Hukum Menghadiri “Walimah al-‘Urs”

Karena mengadakan walimah merupakan suatu kegembiraan atas telah berlangsungnya akad nikah. 15 Imam Nawawi menyatakan bahwa pendapat yang kuat di kalangan sahabat adalah sunnah, dengan menetapkan bahwa amar yang terdapat dalam hadis di atas menunjukkan kepada sunnah. Ini sesuai dengan pendapat imam Malik, karena sabda Rasullullah ? I menunjukkan bahwa walimah al-‘urs adalah sunnah. Bagi yang mampu agar tidak mengurangi dari seekor kambing.

C. Hukum Menghadiri “Walimah al-‘Urs”

Hukum menghadiri pesta pernikahan adalah fardu kifayah. Sebagian ulama mengatakan fardu ain, artinya wajib bagi tiap-tiap orang yang mendapat undangan untuk menghadirinya. Dalam salah satu hadis Rasullullah Saw disebutkan: S T5 L , 81, U + , - . 2 3ﻡ 5 6 16 Artinya : Dari Ibnu Umar r.a dari Nabi Saw beliau bersabda; Apabila seseorang mengundang saudaranya, hendaklah saudaranya itu memperkenankannya, baik undangan itu untuk pesta mempelai atau yang lain. H.r Muslim 15 Slamet Abidin, H. Aminudin, Fiqih Munakahat 1, Loc.Cit 16 Abu al-Husain Muslim ibni Muslim al-Qusyairi al-Naisaburi, Shahih Muslim Riyad: Dar al-Salam, 1998 h.605 Sebagian mereka berpendapat bahwa menghadiri undangan walimah merupakan suatu yang sunnah. Sedangkan yang lain mewajibkan sampai pada batas jika seseorang tidak menghadiri tanpa alasan yang dibenarkan. Hal ini berdasarkan Hadis dari Abu Hurairah Ra, bahwasanya Rasullullah Saw bersabda : L ?ی ﻡ V GKی V WX S 8ی Y RN Y RP Oﺵ 5 [ 8 .ی 2 ﺝ ﻡ 5 6 17 Artinya : Dari Abu Hurairah Ra, bahwa Nabi Saw bersabda, “sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah, karena orang-orang yang layak diundang tidak diundang orang miskin dan orang-orang yang seharusnya tidak diundang malah diundang orang kaya. Barang siapa yang tidak memenuhi undangan tanpa uzur, maka ia telah durhaka kepada Allah dan Rasulnya. Hr. Ibnu Majah Adapun uzur yang menjadi penghalang untuk menghadiri walimah menurut jumhur ulama adalah apabila di arena walimah itu terdapat hal-hal yang mungkar, seperti ada minuman keras dan tari-tarian yang berbau seks. Apabila orang yang diundang ini mampu melarang disediakannya minuman keras dan tarian yang berbau seks itu, maka ia wajib hadir dan bertindak untuk mengeluarkan hal-hal yang mungkar itu. Akan tetapi apabila ia merasa dirinya tidak mampu mencegah kemungkaran tersebut, maka ia tidak perlu hadir. Dalam buku kitab Fiqh Mazhab al-Syafi’I menyebutkan, yang wajib dan ditekankan dalam pemenuhan undangan ini adalah menghadiri undangan, sedangkan 17 Abu Abdillah Muhammad ibn Yazid al-Quzqaini, Sunan Ibnu Majah Beirut: Dar al-Fikr, t.th jilid 1, h.600 memakan hidangan yang disediakan bukan merupakan suatu yang di wajibkantetapi hanya sebatas disunahkanjika sedang tidak berpuasa. 18 Jumhur ulama mengatakan menghadiri undangan pernikahan adalah sunnah muakad. Sebagian golongan Syafi’I berpendapat hukumnya adalah wajib. Pendapat ini disokong oleh Ibnu Hazm yang mengatakan inilah pendapat kebanyakkan sahabat dan tabi’in. 19 Selain itu dalam kitab Fiqh Mazhab Syafi’I menerangkan bahwa menghadiri majlis walimah menjadi fardhu ain kepada mereka yang dijemput. 20 Dalilnya adalah sebagaimana sabda Rasullullah Saw seperti Hadis dibawah : L 5 , Q 81 U . 2 ﺝ ﻡ 5 6 21 Artinya : Dari Ibnu Umar, ia berkata, telah bersabda Rasullullah Saw,”apabila diundang seseorang dari kamu kepada walimah, hendaklah ia datang kepadanya”. Hr. Ibnu Majah 18 Mustofa al-Khin, dkk, Kitab Fiqh Mazhab Syafi’I Op, Cit, jilid 4, h.838 19 Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, tej Nor Hasanuddin Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006 jilid 3, h. 129 20 Ibid 21 Abu Abdillah Muhammad ibn Yazid al-Qazwaini, Sunan Ibnu Majah, Loc.Cit

D. Tujuan Pelaksanaan Walimah