Brine Shrimp Lethality Test BSLT Artemia salina Leach

merubah etanol menjadi asetaldehid. Setelah terbentuk asetaldehid baik dari jalur alkohol dehidrogenase ataupun dari jalur sistem oksidasi etanol mikrosom, asetaldehid akan diubah menjadi asetat dengan bantuan enzim aldehid dehidrogenase ALDH. 28 Gambar 2.3 : Metabolisme etanol Sumber : Katzung, Betram G. Farmakalogi dasar klinik, edisi 10. Jakarta: EGC; 2010.

2.1.6 Brine Shrimp Lethality Test BSLT

BSLT adalah suatu metode untuk menilai sifat toksik suatu bahan alam, seperti hasil alami laut, agen anti tumor, pestisida, maupun ekstrak suatu tanaman dengan menggunakan larva udang Artemia salina Leach. 30 BSLT juga digunakan sebagai bioassay guided fractionation dari bahan alam karena tergolong cepat, sederhana, mudah, murah, dan penggunaan material yang dilakukan uji juga tidak terlalu banyak. Dan BSLT juga sudah terbukti, karena tingkat kepercayaan terhadap toksisitas suatu bahan alam sebesar 95 . 21,31 BSLT merupakan suatu prosedur untuk menentukan toksisitas suatu bahan alam dengan melihat nilai LC50. Nilai LC50 ditentukan dengan menghitung konsentrasi tertentu dari ekstrak bahan alam untuk membunuh 50 larva udang Artemia salina Leach. 32,33 BSLT merupakan skrining awal dari suatu bahan alam untuk melihat efek toksiknya. Setelah diketahui bahwa bahan alam tersebut bersifat toksik, maka bisa dilakukan uji berikutnya untuk mengisolasi senyawa aktif yang memberikan efek toksik dari bahan alam tersebut. 31

2.1.7 Artemia salina Leach

Artemia salina Leach adalah sejenis arthropoda akuatik primitif yang telah hidup sejak 100 juta tahun yang. lalu. Artemia salina Leach juga merupakan golongan zooplankton yang biasanya hidup melayang dalam air. Artemia salina Leach untuk kelangsungan hidupnya biasanya memakan beberapa mikroorganisme, seperti alga dan bakteri. 33,34,35 Gambar 2.4 : Artemia salina Leach Sumber : Dumitrascu, Mioara. Artemia salina. Balneo-Research Journal 2011;24:119-122 Taksonomi Artemia salina Leach adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Subfilum : Crustacea Kelas : Branchiopoda Ordo : Anostroca Famili : Artemiidae Genus : Artemia Spesies : Artemia salina Leach 34 Artemia salina Leach biasanya hidup di tempat dengan kadar garam tinggi yang berkisar antara 60-300 ppt, dengan suhu berkisar antara 25-40 C, pH berkisar antara 7,3-8,4 dan oksigen terlarut lebih dari 2 mgL. 33,34 Ukuran Artemia salina Leach dewasa sekitar 8-10 mm untuk jantan dan 10-12 mm untuk betina. Tubuh Artemia salina Leach terdiri dari kepala, dada, dan perut. Pada kondisi dewasa, Artemia salina Leach memiliki variasi warna tergantung konsentrasi dari garam di air dengan warna merah pada konsentrasi garam yang tinggi. 34 Gambar 2.5 : Siklus hidup Artemia salina Leach Sumber : Dumitrascu, Mioara. Artemia salina. Balneo-Research Journal 2011;24:119-122 Telur yang sudah dibuahi akan berkembang menjadi gastrula, kemudian berdiferensiasi lagi menjadi larva yang biasanya kita sebut sebagai nauplia. Nauplia sendiri berwarna keputihan. Kista yang berukuran 0,2-0,3 mm berubah menjadi nauplia yang berukuran 0,45 mm dalam waktu 24-36 jam. Hidrasi lengkap kista memerlukan waktu sekitar 1 jam. Dengan ketersediaan pangan yang optimal, nauplia akan mencapai dewasa dengan ukuran maksimal 12 mm dalam waktu 3 minggu. 34 Gambar 2.6 : Karakteristik larva Artemia salina Leach Sumber : Dumitrascu, Mioara. Artemia salina. Balneo-Research Journal 2011;24:119-122 Nauplia akan menjadi fase dewasa yang reproduktif ketika kondisi yang menguntungkan. Sebaliknya, ketika kondisi kurang menguntungkan nauplia akan menjadi kista yang dapat bertahan hidup di kondisi kering sampai beberapa tahun. 34 Gambar 2.7 : Karakteristik Artemia salina Leach dewasa Sumber : Dumitrascu, Mioara. Artemia salina. Balneo-Research Journal 2011;24:119-122 Kista sangat tahan terhadap kondisi yang ekstrem yaitu sampai 80 o C. Kista yang terhidrasi mati pada suhu di bawah 0 o C dan pada suhu tinggi sekitar kebih dari 40 o C. Nauplia mempunyai suhu yang optimal untuk tumbuh pda suhu 28 o C dan dengan salinitas sekitaar 35 ppt. Batas suhu yang mematikan untuk nauplia adalah 0 o C dan 37-38 o C. 34 Larva Artemia salina Leach hanya mempunyai 1 mata fotoreseptor. Kemudian, berkembang lagi 2 mata, tetapi mata yang pertama tetap ada. Sehingga pada akhirnya terdapat 3 mata. Nauplia bersifat fototaktik, sedangkan bentuk dewasanya tidak. Nauplia berenang melalui kolom air fototaksis dengan menggunakan antenanya. Madibulanya memiliki kemampuan untuk menyaring air dan fitoplankton. 34 Bentuk dewasa Artemia salina Leach berenang menggunakan alat tambahan pada tubuhnya sehingga dapat berenang dalam air. Pada bentuk dewasanya ini, mata yang berada di tengah disertai oleh 2 mata yang berada di lateralnya. Sedangkan pada bentuk dewasa dari Artemia salina Leach memiliki otak sederhana yang membentuk sebuah cincin seperti struktur pada sekitar mulut yang biasanya khas pada banyak invertebrata. 34 Artemia salina Leach sering digunakan dalam uji BSLT, karena memiliki respon yang mirip dengan mamalia, seperti memiliki DNA-dependent RNA polymerase dan ouabaine sensitive Na + dan K + dependent ATPase. 36 DNA-dependent RNA polymerase berfungsi untuk memisahkan kedua untai DNA dan menggabungkan nukleotida- nukleotida RNA saat membentuk pasangan basa di sepanjang cetakan DNA. Apabila proses ini dihambat oleh suatu senyawa, maka akan menyebabkan proses pembentukan protein terganggu sehingga metabolisme sel terganggu dan pada akhirnya akan menyebabkan kematian sel dari Artemia salina Leach. 37 Na + dan K + dependent ATPase merupakan enzim yang menghidrolisis ATP menjadi ADP dan menggunakan energi untuk mengeluarkan 3 Na + ke luar sel dan mengambil 2 K + ke dalam sel. Ouabaine memiliki fungsi menginhibisi dari Na + dan K + dependent ATPase dan oubaine memilki fungsi menstimulasi ataupun menginhibisi proliferasi sel. Apabila ada senyawa yang memngaruhi oubaine, maka dapat menyebabkan proliferasi sel terganggu sehingga dapat menyebabkan kematian sel dari Artemia salina Leach. 38,39

2.2 Kerangka Teori

Dokumen yang terkait

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 11 70

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Paku Pedang (Nephrolepis falcata) terhadap Larva Artemia Salina L dengan metode Brain Shirmp Lethaly Test (BSLT)

0 45 48

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum canum Sims) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 14 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 23 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 1 70