Pengaruh Variasi HRT terhadap penurunan COD

cair relatif masih kecil Akan tetapi seiring dengan bertambahnya waktu operasi, efisiensi reduksi COD semakin meningkat. Juga terlihat bahwa kestabilan operasi terjadi setelah hari ketiga operasi 72 jam baik untuk HRT 5 , 7 dan 9 jam. Hal ini mengindikasikan bahwa pada saat awal operasi, keaktifan mikroba masih cukup besar karena tempat kontak antara mikroba dengan limbah cair tersedia cukup banyak, sedangkan setelah tiga hari 72 jam mikroba mulai saling bertumpuk sedemikian rupa sehinga menghambat kontak antar mikroba dan limbah cair. Dengan demikian, persentase penurunan COD menjadi relatif konstan, dimana jumlah bakteri yang mati dan yang tumbuh mulai berimbang dan tercapai kesetabilan. Pada saat terjadi penurunan reduksi COD disebabkan jumlah kematian lebih besar dari jumlah pertumbuhan bakteri Gambar 4.1d, dan pada saat terjadi kenaikan kembali karena bakteri yang tumbuh menggunakan energi simpanan ATP untuk pernafasannya Sugiharto, 1994.

4.1.2. Pengaruh Variasi HRT terhadap penurunan COD

Hasil percobaan pengolahan limbah cair industri tahu secara biofiltrasi aerob di dalam reaktor fixed-bed yang dinyatakan dalam hasil pengukuran kualitas COD dan MLSS sebelum dan sesudah melalui biofilter setelah 6 enam hari untuk masing- masing waktu detensi waktu penahanan 5, 7 dan 9 jam dapat dilihat pada Tabel 4.1. Sedangkan pengaruh variasi HRT terhadap penurunan COD untuk masing- masing tinggi unggun 100 dan 125 cm hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan 4.3. Nurhasmawaty Pohan : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik, 2008 USU e-Repository © 2008 Dari Tabel 4.1. hasil perhitungan persen reduksi COD menunjukkan bahwa untuk tinggi unggun 100 cm dengan konsentrasi COD awal 500 mgL pada HRT 5 jam 58,09, untuk HRT 7 jam terdapat peningkatan sebesar 62,75 dan HRT 9 jam persen reduksi COD meningkat sebesar 65,57. Hasil yang sama juga diperoleh untuk konsentrasi COD awal 750 mgL reduksi COD pada HRT 5 jam 41,37, untuk HRT 7 jam terdapat peningkatan sebesar 51,01 dan HRT 9 jam meningkat sebesar 53,67. Untuk konsentrasi COD awal 1000 mgL pada HRT 5 jam 26,46 , HRT 7 jam terdapat peningkatan sebesar 31,22 dan HRT 9 jam meningkat sebesar 34,14 Gambar 4.2. Hasil yang sama juga diperoleh untuk tinggi unggun 125 cm dengan konsentrasi COD awal 500 mgL persen reduksi COD pada HRT 5 jam 61,87, HRT 7 jam meningkat sebesar 65,08 dan HRT 9 jam meningkat sebesar 72,93. Untuk konsentrasi COD awal 750 mgL diperoleh persen reduksi COD pada HRT 5 jam 43,65, HRT 7 jam terdapat peningkatan sebesar 49,09 dan HRT 9 jam meningkat sebesar 56,05. Sementara untuk konsentrasi COD awal 1000 mgL pada HRT 5 jam 35,85, HRT 7 jam terdapat peningkatan sebesar 37,59 dan HRT 9 jam meningkat sebesar 43,03 Gambar 4.3. Dari hasil perhitungan persen reduksi COD untuk semua percobaan dengan variasi HRT 5, 7 dan 9 jam terlihat bahwa terdapat peningkatan persen reduksi COD untuk setiap peningkatan HRT. Ini disebabkan semakin lama waktu tinggal cairan maka akan semakin lama limbah berada di dalam sistem, akibatnya waktu kontak Nurhasmawaty Pohan : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik, 2008 USU e-Repository © 2008 antara biomassa dalam reaktor dengan substrat juga semakin lama. Dengan demikian proses degradasi biologis aerob berlangsung semakin baik, sehingga persentase penurunan COD juga meningkat. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Persentase Rata-Rata Reduksi COD dalam Biofilter Aerob untuk HRT 5, 7, dan 9 jam diseluruh sistem Tinggi Unggun cm Konsentrasi COD umpan mgL HRT jam Reduksi COD 5 58,09 7 62,75 500 9 65,57 5 41,37 7 51,01 750 9 53,67 5 26,46 7 31,22 100 1000 9 34,14 5 61,87 7 65,08 500 9 72,93 5 43,65 7 49,09 750 9 56,05 5 35,58 7 37,59 125 1000 9 43,03 Dari Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa persen reduksi COD meningkat sejalan dengan peningkatan waktu tinggal cairan HRT. Semakin lama waktu tinggal cairan semakin lama limbah berada di dalam sistem, akibatnya waktu kontak antara biomassa dengan substrat di dalam reaktor juga semakin lama. Nurhasmawaty Pohan : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik, 2008 USU e-Repository © 2008 Dengan demikian, proses degradasi biologis aerob berlangsung semakin baik, sehingga presentase penurunan total COD juga meningkat. 10 20 30 40 50 60 70 80 5 7 9 HRT, jam Red uksi COD, COD awal 500 mgL COD awal 750 mgL

4.1.3. Analisis Varians ANAVA