BAB II SEJARAH BERDIRINYA PERPUSTAKAAN USU
2.1. Latar Belakang Berdirinya Perpustakaan USU
Perpustakaan merupakan unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara
sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara kontiniu oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Oleh karena itu berdirinya Perpustakaan USU mencakup
lima unsur yaitu: 1.
Tempat mengumpulkan, menyimpan dan memilih koleksi bahan pustaka. Mengumpulkan berarti ada usaha dari perpustakaan untuk mengadakan
koleksi bahan pustaka tertentu. Hal ini dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat USU dalam bidang informasi. Koleksi bahan pustaka digunakan untuk
menunjukkan bahwa yang dikumpulkan, disimpan dan dipelihara dalam perpustakaan itu tidak hanya buku tetapi juga semua bahan yang memuat informasi yang
berhubungan dengan proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian terhaadap masyarakat. Bahan pustaka dapat berupa rekaman kaset atau piringan hitam, gambar-
gambar, film, maupun jenis publikasi lainya. 2.
Koleksi bahan pustaka diatur secara sistematis dengan cara tertentu. Sebuah perpustakaan yang baik harus memiliki sistem tertentu yang dipegang
untuk mengolah dan mengelola koleksi itu. Perpustakaan USU menggunakan sistem untuk mengolah dan menyajikan informasi kepada seluruh civitas akademika. Sebab
koleksi yang banyak dan tidak diatur akan menyulitkan dalam menemukan bahan
Universitas Sumatera Utara
informasi yang dicari. Sistem pengaturan bisa dipergunakan adalah sistem klasifikasi pengelompokan.
3. Digunakan secara terus-menerus oleh pemakainya
Koleksi yang ada di Perpustakaan USU dimaksudkan untuk digunakan bagi pemakainya. Perpustakaan USU menyediakan bahan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan pemakainya. Karena hal ini berpengaruh terhadap selera pemakai untuk berkunjung ke perpustakaan.
4. Sebagai sumber informasi.
Pendirian Perpustakaan USU dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna. Perpustakaan sebagai sumber informasi harus memberikan
pelayanan yang terbaik bagi pengguna. Untuk memperoleh informasi pengguna dapat memakai berbagai cara mulai membaca di perpustakaan, meminjam dan membawa
pulang bahan bacaan. 5.
Merupakan suatu unit kerja. Perpustakaan USU setelah berdiri memiliki unit kerja. Unit kerja akan
memperlancar jalanya kinerja perpustakaan. Sebagai unit kerja Perpustakaan USU memiliki tiga komponen yang mendukung pelaksanaan program perpustakaan yaitu
petugas, sarana dan biaya.
9
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula konsep perpustakaan. Dengan mengingat situasi perkembanganglobal membuka
pintu terhadap masuknya kemajuan. Oleh karena itu perpustakaan perlu
9
Nurhadi Muljani, Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia, Yogyakarta : Andi Offset, 1983. hlm. 6.
Universitas Sumatera Utara
menyesuaikan diri bukan hanya menangani koleksi sumber belajar dalam bentuk media audiovisual, dan kemungkinan masuknya fungsi-fungsi yang lain.
Perpustakaan menjadi pusat sumber belajar. Pusat sumber belajar adalah perpaduan antara fungsi perpustakaan dan pusat multi media untuk menunjang kegiatan belajar-
mengajar dalam suatu lembaga pendidikan.
10
Kehadiran Perpustakaan USU tidak hanya dirasakan sebagai tempat melestarikan pengetahuan tetapi juga untuk mengembangkan ilmu pengetahuan itu
sendiri. Oleh karena itu, dari berbagai unit fasilitas yang harus tersedia dalam rangka pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan di Perguruan Tinggi USU adalah
perpustakaan. Tugas pokok Perpustakaan USU adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka,
Lembaga perpustakaan menjadi solusi untuk menambah ilmu pengetahuan. Pusat belajar bersama tidak hanya bermanfaatr untuk membantu proses pendidikan
dan pembelajaran sekolah dan lembaga tetapi juga lembaga-lembaga lain sepanjang bersangkutan degna proses pendidikan dan pembelajaran maupun di masyarakat pada
umumnya. Tujuan utama pusat sumber belajar adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar melalui pengembangan instruksional.
Pengembangan instruksional adalah proses yang sistematis dan berkelanjutan yang membantu guru, dosen, instruktur merencanakan kegiatan belajar-mengajar pada
lembga pendidkan.
10
Kontak Ginting, Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar, Medan: USU PRESS, 2002, hlm. 9.
Universitas Sumatera Utara
menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.
Perpustakaan USU adalah salah satu unsur penunjang bagi kegiatan akademik di lingkungan USU yang berbentuk Unit Pelaksana Teknis UPT.
11
Seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan informasi secara luas maka USU membangun perpustakaan baru yang dikenal dengan perpustakaan pusat USU.
Gedung baru ini berlantai empat yang luasnya lebih kurang 6000 meter bujur Penyelenggaraan
perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu keharusan dan amat penting dalam pendidikan. Pendidikan Tinggi tidak mungkin dapat terselenggara dengan baik
jika para dosen dan para mahasiswa tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Perpustakaan menjadi
salahsatu sarana yang sangat penting dalam dunia pendidikan, terutama bagi perguruan tinggi.
Dimana dengan berdirinya perpustakaan ini telah banyak membantu para mahasiswa juga para dosen, serta para karyawan-karyawan yang ada di
perpustakaan. Perpustakaan USU pada awalnya berdiri di tiap-tiap fakultas yang ada di dalam lingkungan USU dalam bentuk wadah yang sederhana. Hal ni disebabkkan
karena beberapa fakultas sebagai cikal bakal USU yang berdiri sendiri, seperti fakultas Kedokteran, Perpustakaan Fakultas Hukum, perpustakaan fakultas teknik,
perpustakaan fakultas sastra, fakultas Ilmu social, perpustakan fakultas MIPA, Fakultas Pertanian dan perpustakaan kesehatan masyarakat yang berada di fakultas
masing-masing.
11
Laporan Tahunan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, 1994, hlm. 1.
Universitas Sumatera Utara
sangkar. Dgedung ini digunakan untuk ruangan kerja, ruangan referensruang stock, ruang majalah dan ruang ilmiah. Lantai satu menyediakan ruang baca. Untuk
melaksanakan tugas prepustakaan, maka karyawan perpustakaan fakultas di pindahkan atau diutasikan ke perpustakaan pusat USU. Awalnya perpustakaan pusat
usu memiliki karyawan berjumlah 54 orang.
12
Data terrsebut juga dikirmkan ke dikti untuk diteruskan ke unit koordinasi kegiatan perpustakaan untuk mendukung sistem jaringan perpustakaan PTN.
Pelayanan perpustakaan pada awal berdirinya masih mengalami kendala termasuk lambat. Hal ini disebabakan proses peminjaman dan peminjaman di
perpustakaan masih menggunakan sistem manual. Saat itu ibu Ramla Sari selaku pimpinan perpustakan menyarankan suatu penggunaan computer agar kegiatan kerja
di bagian sirkulasi berjalam cepat dan lancer. Dimana dengan penggunaan komputer perpustakaan dapat melacak siapa yang meminjamkan buku dan apakah seseorang
dapat memberikan suarat keternagan bebas pinjaman bila masih mempunyai buku. Sebab universitas mewajibkan universitas wajib untuk mengambil surat
keterangan bebas pinjam. Perpustakaan mulai mengadakan pengolahan manual ke computer agar pelayanan-pelayanan dapat dibutuhkan dapat dilaksanakan secara
terattur berkesinambungan. Pengalihan tersebut direncanakan secara bertahap mengingat besarnya jumlah reKcor yang harus dialihkan ke dalam media computer.
Untuk tahap pertama, perpustakaan telah memasukkan data disertasi, tersis dan laporan penelitian ke dalam computer CDSISIS sesuai dengan yang direncanakan
rekomendasikan oleh dikti.
12
Laporan Tahunan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, 1994, hlm.5.
Universitas Sumatera Utara
Perpustakaan memperhatikan kemudahan bagi pemakaian perpustakaan dan keadaan karyawan perpustakaan. Perpustakaan mulai mengadakan kerjasama dengan pihak
swasta, dimana layanan kerjasama ini dalam bentuk pengadaan fotocopy perpustakaan yang ditangani oleh pihak swasta di gedung perpustakaan. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada pemakai untuk membuat kopi bahan pustaka yang tidak bisa dibawa pulang, misalnya jurnal dan buletin.
Fasilitas ini juga dapat menghindarkan bahan pustaka dari kerusakan jika difotokopi diluar gedung perpustakaan. Perpustakaan memperhatikan keadaaan
karyawan baik itu dalam bentuk peningktan pengetahuan maupun peningkatan kesejahteraan karyawan perpustakaan, memeberikan kesempatan untuk mengikuti
kursus computer kepada dua staf untuk meningkatkan pengetahuan. Pada tahun ajaran baru 19921993 mulai Oktober 1992 perpustakaan mulai
mempergunakan sistem komputer dalam pembuatan kartu tanda anggota sebanyak 2900 buah.
13
Namun pada penanganan administrasi keanggotaan masih menggunakan dua sistem manual dan komputer. Dengan banyaknya pertambahan
buku yaitu buku-buku yang selesai diproses dan tersedianya rak-rak buku, maka perpustakaan harus melakukan reorganisasi tata letak dan tata ruang meliputi
pekerjaan perancangan, pemindahan buku, rak dan perabot lainya serta penyusunan kembali bahan pustaka. Disamping perubahan tata letak koleksi dilakukan
pembuatan ruangan baru untuk ruang kerja pelayanan antara lain:
13
Laporan Tahunan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, 1994, hlm. 5.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Visi dan Misi Perpustakaan USU
Perpustakan sebagai sebuah unit kerja, baik yang berdiri sendiri maupun yang tergabung kepada unit organisasi yang membawahinya, sebaiknya perlu menetapkan
visi dan misi, tugas dan fungsinya. Hal-hal tersebut merupakan pedoman, arah dan tuntutan untuk mencapai tujuan akhir. Oleh karena itu visi, misi, tugas dan fungsi
perpustakaan disesuaikan dengan kebijakan dan keinginan lembaga induknya. Visi adalah cara memandang tentang kondisi dan situasi di masa depan. Visi
juga dapat diartikan sebagai suatu mimpi tentang masa depan tetapi menjadi kenyataan. Visi perpustakaan perguruan tinggi tidak terlepas dari proses pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat. Perpustakaan perguruan tinggi dapat dikembangkan
sebagai perpustakaan penelitian. Misi merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi. Misi untuk setiap
perpustakaan berbeda sesuai dengan tugas yang dikerjakan. Perpustakaan merupakan suatu unit perangkat penunjang dalam kegiatan akademis yang berfungsi sebagai
sumber informasi dan menunjang akademis yang berfungsi sebagai sumber informasi dan menunjang akademis penelitian. Maka Perpustakaan USU harus dapat berfungsi:
Jantung dari semua program pendidikan fakultas, yaitu harus mampu membantu dan menjadi pusat dari semua perpustakaan.
