I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hutan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengendalian besar limpasan permukaan, terutama sekali fungsi hutan dalam intersepsi dan infiltrasi.
Gerakan air tampungan di dalam tanah dipengaruhi oleh ukuran butiran tanah, bahan-bahan organik dan flora dan fauna tanah Sri Harto, 1993.
Selama kurun waktu tahun 1997–2000, ditemukan fakta baru bahwa penyusutan hutan di indonesia meningkat menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Dua
kali lebih cepat dibandingkan tahun 1980. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Di Indonesia
berdasarkan hasil penafsiran citra landsat tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan rusak, di antaranya seluas 59,62 juta hektar berada dalam
kawasan hutan. Dan hal ini menciptakan potret keadaan hutan Indonesia dari sisi ekologi, ekonomi, dan sosial ternyata semakin memprihatinkan
Cahyana dan Parlan, 2004. Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan dengan meningkatnya
kebutuhan manusia, maka berpengaruh terhadap penurunan fungsi hutan. Hal ini ditandai dengan laju deforestasi yang terus meningkat setiap tahunnya.
Luas perkebunan Indonesia, baik perkebunan besar maupun perkebunan rakyat, cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari seluruh komoditas utama
perkebunan karet, kopi, teh, kelapa, kakao, tebu, dan kelapa sawit, komoditas kelapa sawit dan karet adalah areal pertanaman yang diperluas
Kartodihardjo dan Supriono, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Tanaman karet memiliki peranan yang besar dalam kehidupan perekonomian Indonesia. Total luas perkebunan karet di Indonesia mencapai 3
juta hektar lebih, terluas di dunia. Banyak penduduk Indonesia yang hidup dengan mengandalkan komoditi penghasil getah ini. Karet bukan hanya diusahakan oleh
perkebunan-perkebunan yang besar milik negara yang memiliki areal mencapai ratusan ribu hektar, tetapi juga diusahakan oleh swasta dan rakyat
Penebar Swadaya, 2006. Karet Hevea brasiliensis memiliki bentuk yang tidak jauh berbeda
dengan struktur pohon hutan. Sehingga perlu dilakukan penelitian tentang fungsi hidrologis tegakan karet. Salah satu parameter fungsi hidrologis tegakan adalah
kemampuan untuk menginfiltrsikan air. Oleh karena itu, perlu adanya kajian untuk mengetahui kemampuan tegakan karet dalam menginfiltrasi air.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya laju infiltrasi pada berbagai kelas umur tegakan karet Hevea brasiliensis.
Hipotesa Penelitian
Umur tegakan karet Hevea brasiliensis berpengaruh terhadap besarnya laju infiltrasi tanah dimana semakin tinggi kelas umur maka kapasita infiltrasi semakin
tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai sumber informasi mengenai besarnya laju infiltrasi tenah pada
berbagai kelas umur tegakan karet Hevea brasiliensis. 2.
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pemerintah dalam pemberian izin pengembangan perkebunan karet.
Universitas Sumatera Utara
II. TINJAUAN PUSTAKA