Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Dalam pendidikan Islam pembinaan akhlak merupakan faktor penting. Keutamaan akhlak dinilai sebagai sasaran puncak dalam pendidikan Islam. 7 Akan tetapi, dalam dunia pendidikan dewasa ini, banyak gejala yang menunjukkan rendahnya akhlak peserta didik. Hal itu nampak dari beberapa kasus, diantaranya perilaku seks bebas, tawuran antar pelajar dan mewabahnya obat-obatan terlarang ke dalam dunia remaja usia sekolah. Seperti kasus tawuran yang terjadi baru-baru ini, tawuran antar pelajar SMA 6 dengan SMA 70 pada tanggal 24 September 2012 yang merenggut nyawa Alawy Yusianto Putra 15 siswa SMA 6 Jakarta Selatan. Menurut data yang terdapat dalam harian Kompas, hanya dalam waktu setahun kurun 2011-2012 13 pelajar di Jabodetabek tewas mengenaskan gara-gara tawuran. 8 Masalah tersebut tentu bukan masalah sepele dan membutuhkan solusi cemerlang yang perlu ditempuh agar membawa individu kepada terjaminnya akhlak generasi penerus bangsa yang menjadi tumpuan dan harapan bangsa sehingga dapat tercipta ketentraman dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat. Mengingat pentingnya pendidikan akhlak untuk menciptakan kondisi lingkungan yang harmonis, maka diperlukan upaya yang intensif untuk menanamkan nilai-nilai tersebut. Pendidikan akhlak di sini berfungsi sebagai acuan bagi individu dalam menetapkan mana yang baik dan buruk, sehingga dapat menerapkan perilaku yang baik dan meninggalkan perilaku yang buruk Banyak hal yang dapat mempengaruhi remaja di antaranya yaitu media elektronik seperti televisi, internet, dan media cetak yaitu majalah, dan bahan bacaan lain, salah satunya adalah novel. Menyikapi fenomena ini, tampaklah bahwa buku-buku novel turut mempengaruhi remaja, karena novel merupakan ragam sastra yang saat ini sangat digemari oleh masyarakat, baik oleh pembaca maupun sastrawan. 9 6 Mahmud al-Mishri, Ensiklopedia Akhlak Muhammad SAW, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2009, Cet. I, h. 3 7 Jalaludin, Teologi Pendidikan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2002, Cet. II, h. 90 8 Laporan Data Tawuran Dalam Kurun Waktu Setahun, Kompas, edisi Rabu 26 September 2012 9 Jacob Sumardjo, Memahami Kesusastraan, Bandung: Alumni, 1984, h. 53 Novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. 10 Novel yang banyak beredar saat ini adalah novel yang bertemakan cinta dan pergaulan kehidupan remaja. Novel tersebut kebanyakan hanya menampilkan kemewahan, pergaulan bebas antara muda mudi dan kisah cinta tanpa didasarkan pesan moral yang baik. Namun tidak sedikit juga novel-novel islami yang memberikan pesan moral bagi pembaca agar terinspirasi pada tokoh yang berakhlak mulia dalam cerita novel tersebut. Novel-novel islami yang sedang digandrungi para remaja saat ini adalah novel-novel karya Habiburrahman el-Shirazy, salah satunya yaitu Bumi Cinta. Dalam novel tersebut Habiburrahman mengisahkan seorang pemuda Indonesia yang sedang menyelesaikan riset S2nya di Negeri Rusia. Melalui tokoh utama Ayyas dalam novel tersebut, Habiburrahman berusaha menyampaikan berbagai pesan moral islami akhlak kepada para pembaca khususnya remaja. Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana kandungan pesan moral akhlak dalam novel tersebut dan manfaatnya bagi para peserta didik, dalam skripsi ini penulis akan membahas hal tersebut dengan judul: Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Novel Bumi Cinta, Karya Habiburrahman El- Shirazy. Dengan novel best seller tersebut, penulis berharap pesan moral akhlak yang ada pada novel tersebut dapat ditangkap oleh para remaja sehingga dapat mempengaruhi pola pikir dan pola perilaku para remaja saat ini. Oleh karena itu, pemilihan novel Bumi Cinta sebagai objek kajian dalam skripsi ini dinilai layak dan relevan terhadap problematika pendidikan pada saat ini.

B. Pembatasan Masalah

Kajian sebuah novel memiliki cakupan yang sangat luas. Sebuah novel bisa dikaji dalam tataran nilai estetika, konsep etika dan juga bisa ditelaah dalam 10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. I, h. 618 bidang gramatika bahasa. Bahkan kajian sebuah novel sering diteliti tentang ideologi si penulis novel dan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi si penulis novel dalam proses penulisan novel yang ia tulis. Adapun dalam skripsi ini, penulis membatasi kajian mengenai konsep etika pendidikan akhlak yang terdapat dalam novel Bumi Cinta.

C. Perumusan Masalah

Pembahasan dalam skripsi ini berusaha menjawab beberapa permasalahan. Permasalahan tersebut secara langsung akan terjawab dengan sendirinya dari pokok-pokok kajian dalam skripsi ini, sehingga kebermanfaatan novel Bumi Cinta dalam dunia pendidikan akan tergali. Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah: “Bagaimana nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman el-Shirazy ”.

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah di atas tujuan dari penulisan skripsi yang mengambil bahasan sastra ini adalah untuk: 1. Mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman el Shirazy. Manfaat dari penulisan skripsi yang mengambil tema etika dalam sastra ini adalah untuk memberi masukan kepada dunia pendidikan Islam tentang karya sastra yang mengandung nilai-nilai konstruktif terhadap dunia pendidikan Islam. Mungkin juga novel yang dikaji dalam skripsi ini layak menjadi bahan bacaan para remaja secara nasional. Atau setidaknya, novel ini menjadi salah satu novel yang disarankan oleh guru sekolah untuk dibaca para siswa.

E. Metodologi Penelitian

1. Model dan Langkah-langkah Penelitian Model dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode content analysis atau analisis isi. Penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan apa yang menjadi masalah, kemudian menganalisis dan menafsirkan data yang ada. Metode content analysis atau analisis yang digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen, dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu: membaca novel Bumi Cinta secara berulang-ulang, kemudian mencatat kalimat-kalimat yang mengandung nilai-nilai pendidikan akhlak. 2. Prosedur Analisis Prosedur analisis yang digunakan peneliti terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut: a. Pengumpulan data Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data berupa kutripan-kutipan yang menunjukkan penggambaran nilai pendidikan akhlak dalam novel Bumi Cinta. b. Penyeleksian data Data-data yang telah dikumpulkan, kemudian diseleksi serta dipilah-pilah mana saja yang akan dianalisis. c. Menganalisis data yang telah diseleksi. 3. Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisis mengalir yang memiliki tiga komponen yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. a. Reduksi data Pada langkah ini data yang diperoleh dicatat dalam uraian yang terperinci. Dari data-data yang sudah dicatat tersebut, kemudian dilakukan penyederhanaan data. Data-data yang dipilih hanya data yang berkaitan dengan masalah yang akan dianalisis, dalam hal ini tentang nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel Bumi Cinta. Informasi-informasi yang mengacu pada permasalahan itulah yang menjadi data dalam penelitian ini. b. Display data Pada langkah ini, data-data yang sudah ditetapkan kemudian disusun secara teratur dan terperinci agar mudah dipahami. Data-data tersebut kemudian dianalisis sehingga diperoleh deskripsi tentang nilai-nilai pendidikan akhlak. c. Penarikan kesimpulan Peneliti membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses melalui reduksi dan display data. 11 Dengan cara induktif yang mengubah kesimpulan umum menjadi khusus. 4. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan pendidikan agama Islam. Adapun pendekatan pendidikan agama Islam terdiri dari: a. Pendekatan sistem b. Pendekatan paedagogis dan psikologis c. Pendekatan keagamaan spiritual d. Pendekatan historis 11 S. Nasution, Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito, 1988, h. 129-130