Perpustakaan Pusat USU memiliki Visi dan Misi. Visi perpustakaan USU adalah menjadi perpustakaan pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia dalam
Universitas Sumatera Utara
pelayanan penggunanya.
14
1 Mendukung fungsi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat USU dengan mengidentifikasi, memilih, mengatalog, memproses dan menjadikan bahan pustaka yang
tersedia dengan memperhatikan faktor relevansi, kemutakhiran, keseimbangan dan pemeliharaan koleksi.
Misi dari perpustakaan USU adalah :menyediakan akses terhadap informasi dan layanan informasi secara tepat waktu, tepat guna dan efektif
untuk mendukung fungsi Tri Dharma USU melalui pengadaan dan penyediakan bahan pustaka baik cetak maupun elektronik dan membantu mahasiswa dan dosen
sehingga menjadi terampil dalam menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka. Untuk itu perpustakaan USU memiliki tujuan sesuai dengan
tugas, visi dan misi yang dimiliki perpustakaan. Tujuan Perpustakaan Pusat USU antara lain:
2 Menyediakan fasilitas yang memudahkan penggunaan koleksi dan
pelayanan perpustakaan 3
Mengupayakan perencanaan keuangan yang efektif untuk pengembangan perpustakaan
4 Merencanakan, mempromosikan, mengimplementasikan dan
mengevaluasi kegiatan. Perpustakaan dalam kerangka proses penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat di lingkungan USU.
14
Panduan Tentang Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, Medan: USU Press, 2004, hlm. 1.
Universitas Sumatera Utara
5 Mengupayakan agar pelayanan perpustakaan disediakan secara efektif
dan efisien dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikaasi.
6 Mengupayakan manajemen dan struktur organisasi yang tepat untuk
mencapai tujuan dan sasaran perpustakaan. 7
Menciptakan suatu lingkungan, peluang, kondisi yang tepat untuk memungkinkan staf dapat mencapai kerja yang baik dan meningkatkan
karier.
15
8 Menyediakan suatu lingkungann fisik tepat untuk memenuhi
kebutuhan koleksi pengguna dan staf yang berbeda. 9
Menciptakan dan memelihara komunikaasi dua arah yang efektif baik di dalam maupun diluar perpustakaan.
10 Mengevaluasi perkembangan proses rencana strategis perpustakaan.
16
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara sebagai Perpustakaan Akademik telah dan terus memainkan peran yang sangat penting dalam pencapaian Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, Perpustakaan Pusat USU sangat diperlukan untuk penelitian, pendidikan dan pengajaran dan pengabdian terhadap masyarakat.
15
Ibid., hlm 2
16
Pra Studi Kelayakan Peningkatan Prasarana dan Sarana Perpustakaan USU, Medan: USU,1997, hlm. 11.
Universitas Sumatera Utara
Perpustakaan Pusat USU mencakup 3 bagian: pertama pembentukan perpustakaan, pengelolahan dan pembinaan perpustakaan.
17
Sebuah perpustakaan yang dibangun oleh suatu lembaga didasarkan atas berbagai pertimbangan, alasan, dan kebutuhan yang berkaitan dengan tugas pokok
lembaga yang bersangkutan. Lembaga dapat mempunyai pengertian meliputi Instansi Pemerintah, Departemen, Badan, Kantor, Perusahaan Swasta, Sekolah, Perguruan
Tinggi dan Komunitas di dalam masyarakat. Di dalam pembentukan perpustakaan dibutuhkan sumber daya manusia. Sumber daya manusia tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pemimpin, Pustakawan, Pegawai Peklaksana Teknis, Pegawai Administrasi.
Pertama, Pembentukan Perpustakaan.
18
1 Pada lembaga tersebut memang harus dibentuk sebuah perpustakaan.
Alasan pentingnya pembentukan perpustakaan bagi suatu lembaga harus memiliki kategori sebagai berikut:
2 Organisasi tersebut telah disusun suatu rencana tentang pembentukan
perpustakaan bagi organisasi yang bersangkutan. 3
Adanya kebijakan dari pimpinan lembaga sebagai dasar untuk membentuk perpustakaan untuk memperlancar kegiatannya.
4 Untuk meningkatkan layanan publik.
5 Telah tersedia anggaran yang dibutuhkan.
17
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Sagung Seto, hlm. 77.
18
Ibid., hlm. 88.
Universitas Sumatera Utara
Sebuah perpustakaan yang akan dibentuk atau didirikan akan berwujud suatu lembaga atau badan yang merupakan unsur-unsur:
a. Surat Keputusan Organisasi b. Gedung dan ruangan
c. Koleksi bahan pustaka d. Pengadaan perlengkapan dan perabot
e. Pengadaan sistem atau metode f. Pengadaan mata anggaran
g. Pengangkatan kepala perpustakaan pustakawan, dan tenaga kerja lain. Pembentukan sebuah perpustakaan tidak terlepas dari ketujuh unsur diatas
sebagai wujud perpustakaan baru.
Kedua, Pengelolaan Perpustakaan
Setelah perpustakaan didirikan atau dibangun selanjutnya perpustakaan itu akan beroperasi melaksanakan tugas dan fungsinya. Pameran utama pelaksanaan
tugas dan fungsi perpustakaan adalah pimpinan. Pemimpin perpustakaan ini yang mengelola seluruh kegiatan yang berlangsung di perpustakaan. Tugas mengelola
perpustakaan adalah yang berhubungan dengan hal-hal teknis operasional sebuah perpustakaan yang dimulai dari proses perencanaan atas seluruh kegiatan, termasuk
peralatan, waktu, sumber daya manusia, biaya dan sebagainya. Bagi suatu perguruan tinggi perpustakaan merupakan sarana yang penting
pada setiap program pendidikan dan pengajaran maupun penelitian serta pengabdian terhadap masyarakat. Tanpa mempunyai perpustakaan mustahil perguruan tinggi
Universitas Sumatera Utara
dapat menjalankan misinya. Oleh karena itu, koleksinya harus sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Ketiga, Pembinaan Perpustakaan.
Pembinaan adalah suatu usaha atau tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Pembinaan
perpustakaan merupakan kelanjutan setelah pembentukan atau pendirian perpustakan. Pembinaan perpustakaan bermaksud agar perpustkaaan mampu menampung
perkembangan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecenderungan kebutuhan pemakai. Pembinaan perpustakaan mencakup koleksi bahan pustaka,
sumber daya manusia, gedung, sarana dan prasarana, anggaran, dan layanan perpustakaan. Pembinaan perpustakaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus agar segala sesuatunya berjalan pada jalur yang benar sehingga dapat mengikuti perkembangan yang terjadi disekitarnya. Pembinaan perpustakaan
mencakup: gedung, sarana dan prasarana, ketenagaan, koleksi, layanan, anggaran, penelitian dan pengembangan. Pembinaan perpustakaan dilakukan sesuai dengan
situasi dan kondisi serta kebutuhan yang dihadapi. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang berada dalam suatu
Perguruan Tinggi dan merupakan unit yang menunjang Perguruan Tinggi yang bersangkutan dalam mencapai tujuannya. Perpustakaan Perguruan Tinggi didirikan
untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai denganTri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian
terhadap masyarakat. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah untuk menyusun
Universitas Sumatera Utara
kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah dan merawat bahan pustaka serta mendayagunakannya baik bagi civitas akademika maupun
masyarakat kampus.
19
Pendirian Perpustakaan Pusat USU sesuai dengan Instruksi Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 9 Tahun 1962 Tentang Perpustakaan
. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi dapat dirinci:
1. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan bahan- bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran.
2. Menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya.
3. Mengikuti perkembangan mengenai program penelitian yang diselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan
bahan lain yang diperlukan peneliti. 4. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang diperlukan baru
baik berupa tercetak maupun tidak tercetak. 5. Menyediakan fasilitas yang memungkinkan pengguna mengakses perpustakaan
lain maupun pangkalan-pangkalan data melalui jaringan lokal internet maupun global dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi yang diperlukan.
Perpustakaan perguruan tinggi bertujuan mendukung lembaga induknya dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mengembangkan berbagai
bidang studi, berupa segala kebutuhan informasi dengan cepat, baik untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
19
Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi,Op.cit., hlm. 5.
Universitas Sumatera Utara
Pusat pada Universitas Negeri.
20
Perpustakaaan ini diresmikan pemakaiannya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 1 Juli 1970 dan sebagai Direkturnya ditunjuk Bapak Prof.
Adham Nasution seorang Sarjana Sosiologi Politik yang mempuyai pendidikan tambahan tentang buku di Amerika dan bukan seorang pustakawan. Dalam
menjalankan visi dan misi perpustakaan, Adham Nasution di bantu oleh beberapa tenaga berpengalaman. Kemudian atas bantuan Konsulat Amerika di Medan bekerja
sama dengan United Stated Information Srvice USIS, beberapa orang tenaga perpustakaan dilatih untuk mengelola buku yang ada di perpustakaan pusat USU
selama 4 bulan. Pada pelita pertama tahun anggaran 19691970,
Universitas Sumatera Utara mendapat jatah dari pemerintah pusat melalui biaya APBN untuk membangun sebuah perpustakaan. Gedung Perpustakaan Pusat USU
yang pertama terletak di Fakultas Sastra terletak di ruang Tata Usaha Sastra.
21
Pada tahun 1974 direktur perpustakaan USU diganti oleh Rustam Effendi,M.A, adalah seorang yang mendapat pendidikan perpustakaan di Amerika.
Tidak lama kemudian jabatan direktur perpustakaan dijabat kembali oleh Adham Nasution karena Rustam Effendi mendapat tugas belajar ke Amerika. Jumlah bahan
pustaka pada waktu peresmian Perpustakaan Pusat USU sebanyak 3.360 Eksemplar yang merupakan sumbangan dari The Asia Foundation, kemudian atas bantuan
Konsulat Amerika di Medan bekerja sama dengan USIS Medan. Seiring berjalannya waktu, koleksi perpustakaan USU semakin bertambah, baik melalui pembelian
20
Dahlia Sembiring, Pemanfaatan Koleksi perpustakaan Pusat USU guna peningkatan Mutu Ilmiah, Medan: Fakultas Sastra, 1984, hlm. 8.
21
Ibid.,
Universitas Sumatera Utara
maupun hadiah. Pada tahun 1977 koleksi Perpustakaan Pusat USU berjumlah 11.000 eksemplar, sehingga diadakan penambahan gedung yang berdampingan dengan
gedung induk.
