2002 digit ized by USU digit al library
4
3 .  W a k t u  se ba ga i pola  in t e r va l
Dari sem ua persepsi w akt u, pola int erval adalah hal yang paling kom pleks unt uk dit erangkan. I ni m em erlukan pengert ian kit a t ent ang bagaim ana kit a
berint eraksi. Ket ika w akt u berint eraksi it u “ in- t une”  kit a m erasa senang, dan t idak suka ket ika
pem ilihan w akt unya t idak sam a dengan kit a. Penget ahuan ini pent ing  unt uk m em buat  prediksi t ent ang hidup kit a sehari- hari. Bahasan t ent ang persepsi ini
dit ut up dengan m enyebut kan karakt erist ik lingkungan yang m endasari persepsi. Ada kom ponen t iap lingkungan :
1.  lingkungan alam i- geografis, lokasi, kondisi at m osfir; 2.  kehadiran at au t idak hadirnya orang lain;
3.  arsit ekt ur dan disain, t erm asuk benda bergerak.
C. LI N GKUN GAN  ALAM I
Disam ping j enis lingkungan sepert i perkot aan dan pedesaan, ada j enis lingkungan lain yang m em pengaruhi int eraksi m anusia, sepert i kom pleks apart em en,
gedung t inggi, dll. Juga t em pat  hidup kit a, berm ain dan bekerj a, t erut am a sekali adalah m anusia yang kit a aj ak bicara. Pada lingkungan kit a selalu m endapat kan
suasana yang t idak m engenakkan. I t u sebabnya ada daerah yang padat  sering berakibat  m unculnya kej ahat an, alkoholism e, prost it usi dan penyakit  m ent al  Krupat ,
1985 .
Menurut  Lee  1957, pp. 100, 99 , lokasi geografis j uga m em berikan pengaruh pada perilaku. Kem alasan banyak t erdapat  pada daerah t ropis dim ana banyak sekali
hal yang dapat  dilakukan. Orang di daerah t ropis t idaklah seraj in orang di daerah dingin yang harus sangat  produkt if unt uk t et ap dapat  bert ahan hidup. Pada
kehidupan t ropis, t idak dikenal adanya akt ifit as m enabung unt uk m asa depan.
Penelit ian  di AS m em bukt ikan bahw a t ekanan udara m em iliki hubungan dengan kesehat an fisik m anusia. Perilaku m urid yang opt im um  diket em ukan pada
t akanan udara naik dan dalam  udara yang sej uk. Perubahan m usim  j uga berpengaruh pada perilaku m anusia, beberapa bent uknya adalah :
1.  Kasus bunuh diri dan orang yang m asuk rum ah sakit  m ent al bert am bah pada m usim  sem i dan m encapai puncaknya pada m usim  panas ;
2.  Para sisw a put us dengan pacarnya pada set iap akhir sem est er  Mei Juni, Sept em ber at au Desem ber Januari  ;
3.  Pada m usim  panas, orang lebih sering berkunj ung pada t em annya ; 4.  Pada m usim  panas, kej ahat an dan pem erkosaan m eningkat  ;
5.  Dari Juli sam pai Sept em ber, orang m erasa kurang bahagia , t et api banyak kegiat an dan t idak bosan ;
6.  Orang lebih benyak m enggunakan t elepon pada m usim  dingin ; 7.  Sebagian orang percaya, bahw a orang dalam  kondisi kerj a yang baik
selam a akhir m usim  dingin, aw al m usim  sem i dan m usim  gugur  Moos, 1976, Rubin, 1979 .
Beberapa penelit ian j uga m enunj ukkan bahw a suhu udara m em pengaruhi perilaku m anusia. Orang cenderung lebih agresif di t em pat  suhu t inggi.
Kelem baban j uga diket ahui m em iliki pengaruh pada perilaku. Pada suhu dan kelem baban t inggi, respon orang m enurun. Hal ini t erj adi pula pada t urunnya rasa
t ert arik pada orang lain, kecuali ket ika dua orang berada pada “ kondisi yang sam a” .
 2002 digit ized by USU digit al library
5 Posisi bulan dengan bum i secara ilm iah j uga m em bukt ikan pengaruhnya pada
perilaku m anusia akibat  berubahnya sifat  gravit asi, w alau kem udian banyak pendapat  m enent angnya sebagai hal yang t idak m ungkin.
Hasil penelit ian t ent ang geografis, suhu udara, dan sem est a, m em berikan kit a inform asi valid yang sangat  sedikit . Pengaruh lainnya m asih belum  diket ahui. Terlalu
banyak hal lain yang t am paknya lebih berpengaruh. Jadi, ket ika dibandingkan dengan fakt or sosial, suhu udara dan variabel lingkungan lain m em iliki pengaruh
yang lem ah pada perilaku m anusia. D .  ORAN G LAI N  D I  D ALAM  LI N GKUN GAN
Pada bahasan sebelum nya disebut kan t ent ang reaksi orang pada lingkungan pada penduduk. Sekarang kit a akan m elihat  orang sebagai lingkungan dan akan
m em iliki pengaruh pada perilaku. Manusia dikelom pokkan sebagai akt if dan t idak akt if t ergant ung dari int eraksinya dengan kit a, at au kem am puannya “ m encuri
dengar”  pem bicaraan kit a, sehingga dikat akan ada orang di luar j angkauan kit a, yang disebut  “ non- person” .
Ket ika orang disekit ar kit a berperan akt if, m aka kom unikasi t ert ent u dapat dilakukan  at au dihent ikan. Perbedaan kom unikasi dengan banyak orang lain, adalah
bahw a pesan harus disesuaikan dengan audiens yang banyak daripada ket ika berbicara dengan perorangan. Ket ika ada orang ket iga yang m endengarkan
perkacapan, orang t ersebut   t idak dianggap hadir dan diperhat ikan. Kehadiran orang ini seringakali m engganggu pem ilihan pesan dalam  kom unikasi ant ar persona. Tet api
kehadiran orang ket iga sering j uga dim anfaat kan unt uk m enggant i percakapan at au m enghent ikannya  .  Adanya    orang  lain dalam  m em ilih kat a m aupun bahan
pem bicaraan, yang dapat  berdam pak buruk at au baik, at au j uga m enyebabkan kat a yang dipakai lebih bersifat  um um . Beberapa penelit ian m em perhat ikan bahw a
kehadiran benyak orang sering m em buat  seseorang lebih baik t anpa disadari.
E.  D I SAI N  ARSI TEKTUR D AN  OBJEK BERGERAK