Tujuan dan Manfaat Penulisan Metodologi Penelitian

9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Pendidikan Akhlak

1. Pengertian Pendidikan Akhlak

Kata pendidikan ditinjau dari segi etimologi berasal dari kata dasar didik yang berar ti “memelihara dan memberi latihan, ajaran, pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. 1 Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani “paedagogie” yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. 2 Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan “Education” yang berarti pengembangan atau bimbingan, dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “Tarbiyah” yang berarti pendidikan. 3 Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangakan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung di 1 Prof. Dr. H. Armai Arief, MA. Pembaharuan Pendidikan Islam di Minangkabau. Jakarta :Suara ADI. 2009. h. 32 2 Ramayulis Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 1994, Cet. I, h.1 3 Ibid., h. 1 dalam kelas, tetapi berlangsung pula di luar kelas. Penddidikan bukan bersifat formal saja, tetapi mencakup pula yang non formal. 4 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal I menyebutkan bahwa: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. ” 5 Dalam pengertian yang sederhana, pendidikan sering dimaknai sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan, baik potensi jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Selain itu, dalam pengertian yang umum, pendidikan juga diartikan dengan proses bimbingan, pengajaran dan pelatihan yang dilakukan oleh manusia kepada manusia lain dalam rangka pencapaian kedewasaan. 6 Dalam perkembangannya, istilah pendidikan paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. 7 Berikut ini akan dikemukakan sejumlah pengertian pendidikan yang diberikan oleh para ahli pendidikan. Menurut Ahmad D. Marimba yang dikutip oleh Hasbullah pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. 8 4 Dra. Zuhairini. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2008 h.149 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan serta wajib Belajar, Bandung: Citra Umbara, 2010, Cet. I, h. 2-3 6 Dr. Hj. Zurinal Z, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-Dasar Pelaksanaan Pendidikan, UIN Jakarta Press: Jakarta, 2006 h. 1 7 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008 h. 1 8 Ibid., h.3 Menurut Ki Hajar Dewantara sebagaimana yang dikutip oleh Hasbullah pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 9 Ahmad Tafsir mendefinisikan pendidikan sebagai “pengembangan pribadi dalam semua aspeknya”. Dengan penjelasan bahwa yang dimaksud pengembangan pribadi ialah yang mencakup pendidikan oleh diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan, dan pendidikan oleh orang lain guru. Seluruh aspek mencakup jasmani, akal, dan hati. Jelasnya pendidikan adalah bimbingan yang diberikan kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal. 10 Dari beberapa pengertian pendidikan di atas dapatlah penulis simpulkan bahwa pendidikan adalah usaha pendidik dalam memberikan nilai-nilai untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik untuk keberlangsungan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selanjutnya pengertian akhlak. Kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari khulqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan khalqun yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta, demikian pula dengan makhluqun yang berarti yang diciptakan. 11 Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk. 12 Dalam Ensiklopedi Islam yang dikutip oleh Asmaran dalam bukunya yang berjudul Pengantar Studi Akhlak dikatakan bahwa akhlak ialah budi pekerti, watak, kesusilaan kesadaran etik dan moral yaitu kelakuan baik yang merupakan 9 Ibid., h. 3 10 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994, Cet. II, h. 6-7 11 Drs. H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 2005 h. 11 12 Ibid., h. 11 akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap Khaliknya dan terhadap sesama manusia. 13 Secara istilah menurut Ibnu Miskawih akhlak adalah sikap yang mengakar dalam jiwa yang mampu melahirkan berbagai perbuatan dengan mudah, tanpa perlu dipikirkan dan dipertimbangkan kembali. 14 Sementara menurut Imam al- Ghazali yang dikutip oleh Abuddin Nata akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. 15 Sejalan dengan pendapat tersebut di atas, dalam Mu’jam al-Wasith, Ibrahim Anis mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam- macam perbuatan baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Selanjutnya di dalam Kitab Dairatul Ma’arif, akhlak adalah sifat- sifat manusia yang terdidik. 16 Dari beberapa pengertian akhlak di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang melahirkan berbagai perbuatan yang dilakukan tanpa memerlukan pemikiran lagi. Berdasarkan pengertian pendidikan dan akhlak di atas dapatlah penulis simpulkan bahwa pengertian pendidikan akhlak adalah proses bimbingan atau tuntunan agar dapat mengetahui batas mana yang baik dan batas mana yang buruk dan juga dapat menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya.

2. Dasar Pendidikan Akhlak

Dasar secara bahasa berarti “fundamen, pokok atau pangkal suatu pendapat ajaran, aturan, atau asas”. 17 13 Drs. Asmaran, As. MA, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1994, Cet. II, h. 2 14 Ibnu Miskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak, terj. Helmi Hidayat, dari judul asli: Tahzib al-Akhlak, Bandung: Mizan, 1999 Cet Ke-5, h. 56 15 Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A. Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009 h. 3-4 16 Ibid., h. 3-4 17 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, Cet. I, h. 318