Jenis dan Pengumpulan Data Variabel Dan Defenisi Operasinal Variabel Penelitian

45 di atas ukuran minimal tersebut, ditetapkan 40 per Kecamatan. Dengan demikian jumlah sampel terpilih dalam penelitian ini adalah 52 pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan.

C. Jenis dan Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah berupa data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Berdasarkan masalah penelitian yang disebutkan di muka, maka data primer yang diperlukan dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner dimaksud berisikan berbagai pertanyaan yang harus dijawab para responden untuk dapat mengetahui bagaimana pemahaman pengusaha pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan terhadap makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya, serta bagaimana persepsi mereka tentang pengaruh pendidikan dan pengalaman mereka terhadap pemahaman tadi. Untuk mendapatkan kuesioner yang diharapkan, maka proses pembuatan kuesioner diawali dengan membaca literatur, mengadakan diskusi dengan pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil, kemudian melakukan konsultasi dan meminta petunjuk dengan pihak-pihak yang dianggap banyak terlibat dalam membina UKM di Kota Medan serta dilanjutkan dengan diskusi dan konsultasi dengan pembimbing. Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007. 46 Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara menyerahkan langsung daftar pertanyaan penelitian secara tertulis kuesioner kepada pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil, kemudian memberikan penjelasan seperlunya guna mendapatkan jawaban tertulis yang objektif dari responden. Setelah kuesioner dijawab dengan baik dan benar selanjutnya diambil atau diterima langsung dari pengusaha.

D. Variabel Dan Defenisi Operasinal Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya Y, sedangkan variabel bebas adalah pendidikan X1 dan pengalaman X2 pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah sebagai berikut Gambar 3.1 Hubungan Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat Pendidikan Pemahaman Pengusaha Atas Makna Biaya Overhead Pabrik dan Pembebanannnya Pengalaman Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007. 47 2. Defenisi Operasional Variabel Penelitian a. Dalam penelitian ini pemahaman diartikan sebagai kemampuan pengusaha memahami makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman responden atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya, maka diajukan sebanyak 15 pertanyaan yang berkaitan dengan komponen-komponen biaya overhead pabrik yang biasanya ada pada jenis industri ini. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi pertanyaan tentang bahan baku tidak langsung yang terdiri dari 6 enam pertanyaan, tentang tenaga kerja tidak langsung 2 dua pertanyaan serta pertanyaan yang berkaitan dengan biaya penyusutan, biaya sewa, biaya pemeliharaan, biaya listrik dan atau energi, biaya pajak bumi dan bangunan, biaya pendaftaran perizinan, dan biaya lainnya. Selanjutnya responden diminta untuk menjawab setiap pertanyaan dengan memberi tanda silang X pada salah satu jawaban yang telah disediakan. Jawaban Ya diberi bobot 3, Kadang-Kadang diberi bobot 2 dan Tidak diberi bobot 1. Jika responden memperoleh skor 31 – 45 dikelompokkan sebagai memahami, skor 16 – 30 kurang memahami dan skor 0 -15 tidak memahami. b. Pendidikan X1 pada penelitian ini adalah pendidikan formal terakhir yang telah dijalani oleh pengusaha pakaian jadi dari tekstil. Untuk mengetahui bagaimana persepsi pengaruh pendidikan terhadap pemahaman makna Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007. 48 biaya overhead pabrik dan pembebanannya menurut pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil diajukan 10 pertanyaan. Untuk tiap pertanyaan diminta responden memberi tanda silang X pada salah satu dari tiga jawaban yang disediakan. Jawaban Ya diberi bobot 3, Kadang- Kadang diberi bobot 2 dan Tidak diberi bobot 1. Jika responden memperoleh skor 21 sd 30 dikelompokkan bahwa pendidikan berpengaruh terhadap pemahaman, skor 11 sd 20 kurang berpengaruh dan skor 1 sd 10 tidak berpengaruh. c. Pengalaman X2 adalah masa lamanya pengusaha berkecimpung dalam usaha di bidang pakaian jadi dari tekstil, baik sebagai karyawan dan atau anggota keluarga dan atau sebagai pedagang pakaian jadi dan atau sebagai pengelola industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil. Pada penelitian ini untuk mengetahui apakah menurut pengusaha pengalamanya berpengaruh terhadap pemahamannya atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya diajukan 10 pertanyaan. Setiap pertanyaan dijawab dengan cara yang sama seperti pada poin a dan b di atas. Jika responden memperoleh skor 21 sd 30 dikelompokkan bahwa pengalaman berpengaruh terhadap pemahaman, skor 11 s 20 kurang berpengaruh dan skor1 sd 10 tidak berpengaruh. Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007. 49

E. Uji Kualitas Data Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat