Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis Korelasi Linier Sederhana

39

3.7.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antarvariabel. Jika kita memiliki dua buah variabel atau lebih maka sudah selayaknya apabila kita ingin mempelajari bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau dapat diramalkan. Analisis regresi mempelajari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor dengan satu variabel kriterium disebut analisis regresi sederhana tunggal. Analisis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi, karena pada analisis itu kesulitan dalam menunjukkan slop tingkat perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya dapat ditentukan. Dengan demikian maka melalui analisis regresi, peramalan nilai variabel terikat pada nilai variabel bebas lebih akurat pula. Persamaan Regresi Linier dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut [9]: Y = a + b X 3.2 Keterangan: Y = variabel terikat X = variabel bebas a = intersep b = koefisien regresislop Pengujian kelinieran regresi Hipótesis yang diuji: H0 : Y = a + bX model regresi linier Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 40 Ha : Y ≠ a + bX model regresi tidak linier Untuk pengujian hipotesis ini menggunakan uji F Terima H0 jika F hitung F tabel dan Ditolak H0 jika F hitung F tabel. Keselarasan model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai r 2 , semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai r 2 mendekati 1 maka model regresi semakin baik. Sebaliknya, jika r 2 sama dengan 0, maka tidak ada hubungan linier antara X dan Y.

3.7.2 Analisis Korelasi Linier Sederhana

Analisis korelasi correlation analysis merupakan salah satu teknik statistika yang digunakan untuk mengestimasi apakah terdapat hubungan linier antarvariabel bisa dua atau lebih variabel. Variabel tersebut digolongkan menjadi variabel dependenrespon dan variabel independenprediktor variabel dependen dipengaruhi variabel independen. Untuk mengestimasi hubungan tersebut, digunakan suatu bilangan yang disebut dengan koefisien korelasi ρ. Nilai ρ berkisar antara -1 sampai 1 harga negatif dan positif tergantung arah korelasinya, apakah positif atau negatif. Apabila nilai ρ = 0, maka tidak ada hubungan yang linier antarvariabel tersebut. Apabila nilai ρ = 1, maka terdapat hubungan linier sempurna dengan arah yang positif, sedang bila nilai nilai ρ = -1, maka terdapat hubungan linier sempurna dengan arah yang negatif. Semakin nilai ρ dekat dengan 1 atau -1, maka terdapat korelasi yang baik antarvariabel tersebut. Dan bila nilai ρ dekat dengan 0, maka korelasinya bisa dikatakan lemah. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 41 Ada beberapa koefisien korelasi, bergantung pada jumlah variabel dan jenis datanya.Untuk hubungan korelasi antara dua buah variabel, dikenal dengan istilah koefisien korelasi sederhana, sedang untuk hubungan antara satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen dikenal istilah koefisien korelasi berganda majemuk. Untuk jenis hubungannya, terdapat hubungan yang linier disebut koefisien korelasi linier dan tidak linier, semisal kuadratis, kubik, dan polinom disebut koefisien korelasi taklinier. [10] Prosedur Uji Hipotesis Untuk menguji apakah terdapat hubungan linier antara dua buah variabel, dapat digunakan uji hipotesis sebagai berikut: H0: ρ = 0 tidak ada hubungan linier H1: ρ tidak sama dengan 0 ada hubungan linier Taraf keberartian α : 0,05 Daerah kritis: t hitung t tabel dan t hitung -t table Perhitungan [11]: 1 2 2 xy xy r n r t − − = t tabel = tα2,v=n-2 3.3 Sedangkan untuk menguji koefisien korelasi dengan koefisien korelasi taksiran ρ0 dapat digunakan uji hipotesis sebagai berikut: H0: ρ = 0,9 hubungan linier sangat erat H1: ρ 0,9 hubungan linier tidak sangat erat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 42

BAB IV ANALISIS PENGARUH JUMLAH PANGGILAN TERHADAP

KEGAGALAN PAGING

4.1 Umum

Pada bab ini ditampilkan data dari PT. MOBILE 8, Tbk Medan berdasarkan tanggal 10 Januari 2011 hingga 16 Januari 2011. Dimana setelah diamati cluster medan kota dan diamati tingkat kegagalan paging-nya. Dalam standarisasi oleh Key Performance Indicator KPI Internasional, tingkat kesuksesan paging adalah 91. Jika tingkat kesuksesan paging berada di bawahnya maka, perlu dilakukan perbaikan. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan berdasarkan data yang diperoleh dari PT. MOBILE 8, Tbk Medan.

4.2 Paging pada Code Division Multiple Access CDMA

Dari pengamatan yang telah dilakukan di PT. MOBILE 8, Tbk Medan, diperoleh data mengenai jumlah panggilan call_attempt dan tingkat kesuksesan paging-nya. Berikut ini adalah data diperoleh dari BTS Medan Kota. Data yang ditampilkan merupakan data paging berdasarkan panggilan saja. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara