Pengaruh Variasi Tinggi Unggun terhadap MLSS

4.3.2. Pengaruh Variasi Tinggi Unggun terhadap MLSS

Pengaruh variasi tinggi unggun terhadap reduksi MLSS di dalam reaktor dapat dilihat pada Gambar 4.11a, 4.11b dan 4.11c masing-masing untuk waktu penahanan HRT 5, 7 dan 9 jam. Dari Gambar 4.11a terlihat bahwa pada HRT 5 jam dan tinggi unggun 100 cm efisiensi penyisihan MLSS lebih kecil 64,38; 55,46 dan 39,56 berturut-turut untuk konsentrasi COD awal 500; 750 dan 1000 mgL dibanding tinggi unggun 125 cm 66,56; 56,66 dan 42,19 berturut-turut untuk konsentrasi COD awal 500; 750 dan 1000 mgL. Dari Gambar 4.11b juga terlihat bahwa pada HRT 5 jam dan tinggi unggun 100 cm efisiensi reduksi MLSS lebih kecil 65,92; 58,52 dan 44,25 berturut- turut untuk konsentrasi COD awal 500; 750 dan 1000 mgL dibanding tinggi unggun 125 cm 72,50; 58,57 dan 44,71 berturut-turut untuk konsentrasi COD awal 500; 750 dan 1000 mgL. Sedangkan dari Gambar 4.11c terlihat bahwa pada HRT 5 jam dan tinggi unggun 100 cm efisiensi penyisihan MLSS lebih kecil 67,96; 60,80 dan 49,17 berturut-turut untuk konsentrasi COD awal 500; 750 dan 1000 mgL dibanding tinggi unggun 125 cm 74,96; 62,38 dan 46,15 berturut-turut untuk konsentrasi COD awal 500; 750 dan 1000 mgL. Nurhasmawaty Pohan : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik, 2008 USU e-Repository © 2008 Dalam pengolahan limbah cair dengan proses biologis kandungan padatan tersuspensi dalam limbah cair terdiri atas dua jenis, pertama berupa padatan tersuspensi yang dibawa oleh aliran umpan atau terbentuk karena proses koagulasi kimia. Jenis padatan tersuspensi yang kedua berupa flok-flok mikroba yang terbentuk akibat proses mikrobiologis yang berlangsung di dalam reaktor dan belum sempat melekat pada media filter. Kedua jenis padatan ini bersama-sama memberikan kontribusi dalam pembentukan MLSS dalam limbah cair. Akibat perbedaan ukuran partikel yang lebih besar dibanding volume rongga dalam unggun media filter, maka kandungan MLSS tertahan pada rongga tersebut atau pada bagian atas unggun. Gambar 4.11. Pengaruh Tinggi Unggun terhadap reduksi MLSS dalam Reaktor Pada Tinggi Unggun 100 dan 125 cm. a. HRT 5 jam, b. HRT 7 jam dan c. HRT 9 jam 500 mgL a 10 20 30 40 50 60 70 80 100 125 Tinggi Unggun, cm Reduksi MLS S, 500 mgL 750 mgL 1000 mgL b 10 20 30 40 50 60 70 80 100 125 Tinggi Unggun, cm R edu ks i M L S S , 750 mgL 1000 mgL 500 mgL 750 mgL 1000 mgL c 10 20 30 40 50 60 70 80 100 125 Tinggi Unggun, cm Reduks i MLSS , Nurhasmawaty Pohan : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik, 2008 USU e-Repository © 2008 Semakin besar tinggi unggun semakin besar juga volume rongga yang tersedia, dengan demikian efisiensi reduksi MLSS dalam aliran limbah semakin besar. Hasil perhitungan reduksi MLSS dalam reaktor, diperoleh bahwa penambahan tinggi unggun dari 100 cm menjadi 125 cm menyebabkan peningkatan reduksi MLSS rata-rata sebesar 2,18. Nurhasmawaty Pohan : Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Proses Biofilter Aerobik, 2008 USU e-Repository © 2008 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan