1.158 1.151 23 15 12 12 3 3 7 1 9 27 24 8 4 10 15 Sumber: Laporan Tahunan Perpustakaan Pusat USU 1994
(44)
2.4.2 Tenaga Kerja Perpustakaan Pusat USU
Dari kelima komponen perpustakaan USU masalah tenaga terampil sangat menentukan lajunya roda kegiatan perpustakaan. Tegasnya dapat dikatakan bahwa tenaga pengelola yang kompeten dan kualitas adalah suatu hal yang mutlak. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam salah satu pidatonya pada upacara pembukaan Kongres II Ikatan Pustakawan Indonesia di Denpasar 21 Juni 1980 mengatakan Seorang pustakawan harus berusaha generalis. Ia harus berusaha untuk mengetahui semua bidang ilmu pengetahuan, paling sedikit secara garis besar, sehingga ia mampu melihat kekurangan-kekurangan buku yang diperlukan, mampu mengisi perpustakaanya secara proporsional dipandang dari segi ilmu pengetahuan, mampu member petunjuk kepada peminat-peminatnya.
Tenaga kerja perpustakaan adalah semua orang yang berasal dan bekerja di perpustakaan, baik sebagai staf maupun pelaksana teknis operasional. Pembinaan ketenagaan berkaitan dengan sumber daya manusia. Oleh karena itu, sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting. Perpustakaan Pusat USU harus melakukan pengembangan terhadap sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada tahun 1989 Jumlah seluruh tenaga kerja pada Perpustakaan Pusat USU sebanyak 68 orang termasuk 7 orang tenaga Satpam.35 Dari jumlah tersebut 18 orang diantaranya masih berstatus tenaga harian (honorer).
35
(45)
2.4.3 Anggaran Perpustakaan USU
Anggaran merupakan unsur kedua seteleh unsur manusia dalam pengembangan perpustakaan. Pada dasarnya semua perpustakaan memerlukan tersedianya uang sebagai biaya penyelenggaraan dan pengembangan semua kegiatan perpustakaan.36
Perpustakaan sebagai pusat informasi, dimana terdapat berbagai macam disiplin ilmu yang sangat dibutuhkan oleh pemakai perpustakaan. Perpustakaan USU sebagai Perpustakaan Universitas tentu akan mendapat kunjungan dari pamakainya, mahasiswa sebagai pemakai aktif dari mulai tingkat persiapan sampai tingkat sarjana dengan tingkat kebutuhan informasi yang berbeda pula sesuai dengan tingkat kebutuhan. Begitu juga staf pengajar dalam memberikan pengajaran tentu sedikit banyaknya membutuhkan kloleksi buku-buku dalam membantu proses belajar
Anggaran diperlukan untuk melakukan kegiatan termasuk menggaji pegawai. Sebagian besar dana digunakan untuk pengadaan koleksi bahan pustaka. Sumber pembiayaan untuk mempertahankan apa yang sudah dimiliki perpustakaan untuk bertahan apalagi untuk terus berkembang. Tanpa tersedianya anggaran biaya akan sangat sulit bagi perpustakaan untuk bertahan. Anggaran Perpustakaan Pusat USU disediakan oleh lembaga USU sebagai penyelenggara. Dalam hal ini lembaga USU merupakan milik pemerintah. Oleh karena itu, anggaran perpustakaan USU berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
2.4.4 Pengunjung Perpustakan USU
36
(46)
mengajar.37 Peneliti juga sangat membutuhkan bahan informasi yang dapat mendukung penelitian sehingga diperoleh hasil yang bermutu dari penelitian tersebut. Kunjungan banyak dilakukan mahasiswa pada saat menjelang ujian semester. Hal ini dikarenakan mahasiswa banyak mendapat tugas akhir semester dari dossen pengasuh mata kuliah. 38
1. Bahan Tercetak, seperti buku, majalah, surat kabar, tesis, skripsi, selebaran, dan lain sebagainya yang dicetak berbasis kertas.
2.4.5 Koleksi Perpustakaan USU
Koleksi Perpustakaan USU sangat beraneka ragam. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan civitas akademika. Bahan pustaka yang tersedia di Perpustakaan USU dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu:
2. Bahan terekam, seperti kaset.
Koleksi merupakan semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat pengguna informasi. 39
37
Wawancara dengan Nurdi Salmy Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan USU, di Perpustakaan USU, 27 Agustus 2010.
38
Wawancara dengan Eunike Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat di Perpustakaan USU, pada 26 Agustus 2010.
39
Rakhmat Natajumena, Op.cit., hlm.11.
Penyediaan koleksi perpustakaan Perguruan Tinggi bertujuan untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, koleksi perpustakaan USU tidak hanya disajikan bagi para mahasiswa, pengajar, dan peneliti, tetapi juga bagi masyarakat yang
(47)
memerlukannnya. Koleksi bukan dilihat dari jumlah eksemplarnya tetapi lebih kepada kualitas isi, jumlah judul, dan kemutakhirannya.
Perpustakaan perguruan tinggi berperan sebagai unit sarana kelengkapan pusat suatu perguruan tinggi yang bersifat akademis dalam menunjang Tri Dharma perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi yang baik merupakan satuan yang kokoh dengan lembaga perguruan tingginya. Koleksinya sangat berguna bagi para mahasiswa dari tingkat persiapan sampai kepada mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir yang menghadapi ujian-ujian, para staf pengajar dan peneliti. Oleh karena itu, koleksi perpustakaan perguruan tinggi harus luas agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan.
Pada hakekatnya koleksi Perpustakaan perguruan tinggi hampir sama dengan koleksi perpustakaan khusus yaitu koleksinya sama-sama perlu dibina agar dapat menunjang program, dimana perpustakaan itu bernaung. Tugas utama perpustakaan adalah menyebarkan informasi kepada pemakainya. Oleh karena itu, memberdayakan koleksi yang dimiliki merupakan tugas yang harus dilakukan. Maka keberhasilan perpustakaan dalam melayani pemakainya, sangat tergantung kepada koleksi yang dimiliki. Koleksi perpustakaan yang bersifat tradisional, seperti bahan tercetak, buku, majalah, surat kabar dan sebgainya.40
40
Wawancara dengan Nurdi Salmy sebagai Kepala Bidang Pelayanan di Perpustakaan USU, 27 Agustus 2010.
(48)
BAB III
KEGIATAN PERPUSTAKAAN USU
Pengembangan perpustakaan merupakan satu rangkaian kegiatan dengan pembinaan. Pengembangan perpustakaan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan segala sesuatu yang sudah dicapai. Pengembangan yang dilakukan terhadap perpustakaan adalah berdasarkan hasil penelitian dan mencakup seluruh aspek yang menyangkut perpustakaan. Program rutin penyelenggaraan Perpustakaan Pusat USU pada umumnya terdiri dari dua bidang yaitu pengembangan koleksi dan pelayanan perpustakan.41
NO
Tabel Keterangan Buku Berdasarkan Golongan
GOLONGAN JENIS KOLEKSI/BUKU
1 000 KARYA UMUM
2 100 FILSAFAT
3 200 AGAMA
4 300 EKONOMI/SOSIAL
5 400 BAHASA
6 500 ILMU MURNI
7 600 ILMU TERAPAN
8 700 KESENIAN
9 800 KESUSASTRAAN
10 900 SEJARAH, GEOGRAFI, DAN PARIWISATA
41
(49)
3.1Kegiatan Pengembangan Koleksi
Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kriteria dari sebuah perpustakaan. Koleksi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah menyangkut program atau materi mata kuliah, disiplin ilmu dan materi pendukung bagi Jurusan, Program Studi, Fakultas dan Universitas yang ada. Koleksi yang tersedia harus dibaca oleh pengguna perpustakaan. Oleh karena itu, perpustakaan harus menyediakan berbagai jenis layanan berserta memberikan kemudahan, baik akses informasi, tenaga, waktu, petunjuk maupun sarana lainnya.
Pengembangan koleksi merupakan prioritas utama dalam menjalankan tugas perpustakaan. Pemilihan koleksi merupakan kunci pengembangan koleksi. Maka pengadaan koleksi harus bertitik tolak dari kebutuhan pemakai. Kajian kebutuhan pemakai harus senantiasa dilakukan. Pengadaan koleksi perpustakaan tidak hanya pembelian buku, tetapi lebih kepada pengadaan informasi.
Kerja sama yang baik antara staf pengajar dengan pustakawan adalah suatu hal yang sangat menentukan dalam pemilihan koleksi yang mencakup yaitu referensi, kurikulum, dan penelitian.42
42
A Ridwan Siregar, Pokok Pikiran Tentang Pengembangan Perpustakaan, Medan: USU, 1991, hlm. 4.
Kesulitan dalam pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna merupakan suatu masalah yang dihadapi. Hal ini terjadi karena adanya kurang komunikasi antara staf pengajar dengan pustakawan. Oleh karena itu, perlu adanya komunikasi yang efektif dan efisien dan pentingnya pertukaran informasi antara kedua belah pihak secara terus menerus.
(50)
Pendayagunaan koleksi sangat diperlukan karena kegiatan ini merupakan upaya perpustakaan dalam merumuskan berbagai kebijakan.43
3.1.1 Pengadaan
Kegiatan pengembangan koleksi terdiri dari pengadaan, pengkatalokan, dan perawatan.
Koleksi perpustakaan USU gunanya untuk mahasiswa dari tingkat persiapan sampai kepada mahasiswa yang sedang menghadapi ujian sarjana, para staf pegajar dan para peneliti. Karena koleksi perpustakaan USU harus mencakup di luar bidang lingkupnya agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Pengadaaan atau akuisisi koleksi bahan pustaka merupakan awal proses dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi. Tugas pengadaan koleksi pada perpustakaan sangat penting dalam usaha memenuhi kebutuhan pemakai jasa perpustakaan. Pengadaan bahan pustaka Perpustakaan USU dilakukan berbagai cara:
1. Pembelian
Petugas perpustakaan dapat membeli buku-buku dari toko buku ataupun penerbit buku sesuai dengan aturan tertentu. Pembelian dilakukan tidak langsung memesan atau membeli buku-buku pada penerbit-penerbit atau toko-toko buku yang ada. Pelaksananya ditangani bagian Pengolahan Universitas Sumatera Utara, sedangkan buku-buku untuk pembelian tersebut diperoleh dari APBN melalui anggaran pembangunan pada setiap tahunya. Pihak Perpustakaan USU menyiapkan daftar buku-buku yang akan dibeli. Maka Direktur Perpustakaan USU mengadakan kerjasama dengan pimpinan fakultas yang ada di lingkungan USU. Masing-masing
43
(51)
fakultas menyiapkan daftar buku-buku yag diperlukan. Setelah daftar terkumpul maka daftar diserahkan kepada Rektor USU dalam rangkap lima:
a. Satu rangkap untuk Rektor USU b. Dua rangkap untuk P3T USU c. Satu rangkap untuk BPSP4 USU d. Satu rangkap untuk pertinggal.
Kemudian BPSP4 atas nama Rektor mengusulkan ke Direktorat Jenderal perguruan tinggi agar diteruskan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk dicantumkan dalam Daftar Isian Proyek (DIP) tahun berikutnya.
2. Hadiah/sumbangan
Bahan pustaka berupa bahan sebahagian yang diperoleh Perpustakaan USU dari Pemerintah Daerah Tingkat I melalui dana APBD tingkat I Sumatera Utara (hadiah atas permintaan) sedangkan sebahagian lain (hadiah bukan atas permintaan) diperoleh dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, British Council, The Asia Foundation, Lion Cluv, United Tractor, dan lain. Perpustakaan juga menerima hadiah dari orang atau lembaga yang memberikan.
Hadiah ini ada dua macam yaitu
Hadiah atas permintaan yaitu petugas yang menghubungi pihak yang dirasakan dapat memberikan hadiah buku guna melengkapi koleksi yang telah ada.
Hadiah yang diberikan secara sukarela bukan atas permintaan. Biasanya hadiah ini datang dari badan-badan pemerintah, dari perusahaan-perusahaan dan lain-lain.
(52)
Cara ini dilakukan dengan : Pemesanan Langsung
3. Penerbitan sendiri
Adapun yang terakhir ditempuh oleh Perpustakan USU dalam mengembangkan koleksinya ialah dengan mengumpulkan tulisan-tulisan dan hasil penelitian dosen, juga paper dan skripsi mahasiswa.
Selama tahun 1994 pertambahan koleksi adalah sebanyak 18.772 eksemplar yang terdiri dari 7.183 judul.44
Jenis bahan pustaka
TABEL KOLEKSI PERPUSTAKAAN PUSAT USU
Sumbangan Pembelian Jumlah
Judul Eks Judul Eks Judul Eks
1.Buku 2. Jurnal 3. Deposit 1.640 539 3.058 5.313 2.011 3.312 1.754 123 - 7.059 1.139 - 3.394 662 3.058 12.372 12.372 3.133
Jumlah 5.239 10.464 1.944 8.309 7.183 18.773
Sumber: Bagian pelayanan Perpustakaan USU 1994.
3.1.2 Pengkatalokan
Kegiatan pengkatalokan tidak saja untuk bahan pustaka baru (pembelian dan sumbangan) tetapi juga bahan-bahan lama yang sistem pengatalokannya tidak sesuai dengan sistem baru. Selama tahun 1994 jumlah bahan pustaka yang selesai dikatalog
44
(53)
sebanyak 24.060 eksemplar yang terdiri dari 13.108 judul. Pengakatalokan dilakukan dengan manual karena belum ada penggunaan Komputer. Penggunaan Komputer diadakan pada tahun 1992. Melalui sistem ini dihasilkan cantuman katalog dalam buku besar yang oleh mahasiswa dan dosen dapat diakses melalui Katalog Akses Umum Talian gunakan untuk mendapatkan bahan yang dicari.
Tabel Jumlah Bahan Yang Dikatalog
Jenis koleksi Judul Jumlah
Judul Eksemplar
1. Buku
2. Jurnal/Majalah 3. Deposit USU
9. 371 1.570 2.167
18.958 2.935 2.167
Jumlah 13.108 24.060
3.1.3 Perawatan/Pemeliharaan
Perawatan dan pemeliharaan koleksi sangat penting untuk menjaga koleksi tetap terjaga dari kerusakan yang lebih besar, termasuk juga memperpanjang umur koleksi sehingga dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang lama. Pewngawasan koleksi yang dilakukan dititik beratkan pada upaya menjaga agar koleksi tidak hilang. Usaha ini dilkakukan dengan mengawasi pengunjung perpustakaan. Membuat petugas pada bagian depan menuju ruang koleksi. Hal ini dapat mengurangi rusak atau hilangnya koleksi bahan pustaka.
(54)
Perawatan bahan pustaka yang rusak dilakukan melalui dua cara. Bahan pustaka yang rusak ringan diperbaiki melalui perawatan ringan, sedangkan yang tergolong rusak berat, dijilidkan kembali. Jumlah yang mendapat perawatan selama tahun 1989 adalah sebanyak 10.548 eksemplar.
Tabel Jumlah Bahan Yang Dirawat
Jumlah Perawatan Jumlah eksemplar
1. Perbaikan ringan 2. Penjilidan
10.481 67
Jumlah 10.548
Laporan Bidang Layanan Perpustakaan USU
3.2 Tujuan Pengembangan Koleksi Perpustakaan USU
Tujuan pengembangan koleksi Perpustakaan USU disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pengguna agar perpustakaan dapat bekerja secara maksimal. Pengembangan koleksi Perpustakaan USU bertujuan;
1) Menambah jumlah buku
2) Meningkatkan jenis bahan bacaan
3) Meningkatkan mutunya sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna.45
Untuk melaksanakan tugas ini Perpustakaan USU menjalin kerja sama dengan berbagai pihak/staf pegawai untuk mengetahui kebutuhan akan koleksi perpustakaan. adalah:
45
Beta Ria Febriany, Perbandingan Pengembangan Koleksi Pada Masa Sebelum krisis
Moneter, masa Krisis Moneter, Proses Pemulihan dan Sesudah Krisi Moneter pada BAPERSDA,Medan: USU, 2007.hlm. 10.
(55)
1. Membantu menetapkan metode untuk menilai bahan sebelum di beli.
2. Membantu memilih cara terbaik unttuk pengadaan misalnya langsung kepada penerbit.
3. Membantu menghadapi masalah dengan menjelaskan bahan macam apa yang akan dibeli dan menunjukkan bahwa kebijakan tersebut didukung oleh para lembaga yang bersangkutan.
4. Membantu perencanaan anggaran jangka panjang dengan menetapkan perioritas dan garis besar sasaran pengembangan.
5. Membantu identifikasi bahan pustaka yang perlu dipindahkan ke gudang atau dikeluarkan dari koleksi.46
3.3 Pemilihan Koleksi
Pengembangan perpustakaan merupakan suatu rangkaian kegiatan dengan pembinaan. Pengembangan perpustakaan merupakan upaya untuk meningkatkan segala sesuatu yang sudah dicapai.
Pemilihan bahan pustaka merupakan kegiatan awal dari pembinaan koleksi. Pembinaan koleksi harus direncanakan sebaik-baiknya agar layanan dapat diberikan oleh perpustakaan supaya dapat memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan. Dalam melakukan pemilihan Perpustakaan USU mempunyai kebijakan tertulis.47
3 Bahan yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan pengguna yang terdiri dari mahasiswa, dosen, peneliti, pegawai dan administrasi.
Penyusunan Kebijakan berdasarkan pada prinsip-prinsip:
1. Pemilihan dilakukan dengan cermat oleh pihak yang berwenang memilih berdasarkan skala prioritas.
2. Pengadaan koleksi disesuaikan dengan program pendidikan yang dimiliki oleh USU.
46
Ibid., hlm. 22
47
Wawancara dengan Murniati, Ketua Tim Rujukan Layanan dan Bantuan Pengguna di Perpustakaan USU, 11 Oktober 2010.
(56)
4. Koleksi lengkap, bukan hanya buku ajar wajib, tetapi juga meliputi bahan-bahan yang berkaitan dengan program pendidikan dan penelitian.
5. Bahan yang diadakan diusahaan bersifat mutakhir sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
3.4 Pelayanan Perpustakaan USU
Kegiatan Pelayanan perpustakaan meliputi antara lain Layanan Sirkulasi, Referensi dan Informasi, Kelompok bidang ilmu, Koleksi Simpan Singkat, Deposit USU.
3.4.1 Layanan Teknis
Layanan teknis yang terdapat pada Perpustakaan USU terdiri dari :
1. Pembinaan atau pengembangan koleksi. Pemilihan koleksi dilakukan oleh bagian pengolahan/pengadaan. Pemesanan dan pembelian. Inventarisasi koleksi perpustakaan
2. Pengolahan Katalogisasi. Klasifikasi yang digunakan berpedoman pada Perpustakaan Nasional. Perawatan/pemeliharaan
3.4.2 Layanan Pengguna
3.4.2.1 Pelayanan Sirkulasi
Kegiatan pelayanan sirkulasi ialah kegiatan melayankan koleksi perpustakaan kepada pemakai dengan berbagai macam kegiatan meliputi:
a. Membuat peraturan mengenai pemakaian/peminjaman koleksi b. Membuat pengumuman tentang pendaftaran anggota perpustakaan. c. Melakukan pendaftaran peminat yang akan menjadi anggota perpustakaan
(57)
d. Memproses kartu-kartu keanggotaan perpustakaan e. Melayani peminjaman koleksi sirkulasi
f. Menyimpan dengan teratur dan sistematis semua kartu yang belum mengambil pinjamannya.
g. Menarik denda terhadap para anggota perpustakaan yang belum mengembalikan pinjamannya sesuai dengan peraturan yang berlaku
h. Mencatat dengan tertib dan teratur semua pamasukan uang pendaftaran anggota perpustakaan maupun denda keterlambatan pengembalian koleksi bahan pustaka kemudian menyetorkannya kepada pejabat/petugas yang berwenang.
i. Melayani permintaan surat bebas pinjam pustaka kepada para anggota perpustakaan yang memerlukan untuk keperluan wisuda
j. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka melaksanakan kegiatan pelayanan sirkulasi.48
Pelayanan sirkulasi merupakan suatu kegiatan pelayanan pencatatan dalam pemanfaatan dan penggunaan koleksi bahan pustaka dengan tepat guna dan tepat waktu, untuk kepentingan pemakai. Perpustakaan USU harus bersedia menjawab berbagai jenis pertanyaan dari program yang telah digariskan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tugas yang dikerjakan oleh pelayanan sirkulasi adalah melayani pengunjung dalam sirkulasi koleksi yaitu urusan peminjaman dan pemulangan koleksi. Pekerjaan lain adalah pembuatan kartu buku dan penagihan uang denda bagi anggota yang terlambat memulangkan buku yang dipinjamnya.
3.4.2.2Pelayanan Referensi
Kegiatan pelayanan referensi ialah kegiatan melayankan koleksi perpustakaan yaitu koleksi yang tidak boleh dibawa pulang oleh anggota perpustakaan dengan berbagai macam kegiatan.
48
P Sumarji, Perpustakaan Organisasi dan Tatakerjanya, Yogyakarta: KANISIUS, 1993, hlm. 27.
(58)
a. Melayani para anggota perpustakaan yang memerlukan koleksi bahan pustaka bila diperlukan dengan berbagai keterangan.
b. Melayani permintaan foto copi yang diajukan oleh para anggota perpustakaan sehubungan dengan pemakaian koleksi referensi karena tidak boleh dibawa pulang.
c. Melayani permintaan penelusuran informasi yang diajukan oleh para anggota perpustakaan dengan syarat-syarat tertentu.
d. Melakukan penyimpanan dan pengaturan kembali koleksi bahan pustaka yang telah dibaca oleh para anggota perpustakaan
e. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pelayanan referensi.
Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah mempelajari sejauh mana kedudukan dan peranan perpustakaan dalam perguruan tinggi. Pelayanan referensi harus dapat mengikuti perkembangan ini bila memenuhi fungsinya. Pelayanan referensi adalah suatu kegiatan pelayanan untuk membantu pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi serta memberi bimbingan untuk menemukan koleksi yang dibutuhkan. Perpustakaan memiliki sumber-sumber dasar atau basik referensi lazimnya disebut sebagai koleksi buku-buku referensi yang dipakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan referens yang bersifat umum.
Adapun sumber referensi yang dimaksud adalah ensiklopedia, kamus, buku tahunan, buku petunjuk, buku pegangan dan buku pedoman, bibliografi, indeks, abstrak, sumber-sumber biografi, sumber ilmu bumi. Penerbitan-penerbitan
(59)
pemerintah, terbitan berkala dan bahan kamus lainya juga ada yang sering dipakai oleh petugas referensi untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Di luar koleksi referensi berupa buku-buku referensi, perpustakaan juga menyediakan koleksi referensi yang lain berupa bahan-bahan khusus yaitu kliping surat kabar, majalah dan lain. Yang perlu ditekankan dalam membina dan mengembangkan koleksi referensi adalah senantiasa harus dijaga agar koleksi referensi yang terdiri dari buku-buku referens yang baik dan terjamin akan mutunya.
Untuk itu, dalam memilih dan menilai buku-buku referens hendaknya diperhatikan faktor-faktor otoritas buku, ruang lingkup, isi buku, bentuk fisik, susunan dan sebagainya.
3.4.2.3 Pelayanan Administrasi
Kegiatan pelayanan administrasi adalah kegiatan-kegiatan menunjang kepada semua kegiatan yang dilakukan di dalam perpustakaan, dengan berbagai macam cara meliputi:
a. Melakukan kegiatan melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan dengan pelayanan permintaaan barang-barang perlengkapan perpustakaan.
b. Melakukan kegiatan melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan dengan urusan keuangan
c. Melakukan kegiatan melaksanakan pekerjaaan yang bersangkutan dengan urusan ketenagaan
(60)
e. Kegiatan melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan dengan urusan ketatausahaan perpustakaan
f. Melakukan kegiatan melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan dengan pelayanan umum
g. Melakukan kegiatan melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan dengan
pembuatan laporan tertulis secara menyeluruh mengenai perpustakaan.
Pelayanan administrasi merupakan unit pelaksana teknis perpustakaan perguruan tinggi, bidang ini menyangkut pembuatan surat keluar dan dalam, pengarsipan, urusan keuangan, kepegawaian, kerumahtanggaan dan menghubungi instansi lain dalam meningkatkan pengetahuan. Pelayanan administrasi juga merupakan kegiatan membantu Kepala perpustakaan dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan perpustakaan Perguruan Tinggi, sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.
3.5 STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN USU
Struktur organisasi merupakan gambaran umum tentang tata hubungan tugas atau kerjasama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Dengan adanya struktur organisasi ini, maka setiap tugas-tugas dan tanggung jawab dapat dikerjakan dan diselesaikan oleh masing-masing individu yang ada dalam organisasi tersebut sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Perpustakaan merupakan salah satu unsur penunjang bagi kegiatan akademik di
(1)
diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan. Adapun saran-saran yang diberikan penulis untuk perbaikan ke depan tentang Perpustakaan Universitas Sumatera Utara antara lain
1) Perlunya penambahan literatur sesuai dengan kebutuhan Civitas Akademika Universitas Sumatera Utara.
2) Pentingnya menyimpan hasil karya dosen, staf pegawai dan mahasiswa untuk dipelajari masa kini dan akan dantang.
3) Membudayakan menulis bagi seluruh akdemika USU untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus koleksi Perpustakaan USU.
4) Pihak perpustakaan seharusnya mengumpulkan bahan pustaka menyangkut kebutuhan civitas akademika USU untuk memperlancar proses pendidikan yang sedang berjalan.
5) Pentingnya meningkatkan pelayanan kepada pengguna. Sikap ramah dan melayani pengunjung harus ditingkatkan.
6) Pentingnya kotak kritik dan saran dari pengunjung perpustakaan untuk meningkatkan perbaikan kinerja petugas perpustakaan ke arah yang lebih baik.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Atmarizona, Peranan Pelayanan Referensi Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi (Studi Kasus Perpustakaan Fakultas Hukum USU), Medan, Fakultas Sastra, 1986.
Bafadal, Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
Basuki, Sulistyo, Perpustakaan dan Informasi Dalam Konteks Budaya, Depok: UI, 2006.
______________ Periodisasi Perpustakaan Indonesia, Bandung: Rosdakarya Offset, 1994.
Blasius, Sudarsono, Analogi Kepustakawanan Indonesia, Jakarta: Ikatan Pustakawan Indonesia, 2006.
Djadjuliyanto, dkk, Himpunan Lengkap 1951-1990, Peraturan Perundang-Undangan tentang Perpustakaan dan Pembukuan di Indonesia, Jakarta: BP Muara Agung, 1990.
Ginting, Kontak, Visi Dan Misi Perpustakaan Dalam Mencerdaskan Bangsa, Medan: Kampus USU, 2001.
Gottschalk, Louis, Nugroho Notosusanto (pnjh), Mengerti Sejarah, Jakarta: Penerbit UI Press, 1985.
Harahap, Hamidy Basyral, dkk, Kiprah Pustakawan Sepermpat Abad Ikatan Pustakawan Indonesia (1973-1998), Jakarta: Infomedika, 1998.
Harumiaty, Nurma, dkk, 50 Tahun Perpustakaan Unair (1955-2005), Surabaya: Airlangga University Press, 2005.
Hasugian, Jonner, Dasar-dasar Perpustakaan dan Informasi, Medan: Penerbit USU Press, 2009.
Hermawan, Rachman,dkk, Etika Kepustakawan, Jakarta: Sagung Seto, 2006.
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah,Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka, 2005.
Martono, Boedi, Arsip Korespondensi, Penciptaan dan Penyimpanan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,1997.
(3)
Noerhayati, Pengelolaan Perpustakaan, Alumni : Bandung,1988
Nurhadi, Muljani, Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia, Yogyakarta: Andi Offset, 1983.
Panjaitan, Muttakim, Suatu Studi Tentang Keadaan Koleksi Dan Pelayanan Pada Perpustakaan Teknik USU, Medan: Fakultas Sastra, 1985.
Paembonan, Taya, dkk, Perbukuan Nasional Kini dan Tantangannya Masa Mendatang, Jakarta: Balai Pustaka, 1994.
Rasyid, Muhammad, Peranan Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan Fakultas Hukum USU( Studi kasus tentang Pelayanan Tertutup bagi Kelancaran studi Mahasiswa fakultas hukum USU), Medan: Fakultas Sastra, 1986.
Ria, Beta Febriany, Perbandingan Pengembangan Koleksi Pada Masa Sebelum krisis Moneter, masa Krisis Monete, Proses Pemulihan dan Sesudah Krisi Moneter pada BAPERSDA,Medan: USU, 2007.
Ricklefts, Darmono Hardjowidjono (pnjh), Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993.
Rimbarawa, Kosam,dkk, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, Jakarta: Sagung Seto, 2006.
Rossi, Dindiny, Faktor Penghambat Pustakawan BAPERSDA dalam Memperoleh Angka Kredit, Medan: USU, 2005.
Sembiring, Basmi, Suatu Tinjauan Terhadap Klasifikasi dan Katalogisasi Koleksi
Perpustakaan USU
,
Medan: USU PRESS, 1985.Sembiring, Suliman Hakim, Penggunaan dan Penilaian Mahasiswa Terhadap Perpustakaan Fakultas Kedokteran USU, Medan: Perpustakaan Kedokteran USU, 1986.
Siregar, Ridwan, Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa, Medan: Penerbit USU Press, 2004.
Sumardji, Perpustakaan : Organisasi dan Tatakerjanya, Yogyakarta : Kanisius,1988. ________ Pelayanan Referensi di Perpustakaan, Yogyakarta: Kanisius, 1992.
Suraningsih, Anik, Hubungan Tingkat Pendidikan Pustakwan dengan Kinerja Pustakawan, Medan:USU,2007.
(4)
Sutarno, NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Sagung Seto, 2006. __________, Manajemen Perpustakaan, Jakarta: Sagung Seto, 2006.
Syahrial, Rusina, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, Jakarta: Jambatan, 2000. Trimo, Soejono, Dari Dokumentasi ke Sistem informasi Manajemen, Bandung: CV.
Karya Remaja, 1987.
Wiji, Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2007.
Yusup M, Pawit, Pedoman Praktis Mencari Informasi, Bandung : Rosdakarya, 1995. ____________, Ilmu Informasi,Komunikasi dan Kepustakaan, Jakarta: Bumi Aksara,
(5)
DAFTAR INFORMAN 1. Nama : Jonner Hasugian
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 51 Tahun
Jabatan : Wakil Kepala Perpustakaan USU 2. Nama : Nurdi Salmy
Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 55 Tahun
Jabatan : Kpala Bidang Pelayanan 3. Nama : Murniati
Jenis kelamin : Perempuan Umur : 41 Tahun
Jabatan : Tim Rujukan Layanan Bantuan Pengguna 4. Nama : Nurhani
Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 50 Tahun
Jabatan : Pelaksana Layanan 5. Nama : Lena Sembiring
Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 52 Tahun
Jabatan : Tim Koleksi Khusus 6. Nama : Bontor
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 20 Tahun
Jabatan : Mahasiswa FISIP 7. Nama : Martin
Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 20 Tahun
Jabatan : Mahasiswa Fakultas Hukum
8. Nama : Harry Purba Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 23 Tahun
(6)
9. Nama : Johendro Silalahi Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 20 Tahun Jabatan : Mahasiswa FISIP 10. Nama : Merisdawati Limbong
Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 23 Tahun
Jabatan : Mahasiswa Fakultas Sastra 11. Nama : Eunike
Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 19 Tahun
Jabatan : Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat 12. Nama : Theodora Sihite
Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 21 Tahun
Jabatan : Mahasiswa FISIP 13. Nama : Lamhot Simanjuntak
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 20 Tahun
Jabatan : Mahasiswa Fakultas Teknik Elektronika 14. Nama : Nerly Sibarani
Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 21 Tahun
Jabatan : Mahasiswa Fakultas Ekonomi 15. Nama : Andreas Sitepu
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 22 Tahun
Jabatan : Mahasiswa Fakultas Sastra 16. Nama : Romanto Sinurat
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 21 Tahun