Fungsi Pajak Pengertian Penagihan Pajak, Surat paksa dan Penagihan Pajak Dengan Surat paksa

b Sebagai bahan masukan bagi Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I khususnya kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dalam menangani administrasi pajak.

C. Uraian Teoritis 1. Pengertian Pajak

“ Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan “surplus-nya” digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment” Soemitro, 1998 : 8. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Pajak adalah Kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi kemakmuran rakyat.

2. Fungsi Pajak

Fungsi pajak ada 2 dua yaitu fungsi budgetair dan fungsi reguleren. Fungsi budgetair ialah memasukkan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara dan untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah yang bersifat umum maupun pembangunan. Sedangkan fungsi reguleren ialah pajak sebagai alat pengatur kehidupan ekonomi dengan jalan mempengaruhi produksi konsumsi, perdagangan, dan perkembangan harga. Universitas Sumatera Utara

3. Pengertian Penagihan Pajak, Surat paksa dan Penagihan Pajak Dengan Surat paksa

Pengertian penagihan khusus didalam bidang perpajakan adalah ; “Serangkaian tindakan dari aparatur Direktorat Jenderal pajak, berhubung Wajib Pajak tidak melunasi baik sebagian seluruh kewajiban perpajakan yang terhutang menurut Undang-undang perpajakan yang berlaku” Moeljo Hadi, 1995 : 2. Sedangkan undang-undang Nomor 28 tahun 2007 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan Penyitaan, melaksanakan Penyanderaan, menjual barang yang telah di sita. Sedangkan menurut Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No.D.15.4IV311976 tanggal 30 Maret 1976 tentang Pedoman Juru Sita mengatakan bahwa Surat Paksa adalah surat keputusan yang mempunyai kekuatan yang sama dengan Grosse yang asli keputusan hakim dalam perkara perdata yang tidak dapat diganggu gugat lagi dengan cara meminta banding kepada hakim yang lebih atas. Surat Paksa harus menggunakan kepala “atas nama keadilan” karena perkataan- perkataan itulah surat paksa mendapat kekuatan ekskutorial yaitu kekuatan untuk dijalankan dan kekuatan itu didapatkannya karena keadilan yang semata-mata memerintah pelaksanaan itu. Sehingga Pelaksanaan Penagihan Pajak dengan Surat Universitas Sumatera Utara Paksa ini adalah suatu bentuk eksekusi tanpa peraturan hakim yang menjadi wewenang fiskus yang lazimnya dinamakan eksekusi langsung.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri