Hipotesis Distribusi F Hipotesis Distribusi F dan t

33 Jenis kedua adalah apabila data kita berupa sampel yang kita peroleh melalui penarikan sampel. Biasanya sampel itu berupa sampel acak, baik dengan cara pengembalian maupun dengan cara tanpa pengembalian. Dengan data sampel, hipotesis statistika menjadi H dan H 1 . Misalnya dalam rerata, hipotesis statistika itu berbentuk H : µ X = 6 dan H 1 : µ X 6. Syaratnya adalah tiadanya pilihan ketiga. Dalam hal data sampel, sering terjadi bahwa hipotesis penelitian dirumuskan kembali menjadi H 1 . Pengujian hipotesis dilakukan melalui penolakan H . Selanjutnya dengan syarat tidak ada pilihan ketiga pada hipotesis, maka penolakan H dapat diartikan sebagai penerimaan H 1 . Jadi pengujian hipotesis penelitian dilakukan melalui cara tak langsung yakni melalui penolakan H dan melalui tiadanya pilihan ketiga pada hipotesis.

3.6.1 Hipotesis Distribusi F

Distribusi frekuensi merupakan pegelompokan data kedalam interval saling asing kemudian disajikan dalam tabel dan dapat digunakan untuk menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran serta representasi berupa gambar atau grafik. Banyaknya data dalam setiap interval disebut frekuensi fi. Tujuan pembuatan tabel distribusi frekuensi adalah untuk mengatur data mentah belum dikelompokkan ke dalam bentuk yang rapi dan mudah dibaca tanpa mengurangi informasi yang ada meskipun himpunan data asli sudah tidak terlihat lagi. Di dalam hipotesis uji F, diperlukan langkah langkah untuk menentukan hipotesis distribusi F. adapun langkah-langkah yang dipakai adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 34 1. Merumuskan hipotesa Ho : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ β 4 ≠ 0, berarti secara bersama-sama ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Menentukan taraf nyata level of significance = α Taraf nyata derajad keyakinan yang digunakan sebesar α = 1, 5, 10. Derajat bebas df dalam distribusi F ada dua, yaitu : df numerator = dfn = df 1 = k – 1 df denumerator = dfd = df 2 = n – k Dimana: df = degree of freedom derajad kebebasan n = Jumlah sampel k = banyaknya koefisien regresi 3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau tidak Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel, artinya semua variabel bebas secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Ho ditolak apabila F hitung F tabel, artinya semua variabel bebas secara bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. 4. Menentukan uji statistik nilai F Bentuk distribusi F selalu bernilai positif Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 35 5. Mengambil keputusan Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha.Nilai F tabel yang diperoleh dibanding dengan nilai F hitung apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

3.6.2 Hipotesis Distribusi t