22
Perkembangan koleksi perpustakaan membutuhkan ruangan yang lebih luas. Dengan menggunakan dana APBN Sumatera utara 19771978 dibangunlah Gedung
baru perpustakaan berlantai dua yang juga terletak di lokasi Fakultas sastra. Luas gedung ini 1050 Meter persegi. Walaupun semua Fakultas pindah ke Padang Bulan
dan Perpustakaan Pusat telah berdiri, Perpustakaan-Perpustakaan Fakultas masih Karena gedung perpustakaan tidak terencana, maka sesuai dengan
pertimbangan perlu adanya gedung perpustakaan yang baru. Oleh sebab itu, pada tahun 1977 atas bantuan Gubernur Sumatera Utara
Marah Halim dibangunlah gedung baru perpustakaan USU. Anggaran pembangunan gedung tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN sebesar
Rp.3.000.000. gedung perpustakan bertingkat dua yang pembangunannya dikerjakan oleh PT.Sederhana Lestari Medan. Pemakaian gedung tersebut baru dilaksanakan
pada awal tahun 1979 dan bangunan lama atas kebijakan Rektor diserahkan pamakainya kepada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Pada tahun 1980
USU membuka fakultas baru ilmu sosial dimana pimpinan diserahkan kepada Adham Nasution. Akibatnya jabatan Direktur perpustakaan harus dilepaskan. Sejak tahun
1981 Direktur perpustakaan Pusat USU diserahkan pimpinanya kepada Ibu Ramla Sari dari perpustakaan Fakultas Hukum USU dimana Ramla Sari juga alumni
Fakultas Sastra Jurusan Ilmu perpustakaan.
22
Wawancara dengan Nurdi Salmy sebagai Kepala Bidang di Perpustakaan USU, 27 Agustus 2010.
Universitas Sumatera Utara
tetap berada di Fakultas masing-masing. Pada waktu itu terdapat tujuh perpustakaan Fakultas yang merupakan unit-unit dari fakultas-fakutas dan bertanggung jawab
langsung kepada Dekan masing-masing. Ketujuh perpustakaan fakultas tersebut adalah Hukum, Kedokteran, MIPA, FKM, Pertanian, Ekonomi, dan Kedokteran
Gigi. Unit-unit tersebut masing-masing berdiri sendiri dan tidak ada hubungan organisasi antara Perpustakaan Pusat USU dengan perpustakaan-perpustakaan
Fakultas. Mengingat adanya penambahan buku yang semakin banyak, tentu menambah
ruang baca, maka pada tanggal 2 Nopember 1987 oleh Menteri Pendidikan Prof.Dr. Fuad Hasan, maka diresmikanlah gedung baru Perpustakaan pusat USU berlantai
empat yang terletak di tengah-tengah kampus dan mempunyai luas 6.090 Meter persegi. Perpustakaan Pusat menempati gedung baru ini sejak tanggal 1 Juli 1988.
Sebelum tahun 1988 Perputakaan USU masih disebut dengan nama Perpustakaan Pusat USU karena pada saat itu tiap-tiap fakultas mempunyai
perpustakaan fakultas masing-masing. Maka pengadaan koleksi langsung ditangani oleh masing-masing fakultas tanpa adanya koordinasi atau kerjasama antara
Perpustakaan Fakultas. Hal ini membuat adanya duplikasi koleksi koleksi yang judulnya sama dan jumlahnya sama.
Sasaran didirikannya Perpustakaan USU adalah masyarakat Perguruan Tinggi yang terdiri dari para staf pengajar dosen, mahasiswa, peneliti dan setiap orang
yang terlibat dalam kegiatan akademik civitas akademika. Penyelenggara perpustakaan USU adalah lembaga pendidikan tinggi USU.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Berdirinya Perpustakaan USU 2.3.1 Kebutuhan Civitas Akademika
Salah satu faktor pendorong berdirinya perpustakaan adalah adanya pengguna. Perpustakaan didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi
pengguna.
23
Perpustakaan perguruan tinggi didirikan untuk mendukung proses pembelajaran. Pengguna adalah orang atau badan yang akan menggunakan
perpustakan. Civitas Akademika adalah seluruh lapisan masyarakat yang ada di lingkungan perguruan tinggi, mahasiswa, staf pengajar dan karyawan perpustakaan
tentu membutuhkan keberadaan perpustakaan, memiliki hak, akses memperoleh layanan informasi secara cepat dan tepat dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
24
Perpustakaan USU didirikan karena adanya masyarakat yang memerlukan bahan bacaan dan informasi.
Pendirian perpustakaan USU tidak hanya menyimpan informasi tetapi menyajikannya untuk publik sebagai tugas yang diemban. Masyarakat yang sejak
awal ditargetkan untuk menjadi pelanggan, konsumen informasi dan pemakai terus diperbaiki agar tertarik, berminat dan terbiasa berkunjung ke perpustakaan. Salah
satu faktor pendukung didirikannya Perpustakaan USU adalah kebutuhan masyarakat.
25
23
Rachman Hermawan, Op.cit., hlm. 13.
24
Suryawan, Pengaruh Jabatan Fungsional Pustakawan terhadap Kinerja Pustakawan pada BAPERSDA, Medan : USU, 2009, hlm.155.
25
Rachman Hermawan, Op. cit., hlm.10.
Masyarakat yang dimaksud yaitu orang yang ada disekitar perguruan tinggi USU yang akan menggunakan perpustakaan. Seiring
perkembangan teknologi dan informasi tidak bisa dipungkiri civitas akademika sangat
Universitas Sumatera Utara
membutuhkan bahan informasi untuk mengetahui perkembangan zaman.
26
Kebijakan yang digariskan perpustakaan merupakan dasar pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi, sehingga keberadaan perpustakaan akan menjadi satu
kesatuan di dalam organisasi. Hal ini
merupakan salah satu bagian dari latar belakang berdirinya Perpustakaan USU. Perpustakaan USU juga dibutuhkan perguruan tinggi USU memenuhi program
perguruan tinggi.
2.3.2 Kebijakan Pemerintah
Perpustakaan sebagai sebuah lembaga menyangkut berbagai aspek dan komponen antara lain sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber finansial,
sumber informasi dan sumber daya lain yang diperlukan. Adapun pertimbangan yang paling mendasar adalah keputusan yang ditetapkan oleh pejabat atau orang-orang
yang berwewenang secara sah dan legal. Kebijakan biasanya berbentuk dasar hukum seperti undang-undang, keputusan pejabat, pedoman, peraturan perundang-undangan
dan rencana strategis serta arah untuk mencapai tujuan tertentu.
27
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan di bidang perpustakaan baik tingkat pusatnasional maupun tingkat daerah atau wilayah. Kebijakan pemerintah tersebut
Peran pemerintah di bidang perpustakaan sangat besar, dapat dikatakan bahwa perkembangan perpustakaan perguruan tinggi sangat
bergantung kepada pemerintah. Pembinaan dan pengembangan perpustakaan tidak dapat dilepaskan dari peran pemerintah.
26
Ibid., hlm. 15.
27
Sutarno NS, Op. cit., hlm. 11.
Universitas Sumatera Utara
tertuang dalam peraturan perundang-undangan, Keputusan Presiden Keppres, Peraturan Pemerintah PP, Peraturan Menteri Permen, Peraturan Daerah Perda
dan Keputusan pejabat lain.
28
a. Pertimbangan dan alasan tentang dibangunnya perpustakaan dan tindak lanjut.
Masing-masing tersebut merupakan dasar, regulasi, kebijakan, pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis yang secara
berjenjang menurut ruang lingkup wewenang dan tanggung jawabnya yaitu, dari yang paling tinggi sampai paling rendah.
Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan landasan hukum, petunjuk ataupun pegangan dalam pembentukan, pengelolaan dan pembinaan perpustakaan. Oleh
karena itu, baik secara langsung maupun tidak, kebijakan pemerintah di bidang perpustakaan merupakan salah satu peluang yang memberikan motivasi dan inovasi
dalam rangka dan upaya pengembangan perpustakaan perguruan tinggi. Kebijakan biasanya dikeluarkan oleh pihak yang memiliki otoritas dan
kewenangan untuk bagian hukum. Adakalanya kebijakan ini bersifat situasional dan untuk mengatasi atau menyelesaikan hal-hal yang bersifat mendesak. Contoh,
kebijakan dalam bidang perpustakaan perguruan tinggi, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 012201983 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sumatera Utara, Surat Keputusan Tentang Pembentukan Perpustakaan antara lain:
b. Tugas perpustakaan
c. Fungsi perpustakaan
28
Dindiny Rossy, Faktor Penghambat Pustakawan BAPERSDA Propinsi Sumatera Utara dalam Memperoleh Angka Kredit, Medan: USU, hlm. 147.
Universitas Sumatera Utara
d. Syarat Kepala Perpustakaan dan pejabat lainya
e. Tanggung jawab dan kewenangan
f. Struktur organisasi
g. Anggaran dan pembebanannya
h. Kewajiban membuat laporan.
29
Oleh karena itu, setiap peraturan perundang-undangan dan kebijakan merupakan salah satu sumber daya bagi perpustakaan. Semua peraturan dan
ketentuan tersebut bersifat regulator atau pengaturan agar semua aktivitas perpustakaan dapat berjalan lancar dan tidak terjadi perbenturan dan kesalahan
prosedur.
2.4 Komponen Perpustakaan 2.4.1 Sarana dan Prasarana
Keberhasilan perpustakaan dalam menjalankan tugasnya sangat tergantung dengan dipenuhinya beberapa syarat yang mencakup perkembangan koleksi, tenaga
pustakawan yang mampu, anggaran biaya yang sesuai dengan kebutuhan dan gedung serta peralatan kerja yang memadai. Gedung Perpustakaan Universitas Sumatera
Utara terletak di tengah-tengah kampus USU. Letak gedung Perpustakaan USU sangat strategis karena jaraknya tidak jauh dari fakultas yang ada di USU sehingga
memungkinkan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di lingkungan USU untuk berkunjung, belajar bahkan menjadi anggota. Setiap tahun pengunjung
29
Sutarno NS, Loc. cit., hlm. 216.
Universitas Sumatera Utara
perputakaan pusat USU rata-rata berjumlah 13.000 orang sedangkan pengunjung tetap anggota perpustakaan pada tahun 1988-1989 berjumlah 1767 orang.
30
1. Ruangan baca dengan ukuran 20 X 15 m
Gedung Perpustakaan USU terdiri atas dua lantai,
Lantai I
Terdiri dari lima ruangan yaitu:
2. Ruangan Direktur dan Kepala Tata Usaha dengan ukuran 5 X 5 m
3. Ruangan Tata Usaha dengan ukuran 4 X 4 m
4. Ruangan Shalat
5. WC
Lantai II
Terdiri atas lima ruanganyaitu: 1.
Ruangan Koleksi dengan ukuran 20 X 10 m 2.
Ruangan Referensi dengan ukuran 20 X 5 m 3.
Ruangan Processing pengolahan dengan ukuran 10 X 5 m 4.
Ruangan Sirkulasi dengan ukuran 4 X 5 m 5.
Ruangan khusus majalah dan surat kabar dengan ukuran 10 X 5 m Perpustakaan ini memiliki peralatan yang cukup memadai, walaupun masih
kurang lengkap apabila memakai patokan syarat-syarat perpustakan, rak-rak buku, meja, lemari dan kursi baca yang tersedia.
30
Laporan Tahunan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara 1994.
Universitas Sumatera Utara
Jam kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam melayani masyarakat yang dilayaninya. Sebagai tempat pusat belajar dan penyediaan sumber
informasi, jam buka suatu perpustakaan hendaknya dapat memuaskan para pemakai jasa perpustakaan. Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara, sebagai Unit
Pelakasana Teknis pada pagi hari mempunyai jam kerja yang sama dengan badan induknya. Tapi pada sore harinya perpustakaan USU jam buka yang kusus.
Untuk jelasnya jam buka Perpustakan USU sebagai berikut: Senin sd Kamis
: pukul 07.00-14.30.00 WIB Jumat
: pukul 07.00- 11.30 wib Sabtu
: pukul 07.30-13.00 WIB Pada sore hari
Senin sd Kamis : pukul 16.00-21.00 WIB.
Jumat : pukul 15.00-18.00 WIB
Hari Sabtu : tutup
31
Fasilitas yang disediakan pada sore hari hanya penyediaan ruang baca untuk belajar pada lantai I. Sedangkan kegiatan lainya seperti peminjaman, pengembalian
dan pelayanan lain ditiadakan.
32
Gedung atau ruangan Perpustakaan Pusat USU merupakan salah satu syarat mutlak dalam memberikan pelayanan pengguna. Karena perpustakaan harus memiliki
tempat khusus dan tidak digabungkan dengan unit-unit kerja yang lain di satu ruangan. Oleh karena itu, Perpustakaan Pusat USU menempati ruangan tersendiri,
31
Basmi Sembiring, Suatu Tinjauan Terhadap Klasifikasi dan Katalogisasi Koleksi Perpustakaan USU, Medan: USU PRESS, 1985, hlm. 6.
32
Dahlia Sihombing, Op.cit., hlm. 16.
Universitas Sumatera Utara
yang harus didesain dan ditata sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan yang diperlukan.
Gedung Perpustakaan USU berada di tengah-tengah kampus Universitas Sumatera Utara. Pada awal berdirinya gedung perpustakaan ini berlantai dua dengan
luas halaman yang cukup memadai. Setelah gedung baru perpustakaan USU berdiri nama perpustakaan Pusat tidak dipakai lagi. Nama perpustakaan pusat digunakan
karena perpustakaan dipusatkan di fakultas Sastra mengingat adanya beberapa fakultas yang memiliki perpustakaan sendiri. Pada masing-masing lantai memiliki
ruangan dengan luas ukuran yaitu:
Lantai I
Ruang baca dengan ukuran 4 X 4 m W.C masing-masing untuk pria dan wanita
Ruang Shalat
Lantai II
Ruangan Tata usaha dengan ukuran 20 X 10 m Ruangan Referensi dengan ukuran 10 X 5 m
Ruangan Sirkulasi dengan ukuran 4 X 5 m Ruangan Koleksi khusus dengan ukuran 10 X 5 m
Gedung perpustakaan ini memiliki jendela di sekeliling dengan agak terbuka ruangan sehingga udara bebas ke seluruh ruangan.
33
33
Wawancara dengan Nurdi Salmy sebagai Kepala Bagian Pelayanan di Perpustakaan USU, 26 Agustus 2010.
Sarana dan prasarana yang lengkap akan memudahkan dalam memberikan pelayanan dan suasana kerja yang
Universitas Sumatera Utara
memadai. Perpustakaan juga dituntut untuk memperhatikan dan mempertimbangkan semua aspek, baik konstruksi, bentuk, kekuatan, lokasi dan daya tampung koleksi dan
perlengkapan yang akan dipergunakan, lingkungan, keamanan, keindahan, kenyamanan, kemudahan akses bagi pengunjung atau pengguna perpustakaan.
Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua barang, perlengkapan dan perabot maupun inventaris yang harus disediakan perpustakaan. Sarana dan prasarana
terdiri dari perlengakapan, perabot, dan peralatan.
34
Pengadaan peralatan dan perabot harus memperhatikan model, tipe mutu, ukuran, jumlah, jenis, warna dan lainya yang
berhubungan dengan kegiatan perpustakaan. Dalam tahun 1988-1989, Perpustakaan USU memperoleh perabot dan peralatan yang dibiayai anggaran pembangunan DIP
P2T dengan perician:
34
Sutarno MS, Manajemen Perpustakaan, Jakarta: Sagung Seto, 2006, hlm.20.
Universitas Sumatera Utara
TABEL SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN USU
Jenis Peralatan Jumlah Buah
1. Rak buku
2. Gantungan Koran
3. Kursi
4. Meja
5. Lemari
6. Stabilisator
7. Pesawat Televisi
8. Tape Recorder
9. Amflifier
10. Microfon
11. Speaker
12. Antena Parabola
13. Ceiling Fan Kipas angin
dinding 14.
Jam dinding 15.
Mesin Tik 16.
Pesawat Telepon 17.
Racun Api 18.
Tangga Besi 19.
Komputer 624
8 1.158
1.151 23
15 12
12 3
3 7
1 9
27 24
8 4
10 15
Sumber: Laporan Tahunan Perpustakaan Pusat USU 1994
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Tenaga Kerja Perpustakaan Pusat USU
Dari kelima komponen perpustakaan USU masalah tenaga terampil sangat menentukan lajunya roda kegiatan perpustakaan. Tegasnya dapat dikatakan bahwa
tenaga pengelola yang kompeten dan kualitas adalah suatu hal yang mutlak. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam salah satu pidatonya pada upacara pembukaan
Kongres II Ikatan Pustakawan Indonesia di Denpasar 21 Juni 1980 mengatakan Seorang pustakawan harus berusaha generalis. Ia harus berusaha untuk mengetahui
semua bidang ilmu pengetahuan, paling sedikit secara garis besar, sehingga ia mampu melihat kekurangan-kekurangan buku yang diperlukan, mampu mengisi
perpustakaanya secara proporsional dipandang dari segi ilmu pengetahuan, mampu member petunjuk kepada peminat-peminatnya.
Tenaga kerja perpustakaan adalah semua orang yang berasal dan bekerja di perpustakaan, baik sebagai staf maupun pelaksana teknis operasional. Pembinaan
ketenagaan berkaitan dengan sumber daya manusia. Oleh karena itu, sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting. Perpustakaan Pusat USU harus
melakukan pengembangan terhadap sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pada tahun 1989 Jumlah seluruh tenaga kerja pada Perpustakaan Pusat USU sebanyak 68 orang termasuk 7 orang tenaga Satpam.
35
Dari jumlah tersebut 18 orang diantaranya masih berstatus tenaga harian honorer.
35
Laporan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara 1994, hal.14.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Anggaran Perpustakaan USU
Anggaran merupakan unsur kedua seteleh unsur manusia dalam pengembangan perpustakaan. Pada dasarnya semua perpustakaan memerlukan
tersedianya uang sebagai biaya penyelenggaraan dan pengembangan semua kegiatan perpustakaan.
36
Perpustakaan sebagai pusat informasi, dimana terdapat berbagai macam disiplin ilmu yang sangat dibutuhkan oleh pemakai perpustakaan. Perpustakaan
USU sebagai Perpustakaan Universitas tentu akan mendapat kunjungan dari pamakainya, mahasiswa sebagai pemakai aktif dari mulai tingkat persiapan sampai
tingkat sarjana dengan tingkat kebutuhan informasi yang berbeda pula sesuai dengan tingkat kebutuhan. Begitu juga staf pengajar dalam memberikan pengajaran tentu
sedikit banyaknya membutuhkan kloleksi buku-buku dalam membantu proses belajar Anggaran diperlukan untuk melakukan kegiatan termasuk menggaji
pegawai. Sebagian besar dana digunakan untuk pengadaan koleksi bahan pustaka. Sumber pembiayaan untuk mempertahankan apa yang sudah dimiliki perpustakaan
untuk bertahan apalagi untuk terus berkembang. Tanpa tersedianya anggaran biaya akan sangat sulit bagi perpustakaan untuk bertahan. Anggaran Perpustakaan Pusat
USU disediakan oleh lembaga USU sebagai penyelenggara. Dalam hal ini lembaga USU merupakan milik pemerintah. Oleh karena itu, anggaran perpustakaan USU
berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN.
2.4.4 Pengunjung Perpustakan USU
36
Sutarno NS, Op.cit., hlm. 165.
Universitas Sumatera Utara
mengajar.
37
Peneliti juga sangat membutuhkan bahan informasi yang dapat mendukung penelitian sehingga diperoleh hasil yang bermutu dari penelitian tersebut.
Kunjungan banyak dilakukan mahasiswa pada saat menjelang ujian semester. Hal ini dikarenakan mahasiswa banyak mendapat tugas akhir semester dari dossen pengasuh
mata kuliah.
38
1. Bahan Tercetak, seperti buku, majalah, surat kabar, tesis,
skripsi, selebaran, dan lain sebagainya yang dicetak berbasis kertas.
2.4.5 Koleksi Perpustakaan USU
Koleksi Perpustakaan USU sangat beraneka ragam. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan civitas akademika. Bahan pustaka yang tersedia di Perpustakaan
USU dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu:
2. Bahan terekam, seperti kaset.
Koleksi merupakan semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat pengguna informasi.
39
37
Wawancara dengan Nurdi Salmy Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan USU, di Perpustakaan USU, 27 Agustus 2010.
38
Wawancara dengan Eunike Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat di Perpustakaan USU, pada 26 Agustus 2010.
39
Rakhmat Natajumena, Op.cit., hlm.11.
Penyediaan koleksi perpustakaan Perguruan Tinggi bertujuan untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Oleh karena itu, koleksi perpustakaan USU tidak hanya disajikan bagi para mahasiswa, pengajar, dan peneliti, tetapi juga bagi masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara
memerlukannnya. Koleksi bukan dilihat dari jumlah eksemplarnya tetapi lebih kepada kualitas isi, jumlah judul, dan kemutakhirannya.
Perpustakaan perguruan tinggi berperan sebagai unit sarana kelengkapan pusat suatu perguruan tinggi yang bersifat akademis dalam menunjang Tri Dharma
perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi yang baik merupakan satuan yang kokoh dengan lembaga perguruan tingginya. Koleksinya sangat berguna bagi para
mahasiswa dari tingkat persiapan sampai kepada mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir yang menghadapi ujian-ujian, para staf pengajar dan peneliti. Oleh karena itu, koleksi
perpustakaan perguruan tinggi harus luas agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan.
Pada hakekatnya koleksi Perpustakaan perguruan tinggi hampir sama dengan koleksi perpustakaan khusus yaitu koleksinya sama-sama perlu dibina agar dapat
menunjang program, dimana perpustakaan itu bernaung. Tugas utama perpustakaan adalah menyebarkan informasi kepada pemakainya. Oleh karena itu, memberdayakan
koleksi yang dimiliki merupakan tugas yang harus dilakukan. Maka keberhasilan perpustakaan dalam melayani pemakainya, sangat tergantung kepada koleksi yang
dimiliki. Koleksi perpustakaan yang bersifat tradisional, seperti bahan tercetak, buku, majalah, surat kabar dan sebgainya.
40
40
Wawancara dengan Nurdi Salmy sebagai Kepala Bidang Pelayanan di Perpustakaan USU, 27 Agustus 2010.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KEGIATAN PERPUSTAKAAN USU