Persiapan Bahan Baku Limbah Cair Industri Tahu Pembuatan Starter Pembuatan Biofilm Pembibitan Mikroba pada Media dalam biofilter

awal dan output dari tangki pengendapan akhir efluen. Percobaan dihentikan setelah hasil analisa laboratorrium terhadap uji COD dan MLSS relatif stabil.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1. Persiapan Bahan Baku Limbah Cair Industri Tahu

Limbah cair industri tahu didapatkan dari pengrajin industri tahu yang terdapat di sekitar Padang Bulan Medan. Sebanyak 120 L limbah cair yang baru keluar dari sisa proses pencetakan atau penyaringan ditampung dan dimasukkan ke dalam 4 unit wadah derigen plastik berukuran 30 liter. Limbah cair tersebut dibawa ke laboratorium dan siap digunakan sebagai bahan baku penelitian.

3.4.2. Pembuatan Starter

Limbah cair tahu disaring sebanyak 50 liter menggunakan kain saring halus, kemudian dinetralkan dengan penambahan larutan NaOH, lalu dimasukkan ke dalam tangki berukuran 120 liter. Kemudian ditambahkan nutrisi dengan perbandingan antara nutrisi dengan limbah cair sebagai berikut : glukosa 25 grL; pepton 0,1 gL; K 2 HPO 4 0,75 grL ; NH 4 H 2 PO 4 1 grL dan MgSO 4. 7 H 2 O 0,5 gL. Campuran diaduk hingga seluruh nutrisi bercampur dengan limbah secara baik. Bibit mikroba aerob diambil dari lumpur parit pembuangan limbah cair industri tahu, kemudian dimasukkan ke dalam larutan starter yang sudah disiapkan terlebih dahulu, lalu diberi airasi selama 2 – 4 minggu agar mikroba aerob dapat berkembang biak. Nurhasmawaty Pohan : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik, 2008 USU e-Repository © 2008

3.4.3. Pembuatan Biofilm Pembibitan Mikroba pada Media dalam biofilter

Limbah cair tahu yang telah disaring dengan kain saring halus sebanyak 50 liter dimasukkan ke dalam tangki umpan lalu ditambahkan starter bibit mikroba sebanyak 10 volume yang telah disiapkan terlebih dahulu. Campuran tersebut kemudian dipompakan ke dalam reaktor biofilter hingga terisi penuh ditandai dengan cairan mulai keluar dari kran pembuangan atas, selanjutnya kran pembuangan atas ditutup. Pada saat awal, sistem dioperasikan secara batch selama dua hari, kemudian dilakukan sirkulasi melalui tangki umpan selama kurang lebih 14 hari, maka pada permukaan media kerikil yang ada didalam reaktor telah diselimuti lapisan mikroorganisme yang semakin menebal BPPT, 1997a. Proses penghentian pembuatan biofilm ditandai dengan menganalisis COD. Bila COD tercapai konstan maka dilakukan proses utama.

3.4.4. Pelaksanaan Percobaan