MonosakaridaC Disakarida C Polisakarida C

2.4 Gula- gula karbohidrat

Pada umunya gula karbohidrat dibagi 3 kelompok: 1. Monosakarida 2. Disakarida 3. Polisakarida

1. MonosakaridaC

6 H 12 O 6 Monosakarida merupakan karbohidrat dalam bentuk gula sederhana. Sebagaimana disakarida, monosakarida berasa manis, larut air, dan bersifat kristalin. Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, dan heptosa dan gugus aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Ini kemudian bergabung, menjadi misalnya aldoheksosa dan ketotriosa Anonim, 2010b. Selanjutnya, tiap atom karbon yang mengikat gugus hidroksil kecuali pada kedua ujungnya bersifat optik aktif, sehingga menghasilkan beberapa karbohidrat yang berlainan meskipun struktur dasarnya sama. disusun berlainan. Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa, dan lain-lain. Gambar 2.1 Fruktosa, salah satu jenis monosakarida

2. Disakarida C

12 H 22 O 11 Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C suatu monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di alam. Disakarida meliputi maltosa, laktosa dan sukrosa Anonim, 2010b. Gambar 2.2 Struktur maltosa

3. Polisakarida C

12 H 22 O 11 Polisakarida merupakan polimer monosakarida, mengandung banyak satuan monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Hidrolisis lengkap dari polisakarida akan menghasilkan monosakarida. Glikogen dan amilum merupakan polimer glukosa. Berikut beberapa polisakarida terpenting. 1.Selulosa Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dalam dinding sel pelindung seperti batang, dahan, daun dari tumbuh-tumbuhan. Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’- β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4 dalam air menghasilkan D-glukosa. Gambar 2.3 Struktur selulosa Dalam sistem pencernaan manusia terdapat enzim yang dapat memecahkan ikatan α-glikosida, tetapi tidak terdapat enzim untuk memecahkan ikatan β-glikosida yang terdapat dalam selulosa sehingga manusia tidak dapat mencerna selulosa. Dalam sistem pencernaan hewan herbivora terdapat beberapa bakteri yang memiliki enzim β-glikosida sehingga hewan jenis ini dapat menghidrolisis selulosa. 2.Pati Amilum Pati terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida. Merupakan polimer dari glukosa. Pati terdapat dalam umbi-umbian sebagai cadangan makanan pada tumbuhan. Jika dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Perbedaan terletak pada bentuk rantai dan jumlah monomernya. Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4- α. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya pati. Gambar 2.4 Struktur Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai utama mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4-α. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6- α. Struktur amilosa Gambar 2.5 Struktur Struktur Hidrolisis lengkap pati akan menghasilkan D-glukosa. Hidrolisis dengan enzim tertentu akan menghasilkan dextrin dan maltosa Anonim, 2010b. amilopektin

2.5 Sirup Glukosa