Persiapan dan Pembuatan Simplisia Ekstraksi Biji Buah Alpukat

analitik; pipet tetes; rotatory evaporator; sendok kecil; seperangkat alat penetasan udang; tabung reaksi; tabung erlenmayer; plate.

3.6.2 Bahan Penelitian

Akuades; air laut; alumunium foil; serbuk kering biji buah alpukat Persea americana Mill.; kertas saring; etanol teknis 96 BRATACO; telur udang Artemia salina Leach BBAT; DMSO BIOMATIK A2424.

3.7 Cara Kerja Penelitian

3.7.1 Persiapan dan Pembuatan Simplisia

Buah alpukat yang diperoleh di toko buah Ciputat, dilakukan terlebih dahulu determinasi di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI untuk menentukan spesisesnya dan menentukan spesies yang digunakan peneliti sudah benar. Setelah dilakukan determinasi, 21 kg buah apulkat dipotong dan diambil bijinya saja yang akhirnya didapatkan seberat 5,5 kg, kemudian bijinya dibersihkan dan dicuci. Setelah itu, biji buah alpukat tersebut dibawa ke Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Balitro untuk dikeringkan dan dihaluskan menjadi simplisia kering dan halus yang beratnya sekitar 1,5 kg.

3.7.2 Ekstraksi Biji Buah Alpukat

Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi yang mana simplisia yang telah bercampur dengan pelarut diaduk ataupun dikocok sampai seluruh simplia bercanpur seluruhnya dengan pelarut. Simplisia yang telah berbentuk serbuk kering dan halus seberat 1,5 kg dan pelarut etanol 96 dimasukkan ke botol kaca maserasi sampai simplisia tersebut terendam sepenuhnya dengan pelarut etanol 96. Setelah direndam selama 4 hari dan diaduk serta dikocok, kemudian dilanjutkan dengan proses penyaringan dengan kertas saring. dari hasil penyaringan ini, didapatkan filtrat dan residu. Residu yang berupa ampas dimasukkan kembali ke botol kaca maserasi, sedangkan filtratnya ditampung terlebih dahulu dan kemudian dilanjutkan proses pemekatan dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu 45 o C dan akhirnya didapatkan ekstrak yang agak kental dari biji buah alpukat. Kemudian untuk mendapatkan hasil akhir ekstrak biji buah alpukat yang benar- benar kental, maka dilakukan penguapan di oven dengan suhu 40 o C selama satu minggu sampai akhirnya didapatkan ekstrak etanol kental dari biji buah alpukat seberat 70,46 gram. 3.7.3 Penetasan Larva Udang Artemia salina Leach Persiapan yang dilakukan untuk penetasan larva udang Artemia salina Leach yaitu, membuat tempat penetasan. Tempat penetasan yang digunakan adalah wadah plastik berukuran 30 cm x 20cm x 10cm yang dibagi menjadi dua wilayah gelap dan wilayah terang yang dibatasi oleh sterofoam yang pada bagian bawah tengahnya sudah dibuat lubang. Wilayah gelap merupakan tempat telur larva Artemia salina Leach yang belum menetas, sedangkan wilayah terang merupakan tempat larva Artemia salina Leach yang sudah menetas. Lubang pada sterofoam berfungsi sebagai jalur tempat keluarnya telur Artemia salina Leach yang menetas. Untuk airnya sendiri digunakan air laut sebanyak 1 L dan telur larva Artemia salina Leach sebanyak 1 gram dengan pH basa yang dimasukkan di wadah plastik sampai merendam sepertiga sampai setengah wadah plastik. Dalam proses penetasan larva udang ini sendiri juga digunakan lampu untuk menghangatkan dan menerangi wilayah terang serta membuat larva Artemia salina Leach bergerak dari wilayah gelap ke wilayah terang. Untuk wilayah gelap sendiri dibuat dengan cara ditutup dengan kertas alumunium foil dan ditempel dengan lakban hitam. Setelah telur menetas menjadi larva yang berusia 24 jam, kemudian dipindahkan ke wadah lain hingga berumur 48 jam, maka bisa segera dilakukan tahap pembuatan konsentrasi larutan uji dan uji toksisitas akut dengan metode BSLT.

3.7.4 Pembuatan Konsentrasi Larutan Uji

Dokumen yang terkait

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 11 70

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Paku Pedang (Nephrolepis falcata) terhadap Larva Artemia Salina L dengan metode Brain Shirmp Lethaly Test (BSLT)

0 45 48

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum canum Sims) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 14 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 23 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 1 70