TSS yang tinggi Tay, 1990; BPPT, 1997a; dan Husin, 2003 yang apabila dibuang ke perairan tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan pencemaran.
2.2.1. Karakteristik Limbah Cair Industri Tahu
Untuk limbah industri tahu tempe ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni karakteristik fisika dan kimia. Karakteristik fisika meliputi padatan total, suhu, warna
dan bau. Karakteristik kimia meliputi bahan organik, bahan anorganik dan gas. Suhu buangan industri tahu berasal dari proses pemasakan kedelai. Suhu
limbah cair tahu pada umumnya lebih tinggi dari air bakunya, yaitu 80
o
C sampai 100
o
C. Suhu yang meningkat di lingkungan perairan akan mempengaruhi kehidupan biologis, kelarutan oksigen dan gas lain, kerapatan air, viskositas, dan tegangan
permukaan BPPT 1997a. Bahan-bahan organik yang terkandung di dalam buangan industri tahu pada
umumnya sangat tinggi. Senyawa-senyawa organik di dalam air buangan tersebut dapat berupa protein, karbohidrat, lemak dan minyak. Di antara senyawa-senyawa
tersebut, protein dan lemak yang jumlahnya paling besar Nurhasan dan Pramudyanto, 1991, yang mencapai 40 - 60 protein, 25 – 50 karbohidrat, dan
10 lemak Sugiharto, 1994. Bertambah lama bahan-bahan organik ini volumenya semakin meningkat, dalam hal ini akan menyulitkan pengelolaan limbah, karena
beberapa zat sulit diuraikan oleh mikroorganisme didalam air limbah tahu tersebut. Untuk menentukan besarnya kandungan bahan organik digunakan beberapa teknik
pengujian seperti BOD, COD dan TOM. Uji BOD merupakan parameter yang sering
Nurhasmawaty Pohan : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik, 2008 USU e-Repository © 2008
digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran bahan organik, baik dari industri ataupun dari rumah tangga BPPT 1997a.
Pada umumnya konsentrasi ion hidrogen buangan industri tahu ini cenderung bersifat asam. Komponen terbesar dari limbah cair tahu yaitu protein N-total
sebesar 226,06 sampai 434,78 mgL. Sehingga masuknya limbah cair tahu ke lingkungan perairan akan meningkatkan total nitrogen di perairan tersebut.
Gas-gas yang biasa ditemukan dalam limbah adalah Oksigen O
2
, Hidrogen sulfida H
2
S, Amonia NH
3
, karbondioksida CO
2
dan metana CH
4
. Gas-gas tersebut berasal dari dekomposisi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air
buangan. Air limbah industri tahu sifatnya cenderung asam dengan pH 4 – 5 BPPT, 1997a, pada keadaan asam ini akan terlepas zat-zat yang mudah menguap. Hal ini
mengakibatkan limbah cair industri tahu mengeluarkan bau busuk. Berdasarkan hasil studi Balai Perindustrian Medan terhadap karakteristik air
buangan industri tahu di Medan Bappeda Medan, 1993, diketahui bahwa limbah cair industri tahu rata-rata mengandung BOD 4583 mgL; COD 7050 mgL, TSS
4743 mgL dan minyak atau lemak 26 mgL serta pH 6,1. Sementara menurut Laporan EMDI Bapedal 1994 limbah cair industri tersebut rata-rata mengandung
BOD, COD dan TSS berturut - turut sebesar 3250, 6520, dan 1500 mgL.
2.3. Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu