4.2.2. Pengaruh Variasi Konsentrasi COD awal terhadap MLSS
Hasil percobaan pengolahan limbah cair industri tahu secara biofiltrasi aerob terhadap reduksi MLSS dalam effluent reaktor dengan variasi konsentrasi COD awal
500; 750 dan 1000 mgL dapat dilihat pada Gambar 4.8 dan Gambar 4.9.
10 20
30 40
50 60
70 80
500 750
1000
Konsentrasi COD awal, mgL Reduksi
MLSS,
HRT 5 jam HRT 7 jam
HRT 9 jam
Gambar 4.9. Pengaruh COD awal terhadap reduksi
MLSS dalam Reaktor pada HRT 5 ,
7 dan 9 jam , tinggi unggun 125 cm
10 20
30 40
50 60
70 80
500 750
1000
Konsentrasi COD awal Reduksi
MLSS,
HRT 5 jam HRT 7 jam
HRT 9 jam
Gambar 4.8. Pengaruh COD awal terhadap reduksi
MLSS dalam Reaktor pada HRT 5 ,
7 dan 9 jam , tinggi unggun 100 cm
Dari Gambar 4.8 untuk tinggi unggun 100 cm dan HRT 5 jam, dapat dilihat
bahwa bila COD awal 500 mgL kandungan MLSS rata-rata turun dari 271 mgL menjadi 97 mgL 64,38, sementara bila COD awal 750 mgL konsentrasi MLSS
turun dari 353 mgL menjadi 157 mgL 55,46, sedangkan bila COD awal 1000 mgL penurunannya adalah dari 451 mgL menjadi 273 mgL 39,56. Untuk HRT
Nurhasmawaty Pohan : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik, 2008 USU e-Repository © 2008
7 jam dan 9 jam, dari Gambar 4.8 dapat dilihat bahwa reduksi MLSS dalam reaktor
tidak berbeda secara signifikan baik dengan HRT 5 jam baik untuk konsentrasi COD awal 750 mgL maupun 1000 mgL.
Selanjutnya dari Gambar 4.9 terlihat bahwa untuk tinggi unggun 125 cm dan
HRT 5 jam, bila COD awal 500 mgL kandungan MLSS rata-rata turun dari 271 mgL menjadi 91 mgL 66,56, sementara bila COD awal 750 mgL konsentrasi
MLSS turun dari 353 mgL menjadi 153 mgL 56,66, sedangkan bila COD awal 1000 mgL penurunannya adalah dari 451 mgL menjadi 261 mgL 42,19. Untuk
HRT 7 jam dan 9 jam, dari Gambar 4.9 dapat dilihat bahwa efisiensi reduksi MLSS
dalam reaktor tidak berbeda secara signifikan baik dengan HRT 5 jam baik untuk konsentrasi COD awal 750 mgL maupun 1000 mgL.
Dari Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 dapat dilihat bahwa secara umum
peningkatan konsentrasi COD awal limbah menghasilkan efisiensi reduksi MLSS yang semakin kecil baik untuk waktu tinggal HRT 5 jam, 7 jam maupun 9 jam.
Hasil analisis kandungan MLSS umpan segar limbah cair industri tahu menunjukkan bahwa limbah tersebut mengandung padatan tersuspensi total TSS rata-rata antara
854 – 1244 mgL. Pengenceran umpan limbah cair hingga kandungan COD awal menjadi 500; 750 dan 1000 mgL diperoleh rata-rata kandungan TSS atau MLSS
berturut-turut sebesar 271, 353 dan 451 mgL. Dengan kata lain, semakin besar konsentrasi COD awal, semakin besar pula kandungan TSS dalam aliran umpan
tersebut.
Nurhasmawaty Pohan : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik, 2008 USU e-Repository © 2008
Menurut BPPT 1997a, kandungan padatan tersuspensi maupun terlarut dalam limbah cair industri tahu merupakan bahan-bahan organik kompleks yang tinggi
terutama protein dan asam-asam amino di samping karbohidrat. Dengan demikian, semakin tinggi kandungan padatan tersuspensi TSS dalam aliran limbah cair akan
menyebabkan semakin tinggi pula beban organik dalam aliran limbah tersebut. Suatu sistem pengolahan limbah cair dengan biakan melekat biofilter, proses degradasi
substrat organik secara biologis sebagian besar berlangsung pada antar-muka biofilm dengan limbah cair dan sebagian kecil lagi di dalam badan biofilm tersebut Rittman
dan McCarty, 2001; MetCalf Eddy, 2003. Berdasarkan hal tersebut, diduga bahwa dalam sistem biofilter jumlah mikroorganisme pengurai yang aktif juga
terbatas karena yang berperan dalam degradasi substrat organik hanya lapisan atas saja. Dengan demikian semakin besar kandungan organik dalam aliran umpan limbah
cair menyebabkan laju konversi substrat organikpun cenderung semakin kecil. Dengan kata lain, kandungan bahan-bahan organik dalam effluent reaktor dalam
bentuk MLSS semakin besar. Dari hasil percobaan, meskipun diperoleh reduksi kandungan MLSS yang
cukup signifikan dalam effluent, akan tetapi diduga bahwa reduksi tersebut lebih didominasi oleh proses filtrasi ketika cairan limbah melewati unggun padatan.
Nurhasmawaty Pohan : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik, 2008 USU e-Repository © 2008
4.3. Pengaruh Variasi Tinggi Unggun 4.3.1. Pengaruh Variasi Tinggi Unggun terhadap penurunan COD