Penagihan Utang Pajak Dasar Penagihan Pajak

D. Penagihan Utang Pajak

Tindakan penagihan utang pajak secara teoritis diatur dalam Undang- Undang Nomor 19 tahun 1997 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 19 tahun 2000 dapat dilakukan dengan 2 dua langkah: 1. Penagihan Pasif Penagihan pajak pasif dilakukan dengan menggunakan Surat Tagihan Pajak STP, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT, Surat Keputusan Pembetulan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar, Surat Keputusan Keberatan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar. Jika jangka waktu 30 hari belum dilunasi, maka tujuh hari setelah jatuh tempo akan diikuti dengan penagihan pajak secara aktif yang dimulai dengan tindakan sita yang telah didahului adanya Surat Teguran, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan lelang. Dalam hal ini Utang Pajak itu adalah Pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan yang tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak atau Surat sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 2. Penagihan Aktif Penagihan pajak aktif merupakan kelanjutan dari penagihan pajak pasif, dimana dalam upaya penagihan ini fiskus berperan aktif dalam arti tidak hanya mengirim Surat Tagihan atau Surat Ketetapan Pajak tetapi akan diikuti dengan Universitas Sumatera Utara tindakan sita yang didahului dengan Surat Teguran dan Surat Paksa akan dilanjutkan dengan pelaksanaan lelang. Surat Paksa sekurang-kurangnya memuat : 1 Nama Wajib Pajak, atau Penanggung Pajak 2 Besarnya utang pajak 3 Perintah untuk membayar dalam waktu 2x24 jam dua kali dua puluh empat jam sejak Surat Paksa disampaikan.

E. Dasar Penagihan Pajak

Sesuai dengan sistem Self Assessment yang berlaku sekarang ini, Wajib Pajak wajib menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri utang pajaknya. Apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam melakukan penghitungan pajak yang terutang atau Wajib Pajak melanggar ketentuan Undang-Undang perpajakan barulah Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak yang dapat berupa STP, SKPKB, SKPKBT, SKP. 1. Surat Tagihan Pajak STP Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan sanksi administrasi berupa bunga atau denda. Surat Tagihan dikeluarkan apabila : a Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar. b Dari hasil penelitian Surat Pemberitahuan terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis atau salah hitung. Universitas Sumatera Utara c Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda atau bunga. 2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB Adalah Surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah pajak yang harus dibayar. SKPKB diatur dalam Pasal 13 Undang-Undang KUP SKPKB dikeluarkan dalam jangka waktu 10 tahun sesudah saat terutangnya pajak, atau berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak, atau tahun pajak Undang-undang No 6 Tahun 1983 yang diperbaharui Undang-undang No.9 Tahun 1994 SKPKB diterbitkan apabila : a Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar. b Apabila Surat Pemberitahuan SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dan telah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam surat teguran. c Kewajiban menyelenggarakan pembekuan dan membantu proses pemeriksaan yang dilakukan oleh fiskus dan tidak dipenuhi oleh Wajib Pajak sehingga tidak diketahui besarnya pajak yang terutang. 3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT Adalah surat ketetapan pajak yang menetukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan oleh Fiskus dalam surat ketetapan pajak yang telah diterbitkan sebelumnya. Ketentuan tentang SKPKBT diatur dalam pasal 15 Undang- Undang No.6 Tahun 1983. Universitas Sumatera Utara Sebagaimana telah diubah dengan UU No.9 Tahun 1994 Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SKPKBT dalam jangka waktu 10 tahun sesudah saat pajak terutang, berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak, apabila ditemukan data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan jumlah pajak terutang. 4. Surat Keputusan Pembetulan SKP Adalah surat keputusan untuk membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung, atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan peraturan peundang-undangan perpajakan yang terdapat dalam surat ketetapan pajak atas surat tagihan pajak. 5. Surat Keputusan Keberatan SKK Adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak. 6. Putusan Banding PB Adalah putusan badan peradilan atau banding terhadap surat keputusan yang diajukan oleh wajib pajak. Keenam jenis ini merupakan dasar atau sarana atau administrasi Direktorat Jenderal Pajak untuk melakukan penagihan pajak. Untuk tertibnya dan keseragaman tindakan dalam melaksanakan penagihan pajak. Menteri keuangan akan mengatur tata caranya termasuk aspek administrasi baik mengenai tindakan penagihan itu sendiri maupun aspek pelaksanaan pembayaran atas tagihan pajak. Universitas Sumatera Utara

F. Jadwal Pelaksanaan Penagihan Pajak