F. Jadwal Pelaksanaan Penagihan Pajak
Tindakan mekanisme penagihan utang pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 5 dan pasal 4 dari UU 19 Tahun 2000 yaitu : Penerbitan Surat
Teguran oleh Pejabat atau kuasa yang ditunjuk oleh Pejabat setelah 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo pembayaran. Surat Teguran sebagaimana dimaksud dalam ayat
1 tidak diterbitkan terhadap Penanggung Pajak yang telah disetujui untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajaknya.
1. Apabila jumlah utang pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh penanggung pajak setelah lewat waktu 21 dua puluh satu hari sejak
diterbitkannya Surat Teguran, Pejabat segera menerbitkan Surat Paksa yang dikeluarkan oleh jurusita.
2. Apabila jumlah utang pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak setelah lewat waktu 2 kali 24 jam dua puluh empat sejak
Surat Paksa diberitahukan maka Pejabat Pajak segera menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan. Yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Jurusita Pajak
dengan disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 dua orang yang telah dewasa, penduduk Indonesia, dikenal oleh Jurusita Pajak, dan dapat dipercaya. Pengajuan
Keberatan oleh wajib pajak tidak mengakibatkan penundaan pelaksanaan penyitaan. Penyitaan dapat dilaksanakan terhadap penanggung pajak yang berada
ditempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan atau ditempat lain, termasuk penguasaannya berada ditangan pihak lain atau yang dibebani dengan hak
tanggungan sebagai jaminan pelunasan uang tertentu seperti :
Universitas Sumatera Utara
a Barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai dan deposito berjangka, tabungan, saldo, rekening Koran, giro atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu, saham atau surat berharga lainnya, piutang dan penyertaan modal pada perusahaan.
b Barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan dan kapal isi kotor tertentu. 3. Apabila utang pajak dan biaya penagihan yang masih harus dibayar tidak dilunasi
oleh Penanggung Pajak setelah lewat waktu 14 empat belas hari sejak tanggal pelaksanaan penyitaan, pejabat segera melaksanakan pengumuman lelang. Hasil
lelang dipergunakan terlebih dahulu untuk membayar biaya penagihan pajak yang belum dibayar dan sisanya untuk membayar hutang pajak.
G. Penagihan Utang Pajak dengan Surat Paksa