III. METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitin ini dilakukan di Desa Togur, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun. Analisa tanah dilakukan di Laboratorium Sentral Riset dan
Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2008.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Tanah pada berbagai kelas umur tegakan karet Hevea brasiliensis.
2. Air sebagai media pengukuran laju infiltrasi. Peralatan yang digunakan adalah :
1. Double ring infiltrometer, untuk mengukur laju infiltrasi. 2. Pemukulpalu untuk memukul ring.
3. Stopwatch, untuk mengukur waktu yang digunakan selama infiltrasi terjadi. 4. Penggaris, untuk mengukur besarnya penurunan air sebagai akibat infiltrasi.
5. Ember dan jerigen, untuk mengangkut air. 6. Ring sample untuk mengambil tanah yang tidak terganggu.
7. Plastik ukuran 1 kg dan karet gelang untuk menyimpan sampel tanah. 8. Alat tulis untuk menulis data yang diperoleh.
9. Tally sheet untuk penulisan data hasil pengukuran. 10. Kertas label untuk memberi tanda sampel tanah.
11. Komputer untuk menganalisa data.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Contoh tally sheet Waktu
menit Waktu
jam Volume air yang
ditambahkan Cm
3
Laju penurunan air F Cm
Laju infiltrasi f Cm
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
12 14
16 18
20 25
30 35
40 dst.
Prosedur Penelitian Penentuan Lokasi Pengamatan
Pengukuran laju infiltrasi dilakukan pada kelas umur 7 tahun, 17 tahun dan 27 tahun. Untuk setiap kelas umur dilakukan pengukuran dengan 5 kali ulangan.
Pemasangan Alat dan Pengukuran Laju Infiltrasi
1. Dipilih lokasi kemudian dibersihkan. 2. Ring yang berdiameter lebih kecil diletakkan tegak lurus dengan tanah begitu
juga dengan ring yang berdiameter lebih besar dengan satu poros. 3. Kemudian penutup ring yang terbuat dari baja diletakkan diatas ring,
kemudian dipukul dengan palu pemukul yang terbuat dari lapisan lilin.
Universitas Sumatera Utara
Ring terus dipukul sampai ring masuk sampai pada kedalaman kurang lebih
15 cm. Air, alat tulis dan stopwatch disediakan. 4. Penggaris ditancapkan ke dalam tanah untuk mengetahui banyaknya air yang
masuk ke dalam tanah. 5. Air dimasukkan ke dalam ruang silinder diameter kecil, sampai batas yang
ditentukan. Ruang antar ring juga diisi dengan air untuk menjaga air tidak merembes kesamping.
6. Dihitung waktu yang diperlukan air untuk turun per satuan waktu. Untuk sepuluh menit pertama dilihat setiap satu menit, untuk menit ke-10 sampai
menit ke- 20 dilihat per dua menit. Setelah menit ke-20 dilihat per 5 menit, demikian sampai penurunan air konstan.
7. Apabila penurunan air belum konstan dan air hampir habis, maka air segera ditambahkan dan dilihat batas penambahannya dan dituliskan pada tally sheet.
8. Pengukuran terus dilakukan sampai laju penurunan muka air konstan.
Gambar 2. Doble Ring yang dipasang sebagai alat pengukur laju infiltrasi
Pengambilan Sampel Tanah
Universitas Sumatera Utara
1. Dipilih lokasi yang akan diambil sampel tanahnya kemudian dibersihkan. Untuk mengambil sampel tanah yang tidak terganggu digunakan dua buah
ring sample .
2. Ring sample yang pertama diletakkan diatas permukaan tanah kemudian ditekan masuk ke dalam tanah.
3. Kemudian ring yang kedua diletakkan tepat diatas ring yang pertama, kemudian ditekan sampai batas permukaan tanah.
4. Tanah disekitar ring dikorek dengan menggunakan parang sampai kedalaman kurang lebih 15 cm. Diusahakan tidak terlalu dekat dengan ring agar tanah
utuh terambil. 5. Ring diangkat secara perlahan, kemudian persambungan ring atas dengan ring
bawah dipotong dengan menggunakan parang. 6. Ring yang paling bawah diberi label sesuai dengan kelas umurnya kemudian
dimasukkan ke dalam plastik dan diikat. 7. Untuk pengambilan sampel tanah yang terganggu dilakukan dengan
penggalian tanah sampai kedalaman tertentu, kemudian dimasukkan ke dalam plastik dan diberi label sesuai dengan kelas umurnya dan diikat.
Gambar 3. Cara Pengambilan sample tanah tidak terganggu dengan menggunakan ring sample
.
Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Data penurunan air yang sudah diperoleh dianalisis sehingga diperoleh laju infiltrasinya. Laju infiltrasi dihitung dengan menggunakan persamaan :
f =
∆
∆ t
hc × 60
f : Laju infiltrasi
hc ∆
: Perubahan tinggi muka air tiap selang waktu cm
t ∆
: Selang waktu pengukuran menit Untuk mengetahui bulk density dan juga total ruang porinya digunakan
persamaan : Berat tanah kering oven gr
BD = Volume tanah kering cm
3
BD TRP = 1- X 100
PD Dimana :
BD : Bulk density
TRP : Total ruang pori
PD : Partikel density 2,65grcm
3
.
Rancangan Penelitian
Setelah pengukuran laju infiltrasi untuk kelas umur yang berbeda selesai dilakukan, maka data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap RAL dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan :
Y
ij
= α
i
+ β
j
+ ε
ij
Universitas Sumatera Utara
Dimana Y
ij
: Pengaruh kelas umur terhadap infiltrasi α
i
: Pengaruh perlakuan ke-i β
j :
Pengaruh ulangan ke-j ε
ij
: Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan kelompok ke-j Setalah diketahui pengaruhnya, maka dilakukan uji lanjutan dengan
menggunakan uji beda nyata terkecil BNT dengan persamaan : BNTα = t
αV
. S
d
Dimana : BNTα
: Beda Nyata Terkecil riil t
αV
: Nilai t tabel S
d
: Galat baku beda rataan setiap pasang rataan perlakuan S
d
= r
KTG 2
Dimana KTG
: Kuadrat Tengah Galat r
: Ulangan
Universitas Sumatera Utara
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN