Uji Kualitas Data Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat Uji Asumsi Klasik

49

E. Uji Kualitas Data Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat

dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas Hair et al, 1998. Pengujian validitas dan reliabilitas masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Ada dua prosedur untuk mengukur kualitas data, yaitu : a. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara score masing-masing butir pertanyaan dengan total score dari item-item pertanyaan. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila memiliki korelasi kurang dari 0,05 atau kurang dari 5 . b. Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas suatu pertanyaan penelitian. Menurut Hair et al, 1998 suatu kuesioner dinggap reliabel bila memiliki koefisien Cronbach Alpha di atas 0,60.

F. Uji Asumsi Klasik

Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar data-data dapat bermakna dan bermanfaat. Adapun pengujian asumsi klasik atas model regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007. 50 1. Uji Normalitas, untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah data yang terdistribusi secara normal atau mendekati normal. Uji statistik yang umum digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan test statistik sederhana berdasarkan nilai kurtosis atau skwnees, Shapiro-Wilk test dan Kolmogorov-Smirnov test. 2. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Multikolinieritas dapat dilihat 1 nilai tolerance dan lawannya 2 variance inflation factor VIF. Dalam hal ini nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =1tolerance dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi dalam hal ini nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10. 3. Uji Heteroskedastisitas, menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007. 51 Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

G. Uji Statistik Deskriptif